Sampit (ANTARA) - Perjuangan pengembangan Bandara Haji Asan Sampit yang dimulai dengan perpanjangan landasan pacu atau runway, mulai menunjukkan hasil dan dijanjikan direalisasikan pada 2024 nanti.
"Insya Allah pada 2024 kita akan merealisasikan perpanjangan runaway dari 2.060 menjadi 2.260 meter dan juga akan melakukan pelebaran runaway, akan tetapi semua bentuk yang kita lakukan adalah sesuai dengan regulasi yang memang diwajibkan untuk dipenuhi dalam hal pengembangan bandara," kata Kepala Otoritas Bandar Udara Wilayah VII Balikpapan, Endah Purnama Sari di Sampit, Senin.
Kabar gembira itu disampaikannya saat audiensi aula rumah jabatan bupati, terkait rencana pengembangan Bandara Haji Asan Sampit. Pertemuan ini dihadiri Bupati Halikinnor, Kapolres AKBP Sarpani, Ketua Komisi IV DPRD Muhammad Kurniawan Anwar dan pejabat lainnya.
Endah mengatakan, pengembangan bandara harus mengacu pada rencana induk. Dia yakin harapan pemerintah daerah dan masyarakat terkait pengembangan Bandara Haji Asan bisa diwujudkan.
Saat pertemuan, berbagai informasi, masukan dan usulan didapat dari pemerintah daerah, pelaku usaha dan kelompok masyarakat. Hal itu menjadi bagian pertimbangan untuk memperkuat penyampaian usulan pengembangan tersebut.
Saat meninjau Bandara Haji Asan Sampit, sejumlah hal menjadi catatan, seperti jarak rumah warga yang terlalu dekat dengan pagar landasan pacu, perlunya pembebasan lahan dan pemindahan bangunan serta aturan lainnya.
Beberapa opsi juga disampaikan sebagai solusi untuk memenuhi ketentuan agar pengembangan bandara tersebut disetujui. Kementerian Perhubungan siap berkolaborasi dengan Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur untuk memperjuangkan hal tersebut.
Baca juga: 156 peserta bersaing di FLS2N dan O2SN SD Kotim
"Insya Allah. Kita sama-sama Pak Bupati menyiapkan justifikasinya dan menyiapkan hal-hal sesuai regulasinya dan pengembangan itu sudah sesuai dengan master plan. Kita sampaikan kepada Bapak Menteri Perhubungan agar menjadi hal yang prioritas," harap Endah Purnama Sari.
Bupati Halikinnor menjelaskan, berbagai faktor menjadi pertimbangan usulan pengembangan Bandara Haji Asan Sampit, seperti jumlah penduduk terbanyak di Kalimantan Tengah, besarnya investasi, khususnya di sektor perkebunan kelapa sawit, serta bidang lainnya.
"Di tengah tingginya kebutuhan bandara yang ada ini, diharapkan runway-nya diperpanjang dan diperlebar sehingga kapasitasnya bisa menampung lebih banyak penumpang sehingga perekonomian kita akan semakin bangkit dan berkembang," harap Halikinnor.
Menurutnya, perpanjangan dan pelebaran landasan pacu menjadi kebutuhan mutlak demi peningkatan kapasitas Bandara Haji Asan Sampit. Tujuannya agar bandara ini bisa didarati pesawat berbadan lebar sehingga transportasi udara semakin lancar dan berdampak positif terhadap perekonomian.
Saat ini penerbangan terus berkurang, bahkan harga tiket juga jauh lebih mahal dibanding bandara sekitar. Akibatnya banyak warga yang memilih terbang melalui bandara lainnya seperti Bandara Tjilik Riwut Palangka Raya maupun Bandara Iskandar Kabupaten Kotawaringin Barat karena ada kepastian jadwal penerbangan dan harga tiket jauh lebih murah.
Terkait pembebasan lahan dan pembangunan gedung baru, Halikinnor meyakinkan bahwa pemerintah daerah siap memenuhinya. Dia berharap kolaborasi pemerintah daerah dengan Kementerian Perhubungan bisa benar-benar mewujudkan pengembangan Bandara Haji Asan Sampit yang sudah lama ditunggu-tunggu masyarakat.
