Sampit (ANTARA) - Perkembangan Partai Gerindra dalam kancah politik di Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah menunjukkan tren positif sehingga tidak berlebihan jika partai ini diharapkan mampu meraih salah satu kursi unsur pimpinan DPRD setempat pada Pemilu 2024.

"Kita di Kotim memulai semuanya dari nol, tapi alhamdulillah mampu berkembang bagus. Pada pemilu 2014 dan 2019 kita mampu meraih lima kursi di DPRD Kotim. Saat ini terus berkembang sehingga wajar jika pada pemilu 2024 nanti diharapkan mampu menduduki kursi unsur pimpinan DPRD," kata politisi senior Gerindra Kotawaringin Timur, H Ary Dewar di Sampit, Senin. 

Politisi yang dikenal berapi-api ketika memperjuangkan aspirasi masyarakat ini punya andil besar dalam berdirinya DPC Partai Gerindra Kotawaringin Timur. Dia bahkan 13 tahun atau sejak 2010 hingga 2023 dipercaya memimpin DPC Gerindra Kotawaringin Timur. 

Oleh karena itulah Ary merasakan beratnya perjuangan membesarkan Partai Gerindra di Kotawaringin Timur. Perjalanan yang tidak singkat, tidak mudah dan penuh tantangan dalam membesarkan partai besutan Prabowo Subianto itu di Kotawaringin Timur hingga berada di posisi seperti sekarang. 

Ary bersyukur bisa mengemban amanah tersebut dengan baik atas dukungan seluruh kader Gerindra. Jika dulu untuk kantor pun masih menyewa, kini DPC Gerindra Kotawaringin Timur sudah memiliki kantor sendiri. 

Belum lama ini Ary telah menyerahkan estafet kepemimpinan kepada Juliansyah sebagai Ketua DPC Partai Gerindra Kotawaringin Timur yang baru. Dia berharap kepengurusan yang baru dapat melanjutkan perjuangan dalam membesarkan Partai Gerindra. 

Dia berharap tren positif kemajuan Partai Gerindra Kotawaringin Timur juga berlanjut di tangan kepengurusan yang baru. Apalagi kini kondisi Gerindra Kotawaringin Timur sudah jauh lebih baik dibanding saat awal berdiri. 

Menurutnya, tantangan besar sudah di depan mata. Selain memperjuangkan Prabowo Subianto yang nantinya maju sebagai calon presiden, juga memperjuangkan target menambah perolehan kursi sehingga mampu meraih salah satu kursi unsur pimpinan DPRD Kotawaringin Timur. 

Baca juga: BBPOM ambil sampel lengkapi pemeriksaan penyebab keracunan massal di Sampit

Unsur pimpinan DPRD Kotawaringin Timur terdiri dari ketua, wakil ketua I dan wakil ketua II. Saat itu kursi tersebut diduduki legislator dari PDIP, Golkar dan PAN yang unggul dalam perolehan hasil Pemilu Legislatif 2019.

Meski tidak lagi menjadi ketua, Ary menegaskan komitmen untuk terus turut membesarkan Gerindra. Ini sebagai bukti kesetiaannya berjuang bersama Gerindra, khususnya melalui kiprahnya di lembaga legislatif. 

Saat ini Ary masih menduduki jabatan Ketua Fraksi Gerindra DPRD Kotawaringin Timur. Dia pun terus gencar memperjuangkan aspirasi masyarakat dengan bersuara lantang di lembaga wakil rakyat tersebut. 

Saat ini merupakan periode keempat bagi Ary Dewar menjadi anggota DPRD Kotawaringin Timur dari daerah pemilihan 4, sejak awal dia duduk lembaga legislatif itu pada 2004. 

Kini dia bersiap menghadapi Pemilu Legislatif 2024 dengan kembali maju sebagai calon anggota legislatif di daerah pemilihan yang sama yakni daerah pemilihan 4 yang meliputi Kecamatan Kota Besi, Cempaga, Cempaga Hulu dan Telawang. 

"Saya tetap maju melalui Partai Gerindra. Masih banyak aspirasi masyarakat yang harus diperjuangkan. Terlebih di daerah pemilihan yang saya wakili, perlu percepatan pembangunan agar bisa maju dan sejajar dengan  kecamatan lain yang semakin maju. Saya yakin Gerindra dan calegnya tetap mendapat kepercayaan dari masyarakat," demikian Ary Dewar. 

Sementara itu politisi senior, Gajali Sukran memuji totalitas Ary Dewar dalam berpolitik dan membesarkan Partai Gerindra. Dia hafal betul watak Ary Dewar karena sudah lama berteman dan bergelut di dunia politik, termasuk ketika sama-sama masih menjadi kader partai politik sebelumnya yaitu PDIP dan Demokrat, hingga akhirnya berjuang bersama Partai Gerindra. 

"Dia terkenal dengan tipikalnya yang meledak-ledak namun perlu didampingi oleh penasihat handal yang bisa memprediksi apa yang bisa terjadi dengan perjalanan politiknya. Begitu juga dengan masalah hukum yang dalam Bahasa Italia disebut dengan istilah 'vivere pericoloso' atau menyerempet-nyerempet bahaya tapi tidak berbahaya itu," demikian Gajali Sukran. 

Baca juga: Legislator: Perlu penguatan edukasi keamanan pangan cegah keracunan massal terulang

Baca juga: Ditemukan bakteri pada kue pemicu keracunan massal di Sampit

Baca juga: Korban keracunan kue jadi 40 orang, Pemkab Kotim tanggung pengobatan

Pewarta : Norjani
Editor : Muhammad Arif Hidayat
Copyright © ANTARA 2024