Tamiang Layang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Barito Timur, Kalimantan Tengah terus berupaya menekan stunting di wilayah setempat, salah satunya dengan mengevaluasi program Tim Percepatan Penanganan Stunting (TPPS) yang telah dan apa yang akan dilaksanakan.
"Dalam rapat koordinasi tadi, kita merumuskan sejauh mana upaya yang sudah dilaksanakan dan merumuskan bagaimana persoalan yang akan dihadapi kedepannya dalam menekan stunting," kata Wakil Bupati Barito Timur, Habib Said Abdul Saleh di Tamiang Layang, Rabu.
Menurutnya, saat rapat koordinasi TPPS tingkat Kabupaten Barito Timur 2023, pemerintah daerah berupaya semaksimal mungkin dengan berbagai cara dan kebijakan-kebijakan untuk menekan stunting.
Upaya dilakukan agar ke depannya bisa mencapai target nol atau tidak ada lagi kasus stunting dengan harapan kesejahteraan masyarakat bisa tercapai.
Semua organisasi perangkat daerah ditegaskan untuk menyusun program yang solid dan saling bersinergi dan terintegrasi dalam program penekanan stunting. Hal ini dilakukan agar Kabupaten Bartim dalam beberapa tahun kedepannya sudah bisa bebas stunting.
"Pemerintah Kabupaten Barito Timur menarget pada 2024 kasus stunting mengalami penurunan dengan angka prevalensi mencapai 14 persen. Kita optimistis bisa mencapainya dengan melalui proses yang direncanakan sistematis dalam rangka pencegahan dan penanganan stunting," kata Habib Saleh.
Baca juga: Bupati Bartim ajak semua elemen dukung peningkatan dunia pendidikan
Ditambahkan Habib Saleh, program yang dilaksanakan itu meliputi tumbuh pada anak mulai usia dalam kandungan hingga tiga tahun. Maka itu, kata dia, para koordinator Pendamping Keluarga Berencana (PKB) atau PLKB di masing - masing wilayah akan dimaksimalkan memantau kondisi wilayah masing-masing dan penanganannya.
Ditegaskan Habib Saleh, Kabupaten Barito Timur pada 2022 menduduki di posisi tengah dengan angka berkisar 26 persen diantara 14 Kabupaten kota se-Kalteng. Pada 2023, dengan komitmen dan program yang telah disepakati bersama maka optimis angka stunting bisa turun di angka 22 persen.
"Dan pada 2024 nanti, kita optimis dengan apa yang telah kita gaungkan yakni turun di angka 14 persen," kata Habib Saleh.
Rapat koordinasi TPPS dipimpin Wakil Bupati Barito Timur, Habib Said Abdul Saleh didampingi Asisten II Amrullah dan Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Barito Timur, Rusdianor dan kepala OPD terkait dan Camat, Rabu (3/5/2023).
Baca juga: RSUD Tamiang Layang siap layani pemeriksaan rohani dan narkoba caleg
Baca juga: Bupati Bartim: Jalan Simpang Tangkan-Bentot sudah fungsional
Baca juga: Pelayanan RSUD Tamiang Layang normal kembali
"Dalam rapat koordinasi tadi, kita merumuskan sejauh mana upaya yang sudah dilaksanakan dan merumuskan bagaimana persoalan yang akan dihadapi kedepannya dalam menekan stunting," kata Wakil Bupati Barito Timur, Habib Said Abdul Saleh di Tamiang Layang, Rabu.
Menurutnya, saat rapat koordinasi TPPS tingkat Kabupaten Barito Timur 2023, pemerintah daerah berupaya semaksimal mungkin dengan berbagai cara dan kebijakan-kebijakan untuk menekan stunting.
Upaya dilakukan agar ke depannya bisa mencapai target nol atau tidak ada lagi kasus stunting dengan harapan kesejahteraan masyarakat bisa tercapai.
Semua organisasi perangkat daerah ditegaskan untuk menyusun program yang solid dan saling bersinergi dan terintegrasi dalam program penekanan stunting. Hal ini dilakukan agar Kabupaten Bartim dalam beberapa tahun kedepannya sudah bisa bebas stunting.
"Pemerintah Kabupaten Barito Timur menarget pada 2024 kasus stunting mengalami penurunan dengan angka prevalensi mencapai 14 persen. Kita optimistis bisa mencapainya dengan melalui proses yang direncanakan sistematis dalam rangka pencegahan dan penanganan stunting," kata Habib Saleh.
Baca juga: Bupati Bartim ajak semua elemen dukung peningkatan dunia pendidikan
Ditambahkan Habib Saleh, program yang dilaksanakan itu meliputi tumbuh pada anak mulai usia dalam kandungan hingga tiga tahun. Maka itu, kata dia, para koordinator Pendamping Keluarga Berencana (PKB) atau PLKB di masing - masing wilayah akan dimaksimalkan memantau kondisi wilayah masing-masing dan penanganannya.
Ditegaskan Habib Saleh, Kabupaten Barito Timur pada 2022 menduduki di posisi tengah dengan angka berkisar 26 persen diantara 14 Kabupaten kota se-Kalteng. Pada 2023, dengan komitmen dan program yang telah disepakati bersama maka optimis angka stunting bisa turun di angka 22 persen.
"Dan pada 2024 nanti, kita optimis dengan apa yang telah kita gaungkan yakni turun di angka 14 persen," kata Habib Saleh.
Rapat koordinasi TPPS dipimpin Wakil Bupati Barito Timur, Habib Said Abdul Saleh didampingi Asisten II Amrullah dan Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Barito Timur, Rusdianor dan kepala OPD terkait dan Camat, Rabu (3/5/2023).
Baca juga: RSUD Tamiang Layang siap layani pemeriksaan rohani dan narkoba caleg
Baca juga: Bupati Bartim: Jalan Simpang Tangkan-Bentot sudah fungsional
Baca juga: Pelayanan RSUD Tamiang Layang normal kembali