Elpiji 3 kg kosong, Pemkab Barito Timur cek pendistribusian

id Elpiji 3 kg kosong, Pemkab Barito Timur cek pendistribusian, kalteng, bartim, Barito Timur, ekonomi

Elpiji 3 kg kosong, Pemkab Barito Timur cek pendistribusian

Asisten I Setda Bartim Ari Panan Putut Lelu memimpin pengecekan pendistribusian elpiji melon / LPG 3 Kg di Tamiang Layang, Senin (10/2/2024). ANTARA/Habibullah

Tamiang Layang (ANTARA) - Asisten I Sekretariat Daerah Kabupaten Barito Timur, Kalimantan Tengah, Ari Panan Putu Lelu memimpin pengecekan distribusi Liquefied Petroleum Gas (LPG atau elpiji) 3 kg di sekitar Tamiang Layang.

“Pengecekan ini kita lakukan untuk memastikan ketersediaan dan harga jual LPG bersubsidi sesuai dengan aturan yang berlaku,” kata Asisten I, Ari Panan Putu Lelu di Tamiang Layang, Senin.

Menurutnya, pengecekan distribusi gas melon itu dilaksanakan bersama dengan Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM (Disperindagkop UKM) dibantu Dinas Satpol PP setempat, serta sejumlah anggota Polres Bartim.

Pengecekan dilakukan mulai pukul 13.00 hingga 15.15 WIB. Beberapa agen agen ke pangkalan diantaranya berdasarkan laporan yang diterima, elpiji 3 kg disalurkan dari agen PT Barito Utama Sakti di Tanjung, Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan ke beberapa pangkalan, yakni pangkalan UD Sumber Rejeki mendapat pasokan 140 tabung per minggu dengan harga beli Rp17.056 dan harga jual Rp20 ribu per tabung.

Sementara pada Pangkalan Satria Sejati menerima pengiriman dua kali seminggu dengan jumlah 200 hingga 280 tabung, dengan harga beli Rp17.500 dan dijual Rp20.000 per tabung. Sedangkan di Toko Avansa menerima 140 tabung per minggu (dapat dua kali pengiriman), dengan harga beli Rp17.500 dan harga jual Rp20.000 per tabung.

Baca juga: Penjabat Bupati Barito Timur ajak warga hadiri tablig akbar

“Fakta di Lapangan saat pengecekan terhadap pengecer dan toko menunjukkan harga jual elpiji 3 kg mencapai Rp30 ribu per tabung. Hal ini disebabkan harga beli yang lebih tinggi, yaitu Rp25 per tabung. Selain itu, ditemukan perbedaan informasi antara harga di pangkalan dan pengecer, serta ditemukan fakta lainnya bahwa beberapa pengecer melaporkan stok elpiji 3 kg dalam kondisi kosong,” kata Ari Panan.

Ari Panan juga menjelaskan, hasil pengecekan juga diketahui bahwa pembeli yang dilayani pangkalan telah terdaftar dalam aplikasi resmi, tapi sistem belum membatasi pembelian berdasarkan status ekonomi mampu atau tidak mampu, sehingga elpiji bersubsidi masih belum sepenuhnya tepat sasaran.

Menurutnya, dirinya akan menyampaikan solusi kepada pimpinan terkait hasil pengecekan distribusi gas yang dilaksanakan tersebut ada beberapa langkah yang bisa diambil yakni meminta Disperindagkop dan UKM setempat untuk berkoordinasi dan menghubungi agen guna melaksanakan operasi pasar agar pasokan elpiji 3 kg tetap terjaga.

Selain itu mengusulkan pembaruan sistem aplikasi agar elpiji 3 kg hanya dapat dibeli keluarga yang tergolong tidak mampu, sehingga distribusi lebih tepat sasaran.

“Dengan langkah-langkah ini, diharapkan distribusi elpiji 3 kg di Kabupaten Barito Timur dapat lebih tertata dan tetap terjangkau bagi masyarakat yang benar-benar membutuhkan,” demikian Ari Panan Putut Lelu.

Baca juga: Pembangunan di Kecamatan Awang perlu dana lebih dari Rp10 miliar

Baca juga: Pemkab Bartim segera operasi pasar stabilisasi elpiji 3 kg

Baca juga: Dua psikolog dampingi pelaku dan korban perundungan pelajar SMP di Bartim