Tamiang Layang (ANTARA) - Sejumlah desa yang dilanda banjir di Kecamatan Paku, Kabupaten Barito Timur, Kalimantan Tengah kini berangsur-angsur mengalami penurunan (surut) secara drastis.
“Saat ini debit air sudah mengalami penurunan yang signifikan,” kata Kepala BPBD Damkar Barito Timur, Ahmad Gazali dihubungi di Tamiang Layang, Rabu.
Menurutnya, tiga desa yang sempat terendam banjir itu yakni RT II Desa Paku Beto, RT II Desa Kalamus dan RT I dan III Desa Pangkan, Kecamatan Paku. Totalnya ada 29 KK yang terdampak akibat banjir itu.
Selain itu terdapat beberapa fasilitas umum yang terendam banjir seperti halaman Sekolah Dasar Desa Paku Beto, jalan raya penghubung antar desa di Kecamatan Paku dan puskesmas setempat.
Tiga desa tersebut akan mengalami banjir jika di daerah dataran tinggi (gunung/bukit) pada Kecamatan Awang diguyur hujan dengan intensitas cukup tinggi, maka debit air akan bertambah atau mengalami kenaikan, begitu juga di Sungai KIkis di Kecamatan Paku.
“Penyebab banjir karena curah hujan yang tinggi terjadi pada Minggu (26/3) malam hingga Senin (27/3) pagi, membuat luapan air sungai menggenangi halaman rumah warga. Jika hujan kembali terjadi maka debit air akan naik lagi. Kami harapkan tidak terjadi hujan lagi,” terangnya.
Baca juga: Wabup Bartim ajak masyarakat perbanyak berbuat kebaikan di bulan Ramadhan
Walaupun tidak ada korban jiwa dalam peristiwa banjir kemarin, namun terjadi beberapa kerusakan pada sawah dan kebun warga setempat. Hal ini dilaporkan kepada Bupati Barito Timur.
BPBD Damkar Barito Timur terus melakukan pemantauan di lokasi banjir dan pendataan rumah warga yang terdampak banjir. Sejumlah personel dari Brimob Polres Barito Timur, TNI Kodim 1012 Buntok, Relawan Samuja Ampah Kecamatan Dusun Tengah, Relawan Matabu Jaya (RMJ) Tamiang Layang dan Relawan Sulung Tamiang layang Kecamatan Dusun Timur ikut membantu di lapangan.
Baca juga: Pemprov Kalteng dan Pemkab Bartim sepakat usulkan Desa Dambung dikembalikan
“Saat ini debit air sudah mengalami penurunan yang signifikan,” kata Kepala BPBD Damkar Barito Timur, Ahmad Gazali dihubungi di Tamiang Layang, Rabu.
Menurutnya, tiga desa yang sempat terendam banjir itu yakni RT II Desa Paku Beto, RT II Desa Kalamus dan RT I dan III Desa Pangkan, Kecamatan Paku. Totalnya ada 29 KK yang terdampak akibat banjir itu.
Selain itu terdapat beberapa fasilitas umum yang terendam banjir seperti halaman Sekolah Dasar Desa Paku Beto, jalan raya penghubung antar desa di Kecamatan Paku dan puskesmas setempat.
Tiga desa tersebut akan mengalami banjir jika di daerah dataran tinggi (gunung/bukit) pada Kecamatan Awang diguyur hujan dengan intensitas cukup tinggi, maka debit air akan bertambah atau mengalami kenaikan, begitu juga di Sungai KIkis di Kecamatan Paku.
“Penyebab banjir karena curah hujan yang tinggi terjadi pada Minggu (26/3) malam hingga Senin (27/3) pagi, membuat luapan air sungai menggenangi halaman rumah warga. Jika hujan kembali terjadi maka debit air akan naik lagi. Kami harapkan tidak terjadi hujan lagi,” terangnya.
Baca juga: Wabup Bartim ajak masyarakat perbanyak berbuat kebaikan di bulan Ramadhan
Walaupun tidak ada korban jiwa dalam peristiwa banjir kemarin, namun terjadi beberapa kerusakan pada sawah dan kebun warga setempat. Hal ini dilaporkan kepada Bupati Barito Timur.
BPBD Damkar Barito Timur terus melakukan pemantauan di lokasi banjir dan pendataan rumah warga yang terdampak banjir. Sejumlah personel dari Brimob Polres Barito Timur, TNI Kodim 1012 Buntok, Relawan Samuja Ampah Kecamatan Dusun Tengah, Relawan Matabu Jaya (RMJ) Tamiang Layang dan Relawan Sulung Tamiang layang Kecamatan Dusun Timur ikut membantu di lapangan.
Baca juga: Pemprov Kalteng dan Pemkab Bartim sepakat usulkan Desa Dambung dikembalikan