Mengulas Penyakit X yang sedang dibicarakan ilmuwan

Kamis, 25 Mei 2023 16:41 WIB

Jakarta (ANTARA) - Ilmuwan kesehatan baru-baru ini memberikan perhatian mereka kepada fenomena Penyakit X, yang perlu diantisipasi supaya tidak menyebabkan wabah.

"Ini bukan fiksi ilmiah. Ini adalah skenario yang harus kita persiapkan. Ini adalah Penyakit X," kepala eksekutif Koalisi untuk Inovasi Kesiapsiagaan Epidemi Dr. Richard Hatchett, seperti disiarkan Telegraph dan Medical Daily, Kamis.

Istilah Penyakit X digunakan organisasi kesehatan dunia WHO untuk menggambarkan penyakit yang tidak diketahui komunitas medis tetapi dapat menyebabkan infeksi pada manusia, menurut laporan New York Post.

Penyakit X adalah penyakit baru sehingga belum ada cara yang pasti untuk mengantisipasi agen penyebabnya. Penyebab penyakit itu bisa berupa virus, bakteri, jamur, atau partikel lainnya.

“Penyakit epidemi adalah ancaman global yang memerlukan tindakan kolektif. Kita tidak dapat mencegah munculnya patogen baru, tetapi bersama-sama kita dapat mencegah kerusakan yang diakibatkannya. Karena jika kita mengetahui satu hal, Penyakit X, ketika menyerang, tidak akan mengenal batasan," kata
Hatchett.

Baca juga: Berikut penyakit yang bisa diketahui dari bau badan

Sementara itu, Dr. Pranab Chatterjee, seorang peneliti di Departemen Kesehatan Internasional di Sekolah Kesehatan Masyarakat Johns Hopkins Bloomberg di Baltimore, mengatakan Penyakit X bisa datang lebih cepat dari yang diperkirakan.

Salah satu contoh Penyakit X, menurut Chatterjee adalah kasus flu burung H5N1 di Kamboja.

Seperti COVID-19 dan wabah lain sebelumnya, Penyakit X yang dicetuskan oleh WHO pada 2018 bisa saja berasal dari hewan. Pakar kesehatan masyarakat percaya limpahan virus bisa menimbulkan wabah zoonosis (penyakit yang ditularkan dari hewan kepada manusia atau sebaliknya), yang dapat menyebabkan pandemi lain.

Jika tidak bersifat zoonosis, bioterorisme bisa menjadi titik awal pandemi berikutnya. Patogen yang direkayasa dimungkinkan di tengah konflik.

Laporan yang diterbitkan dalam jurnal Pengendalian Infeksi & Epidemiologi Rumah Sakit tahu 2021 menyebutkan pelepasan patogen yang direkayasa bisa melalui kecelakaan laboratorium atau tindakan bioterorisme.

“Sementara patogen zoonosis yang muncul merupakan ancaman yang perlu dipantau, kemungkinan patogen pandemi yang direkayasa juga tidak dapat diabaikan," kata peneliti dalam laporan itu.

Menanggapi ancaman itu, para ahli medis di seluruh dunia telah meminta peningkatan dana untuk mendukung upaya global mereka dalam memantau potensi agen pandemi.

Baca juga: Kerusakan ginjal bisa tingkatkan risiko penyakit jantung

Baca juga: Berikut penyakit yang biasa muncul usai liburan dan kiat mengatasainya

Baca juga: Pola hidup tak sehat bisa memperparah sumbatan penyebab PJK

Pewarta : Siti Zulaikha
Uploader : Admin Kalteng
Copyright © ANTARA 2024

Terkait

Ye menghapus akun X setelah mengumumkan konten dewasa Yeezy

26 April 2024 8:42 Wib

X segera merilis aplikasi TV yang suguhkan konten video

25 April 2024 11:36 Wib

Qualcomm resmi luncurkan Snapdragon X Plus siap tenagai laptop dengan AI

25 April 2024 11:27 Wib

Elon Musk akan pungut biaya dari pengguna baru X

16 April 2024 8:26 Wib

X tak lagi bisa sembunyikan centang biru bagi pengguna premium

12 April 2024 13:53 Wib
Terpopuler

Dokter Anak : Hindari pemberian paracetamol pada anak usai imunisasi

Lifestyle - 30 April 2024 17:43 Wib

Dortmund menang telak atas Augsburg

Olahraga - 05 May 2024 7:28 Wib

Diduga peras investor Rp10 M, Kejati Bali OTT Bendesa Adat Berawa

Kabar Daerah - 03 May 2024 15:22 Wib

Performa Sancho bawa Dortmund menang atas PSG di leg pertama

Olahraga - 02 May 2024 8:57 Wib

DPRD Kalteng minta hasil reses perseorangan ditindaklanjuti pemprov

Kabar Daerah - 3 jam lalu