Kuala Pembuang (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah menyatakan, sebanyak 80 titik panas atau hotspot yang sempat muncul dalam pantauan kini dinyatakan hilang.
"Untuk 80 titik panas yang sempat muncul di pantauan kami saat ini sudah hilang akibat hujan beberapa hari lalu," kata Kepala BPBD Seruyan Agung Sulistiyono di Kuala Pembuang, Jumat.
Dia menjelaskan, kendati kondisi cuaca di Seruyan masih stabil, namun pihaknya tetap berupaya maksimal untuk mengantisipasi kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
Pihaknya sudah melakukan pemantauan terhadap titik panas yang terpantau satelit. Memang ada terjadi kebakaran namun tidak meluas karena tanahnya masih basah.
Bahkan hotspot ini jika suhu di suatu daerah atau wilayah melebihi panas di tempat sekitarnya, dapat langsung terpantau, namun hal tersebut tidak semuanya terjadi karhutla.
"Misalnya kemarin di wilayah Kuala Pembuang ada hotspot, ternyata kita cek itu tempat usaha pembakaran batu bata atau proses pembuatan bahan bangunan,” jelasnya.
Baca juga: Sekda Seruyan minta petugas maksimalkan pemungutan PBB-P2
Kendati demikian, pihaknya tetap siaga dan terus melakukan pemantauan terhadap kondisi cuaca. Saat ini kondisi permukaan tanah masih bisa dikatakan basah, sehingga kecil kemungkinan untuk terjadi kebakaran.
"Namun hal itu tentu harus didukung semua pihak agar karhutla ini bisa diantisipasi dengan maksimal," tegasnya.
Dia menambahkan, sampai saat ini untuk penetapan status siaga terhadap kebakaran lahan dan hutan masih belum ada dikarenakan curah hujan yang terbilang tinggi, sehingga masih aman.
"Namun kami tetap siaga dan melakukan pantauan terhadap area yang berpotensi terjadi kebakaran, sehingga kita dapat mencegah agar karhutla tidak terjadi," pungkasnya.
Baca juga: PDIP Seruyan targetkan 10 kursi pada Pileg 2024
Baca juga: Megawati resmi tunjuk Zuli Eko Prasetyo sebagai Ketua DPC PDI Perjuangan Seruyan
Baca juga: Wabup sambut kunjungan kerja Kajati Kalteng
"Untuk 80 titik panas yang sempat muncul di pantauan kami saat ini sudah hilang akibat hujan beberapa hari lalu," kata Kepala BPBD Seruyan Agung Sulistiyono di Kuala Pembuang, Jumat.
Dia menjelaskan, kendati kondisi cuaca di Seruyan masih stabil, namun pihaknya tetap berupaya maksimal untuk mengantisipasi kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
Pihaknya sudah melakukan pemantauan terhadap titik panas yang terpantau satelit. Memang ada terjadi kebakaran namun tidak meluas karena tanahnya masih basah.
Bahkan hotspot ini jika suhu di suatu daerah atau wilayah melebihi panas di tempat sekitarnya, dapat langsung terpantau, namun hal tersebut tidak semuanya terjadi karhutla.
"Misalnya kemarin di wilayah Kuala Pembuang ada hotspot, ternyata kita cek itu tempat usaha pembakaran batu bata atau proses pembuatan bahan bangunan,” jelasnya.
Baca juga: Sekda Seruyan minta petugas maksimalkan pemungutan PBB-P2
Kendati demikian, pihaknya tetap siaga dan terus melakukan pemantauan terhadap kondisi cuaca. Saat ini kondisi permukaan tanah masih bisa dikatakan basah, sehingga kecil kemungkinan untuk terjadi kebakaran.
"Namun hal itu tentu harus didukung semua pihak agar karhutla ini bisa diantisipasi dengan maksimal," tegasnya.
Dia menambahkan, sampai saat ini untuk penetapan status siaga terhadap kebakaran lahan dan hutan masih belum ada dikarenakan curah hujan yang terbilang tinggi, sehingga masih aman.
"Namun kami tetap siaga dan melakukan pantauan terhadap area yang berpotensi terjadi kebakaran, sehingga kita dapat mencegah agar karhutla tidak terjadi," pungkasnya.
Baca juga: PDIP Seruyan targetkan 10 kursi pada Pileg 2024
Baca juga: Megawati resmi tunjuk Zuli Eko Prasetyo sebagai Ketua DPC PDI Perjuangan Seruyan
Baca juga: Wabup sambut kunjungan kerja Kajati Kalteng