Palangka Raya (ANTARA) - Kalangan DPRD Kalimantan Tengah mengusulkan Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) yang nantinya dibentuk, dapat berdiri sendiri atau tidak digabung dengan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan (Bappedalitbang).
Alasan BRIDA berdiri sendiri agar dapat bekerja secara maksimal dalam menghasilkan berbagai inovasi bagi pelayanan pemerintah dan kemajuan daerah serta kesejahteraan rakyat di daerah ini, kata Freddy Ering selaku Ketua Komisi I DPRD Kalteng membidangi Hukum, Pemerintahan dan Keuangan di Palangka Raya, kemarin.
"Apalagi saat ini di Bappedalitbang sudah ada unit lembaga penelitian dan pengembangan (Litbang), namun masih kurang maksimal kinerjanya. Entah apapun alasannya, yang pasti kurang maksimal hasilnya sampai saat ini. Jadi, lebih baik BRIDA berdiri sendiri," ucapnya.
Usulan BRIDA berdiri sendiri juga disampaikan oleh Anggota Komisi I DPRD Kalteng membidangi Pendidikan, Kesehatan dan Pariwisata, Duwel Rawing. Menurut dirinya, BRIDA memiliki peranan sangat penting, terutama dalam rangka mendukung implementasi sejumlah program pemerintah daerah agar dapat berjalan secara efektif.
Mantan Bupati Katingan dua periode itu pun mencontohkan terkait program bantuan bibit ternak yang telah pernah diberikan oleh pemerintah daerah kepada masyarakat. Di mana, dalam pelaksanaan di lapangan, ada sebagian masyarakat yang berhasil mengembangkan bibit ternak itu hingga sekarang. Namun, tidak sedikit pula ada yang ‘gagal’ atau bahkan sudah terjual atau mati, sehingga menjadi tidak berkembang.
"Jadi memang diperlukan suatu kajian dan penelitian lebih mendalam atas berbagai kebutuhan masyarakat. Itu Dengan begitu, program pemerintah yang diberikan kepada masyarakat dapat benar-benar tercapai dan tepat sasaran, terutama dalam rangka meningkatkan taraf kesejahteraan masyarakat di seluruh Kalteng," kata Duwel.
Baca juga: DPRD Kalteng minta semua pihak terlibat cegah pelecehan terhadap perempuan di jalanan
Untuk itulah, wakil rakyat Kalteng dari daerah pemilihan I meliputi Kota Palangka Raya, Kabupaten Katingan dan Gunung Mas ini menganggap bahwa BRIDA tidak perlu digabung dengan Bappedalitbang.
"Kami lebih menyarankan agar BRIDA ini berdiri sendiri saja. Jadi, kinerjanya dapat lebih optimal kedepannya," demikian Duwel.
Sebelumnya, Tim Pemprov Kalteng dalam rapat pembahasan rancangan peraturan daerah (raperda) tentang tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Provinsi, mengusulkan agar BRIDA digabungkan dengan Bappedalitbang. Dengan begitu, kedepannya Bappedalitbang akan berubah nama menjadi BappedaBrida. Tak hanya itu, Pemadam Kebakaran pun kedepannya akan digabungkan dengan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP).
Baca juga: Fraksi Gerindra Kalteng dukung larangan pejabat buka puasa bersama
Baca juga: Ketua DPRD Kalteng: Damkar dan Pol PP ada kemungkinan digabung
Baca juga: Wiyatno: Mahasiswa Fisipol harus berpartisipasi memberikan pendidikan politik
Alasan BRIDA berdiri sendiri agar dapat bekerja secara maksimal dalam menghasilkan berbagai inovasi bagi pelayanan pemerintah dan kemajuan daerah serta kesejahteraan rakyat di daerah ini, kata Freddy Ering selaku Ketua Komisi I DPRD Kalteng membidangi Hukum, Pemerintahan dan Keuangan di Palangka Raya, kemarin.
"Apalagi saat ini di Bappedalitbang sudah ada unit lembaga penelitian dan pengembangan (Litbang), namun masih kurang maksimal kinerjanya. Entah apapun alasannya, yang pasti kurang maksimal hasilnya sampai saat ini. Jadi, lebih baik BRIDA berdiri sendiri," ucapnya.
Usulan BRIDA berdiri sendiri juga disampaikan oleh Anggota Komisi I DPRD Kalteng membidangi Pendidikan, Kesehatan dan Pariwisata, Duwel Rawing. Menurut dirinya, BRIDA memiliki peranan sangat penting, terutama dalam rangka mendukung implementasi sejumlah program pemerintah daerah agar dapat berjalan secara efektif.
Mantan Bupati Katingan dua periode itu pun mencontohkan terkait program bantuan bibit ternak yang telah pernah diberikan oleh pemerintah daerah kepada masyarakat. Di mana, dalam pelaksanaan di lapangan, ada sebagian masyarakat yang berhasil mengembangkan bibit ternak itu hingga sekarang. Namun, tidak sedikit pula ada yang ‘gagal’ atau bahkan sudah terjual atau mati, sehingga menjadi tidak berkembang.
"Jadi memang diperlukan suatu kajian dan penelitian lebih mendalam atas berbagai kebutuhan masyarakat. Itu Dengan begitu, program pemerintah yang diberikan kepada masyarakat dapat benar-benar tercapai dan tepat sasaran, terutama dalam rangka meningkatkan taraf kesejahteraan masyarakat di seluruh Kalteng," kata Duwel.
Baca juga: DPRD Kalteng minta semua pihak terlibat cegah pelecehan terhadap perempuan di jalanan
Untuk itulah, wakil rakyat Kalteng dari daerah pemilihan I meliputi Kota Palangka Raya, Kabupaten Katingan dan Gunung Mas ini menganggap bahwa BRIDA tidak perlu digabung dengan Bappedalitbang.
"Kami lebih menyarankan agar BRIDA ini berdiri sendiri saja. Jadi, kinerjanya dapat lebih optimal kedepannya," demikian Duwel.
Sebelumnya, Tim Pemprov Kalteng dalam rapat pembahasan rancangan peraturan daerah (raperda) tentang tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Provinsi, mengusulkan agar BRIDA digabungkan dengan Bappedalitbang. Dengan begitu, kedepannya Bappedalitbang akan berubah nama menjadi BappedaBrida. Tak hanya itu, Pemadam Kebakaran pun kedepannya akan digabungkan dengan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP).
Baca juga: Fraksi Gerindra Kalteng dukung larangan pejabat buka puasa bersama
Baca juga: Ketua DPRD Kalteng: Damkar dan Pol PP ada kemungkinan digabung
Baca juga: Wiyatno: Mahasiswa Fisipol harus berpartisipasi memberikan pendidikan politik