Pria lajang dinilai akan gunakan ChatGPT untuk tipu calon pasangan kencan

Senin, 8 Mei 2023 11:41 WIB

Jakarta (ANTARA) - Sebuah penelitian terbaru dari Kaspersky menunjukkan bahwa lebih dari setengah (54 persen) pria lajang yang disurvei di Inggris tertarik untuk menggunakan ChatGPT, alat AI generatif yang sangat populer dalam beberapa bulan terakhir, untuk menipu calon pasangan mereka di aplikasi kencan.

Temuan ini berasal dari penelitian Kaspersky yang disebut "Date or DAIte?", yang bertujuan untuk memahami pengaruh kecerdasan buatan pada dunia kencan.

Hasil survei menunjukkan bahwa 75 persen pengguna aplikasi kencan tertarik untuk menggunakan ChatGPT sebagai "dorongan" virtual untuk membantu meningkatkan kualitas percakapan mereka.

Namun, temuan tersebut juga menimbulkan kekhawatiran tentang kemungkinan adanya era baru catfishing berbasis AI, karena 57 persen dari semua responden percaya penggunaannya dalam pengaturan kencan daring merupakan hal yang tidak jujur.

Baca juga: OpenAI hadirkan 'Mode Penyamaran' pada ChatGPT

Catfishing merupakan pemalsuan identitas untuk memikat korban, biasanya untuk hubungan romantis. Pelaku catfishing biasanya memberikan profil yang menarik di media sosial, tujuannya supaya korban tidak curiga dan mau menjalin komunikasi daring, termasuk memberikan informasi pribadi.

Pakar kencan di Inner Circle, Crystal Cansdale, mengatakan bahwa keaslian adalah inti dari membangun hubungan, dan terlepas dari seberapa "nyata" pesan yang dihasilkan ChatGPT dapat terlihat, itu hanya akan membawa pada hal yang tidak nyata.

Dia menyarankan agar orang-orang selalu waspada dan memverifikasi keaslian orang yang mereka ajak bicara untuk terhindar menjadi korban taktik penipuan.

Baca juga: Baidu China batalkan 'streaming' peluncuran produk mirip ChatGPT

Principal Security Researcher Global Research and Analysis Team Kaspersky, David Emm juga menekankan pentingnya waspada saat menggunakan aplikasi kencan.

Dia mengatakan bahwa menggunakan AI seperti ChatGPT untuk menciptakan saluran obrolan menarik mungkin tampak menyenangkan, tetapi orang harus menyadari bahwa tidak semua orang akan menggunakannya dengan itikad baik.

Beberapa orang mungkin menggunakannya untuk menipu, dan individu harus tetap waspada saat berkomunikasi dengan orang lain secara daring.

Baca juga: AI dinilai bawa potensi sekaligus ancaman bagi bisnis

Baca juga: Awas! Peretas gunakan aplikasi ChatGPT palsu untuk sebarkan malware

Baca juga: Snapchat garap chatbot AI yang ditenagai ChatGPT

Pewarta : Fathur Rochman
Uploader : Admin Kalteng
Copyright © ANTARA 2024

Terkait

Nahas! Pria paruh baya di Palangka Raya diduga tewas akibat disengat lebah

05 November 2024 14:45 Wib

Park Seo-joon bicara tentang kesehatan mental pria dan manfaat olahraga

31 October 2024 9:40 Wib

Seorang pria 66 tahun ditemukan tewas di lahan yang terbakar

26 October 2024 14:54 Wib

Terlilit utang di bank, pria di Palangka Raya nekat curi rokok senilai Rp240 juta

10 October 2024 20:54 Wib

Seorang pria ditemukan tewas diterkam buaya saat memancing

20 September 2024 19:02 Wib
Terpopuler

Hendra-Budiman perkuat tim kemenangan hadapi Pilkada 2024

Kabar Daerah - 10 November 2024 16:37 Wib

Liverpool perlebar jarak dengan City di klasemen Liga Inggris

Olahraga - 11 November 2024 19:55 Wib

Pemkab Bartim bantu atasi masalah pelaku UMKM di Kecamatan Awang

Kabar Daerah - 12 November 2024 15:04 Wib

Timnas MLBB putra Indonesia menang atas Guam di IESF WEC 2024

Olahraga - 13 November 2024 8:39 Wib

Rodri mulai membaik, ingin tetap tampil musim ini

Olahraga - 13 November 2024 20:41 Wib