Palangka Raya (ANTARA) - Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) XII Kalimantan Tengah yang akan digelar di Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur, terancam gagal dilaksanakan.
Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kalteng Christian Sancho di Palangka Raya, Senin, mengatakan kekhawatiran terancam gagalnya Porprov Kalteng indikatornya karena tidak ada anggaran dari pemerintah provinsi setempat.
"Sampai sekarang kejelasan terkait anggaran Porprov Kalteng dari pemprov setempat sampai sekarang belum jelas, maka dari itu indikasi terancam gagal cukup besar," katanya.
Dia menuturkan, KONI Kalteng juga sudah menunjuk Bupati Kotim Halikinnor sebagai Panitia Besar (PB) dalam perhelatan olahraga se-Kalteng tersebut sudah siap dan juga sudah menganggarkan dana sharing untuk pelaksanaan kegiatan itu.
Hanya saja pihaknya belum bisa menggunakan anggaran tersebut karena legitimasi atau Surat Keputusan (SK) dalam kegiatan tersebut sampai saat ini belum dikeluarkan oleh pemprov setempat.
"Kalau legitimasi dari pemprov sudah keluar, maka penggunaan anggaran sharing tersebut juga bisa. Sekarang ini belum bisa karena hal tersebut belum ada," katanya.
Sancho juga memberikan solusi, apabila pemprov setempat membentuk Satuan Tugas (Satgas) melalui Dispora setempat untuk mengucurkan anggaran, tentunya KONI dengan besar hati mempersilahkan guna solusi agar Porprov Kalteng 2023 bisa terlaksana dengan baik.
"Namun pada saat Pekan Olahraga Nasional (PON) nantinya, pengurusannya harus KONI dong, karena pendaftaran atlet untuk mengikuti PON di daftarkan melalui KONI Kalteng sesuai dengan nama dan alamat atlet atau by name and by addres dan tidak bisa dari kepengurusan di luar KONI," ungkapnya.
Sancho menambahkan, sampai saat ini juga pihaknya juga masih menunggu kesediaan Gubernur Kalteng Sugianto Sabran untuk berkoordinasi dan melaporkan kondisi KONI saat ini melalui audiensi yang jadwalnya akan mengikuti gubernur.
Namun dengan adanya informasi gubernur sedang sakit, sehingga pihaknya tetap menunggu informasi agar gelaran olahraga ter akbar di Kalteng tersebut bisa terlaksana dengan baik.
"Semoga kegiatan ini ada solusinya, sehingga kegiatan tersebut bisa berjalan dengan baik sesuai harapan, karena sebagian cabang olahraga sudah mengikuti kegiatan Pra PON di sejumlah daerah," demikian Sancho.
Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kalteng Christian Sancho di Palangka Raya, Senin, mengatakan kekhawatiran terancam gagalnya Porprov Kalteng indikatornya karena tidak ada anggaran dari pemerintah provinsi setempat.
"Sampai sekarang kejelasan terkait anggaran Porprov Kalteng dari pemprov setempat sampai sekarang belum jelas, maka dari itu indikasi terancam gagal cukup besar," katanya.
Dia menuturkan, KONI Kalteng juga sudah menunjuk Bupati Kotim Halikinnor sebagai Panitia Besar (PB) dalam perhelatan olahraga se-Kalteng tersebut sudah siap dan juga sudah menganggarkan dana sharing untuk pelaksanaan kegiatan itu.
Hanya saja pihaknya belum bisa menggunakan anggaran tersebut karena legitimasi atau Surat Keputusan (SK) dalam kegiatan tersebut sampai saat ini belum dikeluarkan oleh pemprov setempat.
"Kalau legitimasi dari pemprov sudah keluar, maka penggunaan anggaran sharing tersebut juga bisa. Sekarang ini belum bisa karena hal tersebut belum ada," katanya.
Sancho juga memberikan solusi, apabila pemprov setempat membentuk Satuan Tugas (Satgas) melalui Dispora setempat untuk mengucurkan anggaran, tentunya KONI dengan besar hati mempersilahkan guna solusi agar Porprov Kalteng 2023 bisa terlaksana dengan baik.
"Namun pada saat Pekan Olahraga Nasional (PON) nantinya, pengurusannya harus KONI dong, karena pendaftaran atlet untuk mengikuti PON di daftarkan melalui KONI Kalteng sesuai dengan nama dan alamat atlet atau by name and by addres dan tidak bisa dari kepengurusan di luar KONI," ungkapnya.
Sancho menambahkan, sampai saat ini juga pihaknya juga masih menunggu kesediaan Gubernur Kalteng Sugianto Sabran untuk berkoordinasi dan melaporkan kondisi KONI saat ini melalui audiensi yang jadwalnya akan mengikuti gubernur.
Namun dengan adanya informasi gubernur sedang sakit, sehingga pihaknya tetap menunggu informasi agar gelaran olahraga ter akbar di Kalteng tersebut bisa terlaksana dengan baik.
"Semoga kegiatan ini ada solusinya, sehingga kegiatan tersebut bisa berjalan dengan baik sesuai harapan, karena sebagian cabang olahraga sudah mengikuti kegiatan Pra PON di sejumlah daerah," demikian Sancho.