Buntok (ANTARA) - Penjabat Bupati Barito Selatan, Kalimantan Tengah, Lisda Arriyana mengatakan apel siaga darurat bencana dan simulasi merupakan bentuk kesiapan dalam menghadapi dan menanggulangi apabila terjadi bencana kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
"Apel siaga dan simulasi ini juga merupakan tindak lanjut dengan telah ditetapkannya status siaga darurat karhutla yang telah ditetapkan beberapa waktu lalu," katanya saat memimpin apel tersebut, di Bumi Perkemahan Lalemu Lewas di Desa Sababilah, Kecamatan Dusun Selatan, Selasa.
Ia mengatakan, penetapan status dan apel siaga serta simulasi tersebut dilakukan mengingat, kabupaten Barito Selatan terdapat potensi yang besar terjadinya karhutla.
Hal tersebut sesuai kaji cepat yang dilakukan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan informasi cuaca dari BMKG Sanggu maupun Pusdatin.
Untuk itu, Pemerintah Kabupaten Barito Selatan perlu melakukan sejumlah antisipasi pencegahan terutama pada desa agar tidak terjadinya karhutla.
"Penanganan bencana yang diutamakan dengan pencegahan ini sesuai arahan Presiden Republik Indonesia pada acara Rakornas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) beberapa waktu lalu," jelasnya.
Baca juga: 141 jamaah calon haji Barsel ikuti manasik haji
Menurut Lisda, karhutla merupakan salah satu kategori bencana. Sebab akibat kebakaran hutan dan lahan dapat menimbulkan kabut asap yang merugikan beberapa sektor mulai dari kesehatan, pendidikan, ekonomi dan transportasi.
Lisda mengharapkan kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) selaku koordinator komando dan pelaksanaan penanggulangan bencana yang didukung instansi lainnya dapat berpartisipasi dalam upaya pencegahan terhadap karhutla dan bencana lainnya.
"Kita mengharapkan, dalam penanganan penanggulangan tersebut jangan dilakukan secara parsial masing-masing pihak, akan tetapi perlu adanya kerjasama yang baik seluruh stake holder yang ada di daerah ini," kata dia.
Pada kesempatan itu Lisda juga mengucapkan terima kasih kepada Polres Barito Selatan, Kodim 1012 Buntok dan semua pihak atas dukungannya dalam penanganan bencana di kabupaten yang berjuluk Dahani Dahanai Tuntung Tulus ini.
Dalam kegiatan tersebut dilaksanakan simulasi penanganan bencana karhutla yang dilakukan sejumlah pemangku kepentingan yang ada di wilayah setempat.
Baca juga: ASN Kemenag Barsel ikuti orientasi pelopor penguatan moderasi beragama
Baca juga: Berikut perkembangan pendaftaran bacaleg oleh parpol ke KPU Barsel
Baca juga: Berikut deretan penyakit yang kerap ditemui di Barito Selatan
"Apel siaga dan simulasi ini juga merupakan tindak lanjut dengan telah ditetapkannya status siaga darurat karhutla yang telah ditetapkan beberapa waktu lalu," katanya saat memimpin apel tersebut, di Bumi Perkemahan Lalemu Lewas di Desa Sababilah, Kecamatan Dusun Selatan, Selasa.
Ia mengatakan, penetapan status dan apel siaga serta simulasi tersebut dilakukan mengingat, kabupaten Barito Selatan terdapat potensi yang besar terjadinya karhutla.
Hal tersebut sesuai kaji cepat yang dilakukan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan informasi cuaca dari BMKG Sanggu maupun Pusdatin.
Untuk itu, Pemerintah Kabupaten Barito Selatan perlu melakukan sejumlah antisipasi pencegahan terutama pada desa agar tidak terjadinya karhutla.
"Penanganan bencana yang diutamakan dengan pencegahan ini sesuai arahan Presiden Republik Indonesia pada acara Rakornas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) beberapa waktu lalu," jelasnya.
Baca juga: 141 jamaah calon haji Barsel ikuti manasik haji
Menurut Lisda, karhutla merupakan salah satu kategori bencana. Sebab akibat kebakaran hutan dan lahan dapat menimbulkan kabut asap yang merugikan beberapa sektor mulai dari kesehatan, pendidikan, ekonomi dan transportasi.
Lisda mengharapkan kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) selaku koordinator komando dan pelaksanaan penanggulangan bencana yang didukung instansi lainnya dapat berpartisipasi dalam upaya pencegahan terhadap karhutla dan bencana lainnya.
"Kita mengharapkan, dalam penanganan penanggulangan tersebut jangan dilakukan secara parsial masing-masing pihak, akan tetapi perlu adanya kerjasama yang baik seluruh stake holder yang ada di daerah ini," kata dia.
Pada kesempatan itu Lisda juga mengucapkan terima kasih kepada Polres Barito Selatan, Kodim 1012 Buntok dan semua pihak atas dukungannya dalam penanganan bencana di kabupaten yang berjuluk Dahani Dahanai Tuntung Tulus ini.
Dalam kegiatan tersebut dilaksanakan simulasi penanganan bencana karhutla yang dilakukan sejumlah pemangku kepentingan yang ada di wilayah setempat.
Baca juga: ASN Kemenag Barsel ikuti orientasi pelopor penguatan moderasi beragama
Baca juga: Berikut perkembangan pendaftaran bacaleg oleh parpol ke KPU Barsel
Baca juga: Berikut deretan penyakit yang kerap ditemui di Barito Selatan