Sampit (ANTARA) - Perusahaan besar perkebunan kelapa sawit PT Unggul Lestari menerima penghargaan atas dukungan dan kepedulian perusahaan ini terhadap program penanggulangan stunting di Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah. 

"Terima kasih atas dukungan PT Unggul Lestari terhadap upaya penanggulangan stunting di daerah ini. Kami berharap dukungan ini terus ditingkatkan," kata Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Kotawaringin Timur, Khairiah Halikinnor di Sampit, Kamis. 

Penghargaan dari organisasi Pita Putih Indonesia (PPI) ini diserahkan oleh Khairiah didampingi Ketua PPI Kotawaringin Timur Utari Riambarwati kepada PT Unggul Lestari yang diwakili Asisten Kepala Humas, Ali Akbar. 

Penyerahan piagam penghargaan dilaksanakan usai pembukaan kegiatan edukasi pencegahan stunting melalui pemahaman Undang-Undang Perkawinan dan Kesehatan Reproduksi Remaja bagi pelajar SMP dan SMA. Kegiatan ini digelar oleh PPI dan TP PKK Kabupaten Kotawaringin Timur yang didukung penuh PT Unggul Lestari. 
  Asisten Kepala Humas PT Unggul Lestari, Ali Akbar menyampaikan sambutan saat edukasi pencegahan stunting melalui pemahaman Undang-Undang Perkawinan dan Kesehatan Reproduksi Remaja bagi pelajar SMP dan SMA di Kotawaringin Timur, Kamis (11/5/2023). ANTARA/Norjani
Menurut Khairiah, angka stunting di Kotawaringin Timur masih tinggi yaitu sekitar 28 persen. Pemerintah daerah berupaya keras menurunkan kasus stunting ini minimal 14 persen pada 2024. Salah satu upayanya adalah mencegah pernikahan usia dini karena rawan memiliki bayi stunting. 

Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita atau bayi di bawah lima tahun, akibat dari kekurangan gizi kronis sehingga anak terlalu pendek untuk seusianya. Kekurangan gizi terjadi sejak bayi dalam kandungan pada masa awal setelah bayi lahir akan tetapi, kondisi stunting baru nampak setelah bayi berusia dua tahun. 

"Upaya ini tentu perlu dukungan semua pihak. Kami berterima kasih dan mengapresiasi karena PT Unggul Lestari sangat antusias mendukung program pengentasan stunting di Kotawaringin Timur ini," ujar Khairiah. 

Apresiasi juga disampaikan Ketua PPI Kotawaringin Timur Utari Riambarwati atas dukungan besar PT Unggul Lestari atas kegiatan-kegiatan penanggulangan stunting selama ini dan berharap kerja sama ini terus ditingkatkan. 
  Manajemen PT Unggul Lestari, pejabat dan peserta edukasi pencegahan stunting melalui pemahaman Undang-Undang Perkawinan dan Kesehatan Reproduksi Remaja bagi pelajar SMP dan SMA di Kotawaringin Timur saat kegiatan, Kamis (11/5/2023). ANTARA/Norjani

"Kami sangat berterima kasih atas dukungan PT Unggul Lestari. Dukungan ini sangat berharga dalam mengoptimalkan upaya kita bersama mengentaskan stunting di Kabupaten Kotawaringin Timur ini," ujar Utari. 

Sementara itu Asisten Kepala Humas PT Unggul Lestari Ali Akbar mengatakan, pihaknya sangat serius dalam membantu pemerintah daerah menanggulangi permasalahan kesehatan, termasuk stunting. Ini menjadi prioritas lainnya selain isu kesetaraan gender yang selama ini menjadi perhatian mereka. 

Perusahaan yang bernaung di bawah bendera Musim Mas Group ini bahkan menawarkan diri siap bekerja sama dan mendukung program-program yang akan dijalankan pemerintah daerah untuk pengentasan stunting. 

Ali mengapresiasi upaya pengentasan stunting yang juga mengedepankan pencegahan. Seperti edukasi pencegahan stunting melalui pemahaman Undang-Undang Perkawinan dan Kesehatan Reproduksi Remaja yang digelar tersebut, menurutnya sangat bagus agar generasi muda memahami bahaya stunting serta bagaimana pencegahannya. 

  Piagam penghargaan yang diberikan organisasi Pita Putih Indonesia kepada PT Unggul Lestari atas dukungan terhadap program pengentasan stunting di Kotawaringin Timur, Kamis (11/5/2023). ANTARA/Norjani

"Sebelumnya penanganan stunting cuma berupa pemberian makanan tambahan. Sekarang ini, juga dilakukan upaya pencegahan melalui pemahaman pentingnya undang-undang ini untuk mencegah pernikahan dini karena banyak kasus cerai muda dan berimbas pada meningkatnya stunting," kata Ali. 

Kotawaringin Timur termasuk tinggi angka pernikahan dini dan stunting. Keduanya berkaitan karena stunting juga bisa disebabkan karena kurangnya pengetahuan terkait gizi anak sehingga asupan gizi tidak tercukupi dan menyebabkan anak menjadi stunting. 

"Kami sangat mendukung program ini. Kalau ada lagi, kami siap mendukung dan bekerja sama. Ini juga penting bagi karyawan kami. Kami berharap peserta kegiatan juga bisa menyebarluaskan informasi pencegahan stunting ini," demikian Ali Akbar.

Baca juga: PT Unggul Lestari sumbang pembangunan satu ruang kelas SMP Desa Bukit Indah

Baca juga: PT Unggul Lestari gelar operasi pasar minyak goreng di dua kecamatan

Baca juga: PT Unggul Lestari fasilitasi vaksinasi COVID-19 untuk masyarakat desa di Kotim

Baca juga: PT Unggul Lestari realisasikan Vaksinasi Gotong Royong sebanyak 3.000 dosis vaksin

Pewarta : Norjani
Uploader : Admin 3
Copyright © ANTARA 2024