"Saya berharap saat HUT Kotim pada 7 Januari 2024 nanti pesawat airbus (berbadan lebar) sudah bisa mendarat di Bandara Haji Asan Sampit. Kalau bisa lebih cepat maka tentu akan lebih baik," demikian Halikinnor.
Baca juga: Sambut Kirab Pemilu, Bupati Kotim ajak masyarakat gunakan hak pilih
Baca juga: Legislator soroti jaringan listrik bahayakan keselamatan warga
Baca juga: Pemkab Kotim gencarkan program KB sasar pekerja perkebunan
"Insya Allah pada 2024 kita akan merealisasikan perpanjangan runaway dari 2.060 menjadi 2.260 meter dan juga akan melakukan pelebaran runaway, akan tetapi semua bentuk yang kita lakukan adalah sesuai dengan regulasi yang memang diwajibkan untuk dipenuhi dalam hal pengembangan bandara," kata Kepala Otoritas Bandar Udara Wilayah VII Balikpapan, Endah Purnama Sari di Sampit, Senin.
Kabar gembira itu disampaikannya saat audiensi aula rumah jabatan bupati, terkait rencana pengembangan Bandara Haji Asan Sampit. Pertemuan ini dihadiri Bupati Halikinnor, Kapolres AKBP Sarpani, Ketua Komisi IV DPRD Muhammad Kurniawan Anwar dan pejabat lainnya.
Endah mengatakan, pengembangan bandara harus mengacu pada rencana induk. Dia yakin harapan pemerintah daerah dan masyarakat terkait pengembangan Bandara Haji Asan bisa diwujudkan.
Saat pertemuan, berbagai informasi, masukan dan usulan didapat dari pemerintah daerah, pelaku usaha dan kelompok masyarakat. Hal itu menjadi bagian pertimbangan untuk memperkuat penyampaian usulan pengembangan tersebut.
Saat meninjau Bandara Haji Asan Sampit, sejumlah hal menjadi catatan, seperti jarak rumah warga yang terlalu dekat dengan pagar landasan pacu, perlunya pembebasan lahan dan pemindahan bangunan serta aturan lainnya.
Beberapa opsi juga disampaikan sebagai solusi untuk memenuhi ketentuan agar pengembangan bandara tersebut disetujui. Kementerian Perhubungan siap berkolaborasi dengan Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur untuk memperjuangkan hal tersebut.
Baca juga: 156 peserta bersaing di FLS2N dan O2SN SD Kotim
"Insya Allah. Kita sama-sama Pak Bupati menyiapkan justifikasinya dan menyiapkan hal-hal sesuai regulasinya dan pengembangan itu sudah sesuai dengan master plan. Kita sampaikan kepada Bapak Menteri Perhubungan agar menjadi hal yang prioritas," harap Endah Purnama Sari.
Bupati Halikinnor menjelaskan, berbagai faktor menjadi pertimbangan usulan pengembangan Bandara Haji Asan Sampit, seperti jumlah penduduk terbanyak di Kalimantan Tengah, besarnya investasi, khususnya di sektor perkebunan kelapa sawit, serta bidang lainnya.
"Di tengah tingginya kebutuhan bandara yang ada ini, diharapkan runway-nya diperpanjang dan diperlebar sehingga kapasitasnya bisa menampung lebih banyak penumpang sehingga perekonomian kita akan semakin bangkit dan berkembang," harap Halikinnor.
Menurutnya, perpanjangan dan pelebaran landasan pacu menjadi kebutuhan mutlak demi peningkatan kapasitas Bandara Haji Asan Sampit. Tujuannya agar bandara ini bisa didarati pesawat berbadan lebar sehingga transportasi udara semakin lancar dan berdampak positif terhadap perekonomian.
Saat ini penerbangan terus berkurang, bahkan harga tiket juga jauh lebih mahal dibanding bandara sekitar. Akibatnya banyak warga yang memilih terbang melalui bandara lainnya seperti Bandara Tjilik Riwut Palangka Raya maupun Bandara Iskandar Kabupaten Kotawaringin Barat karena ada kepastian jadwal penerbangan dan harga tiket jauh lebih murah.
Terkait pembebasan lahan dan pembangunan gedung baru, Halikinnor meyakinkan bahwa pemerintah daerah siap memenuhinya. Dia berharap kolaborasi pemerintah daerah dengan Kementerian Perhubungan bisa benar-benar mewujudkan pengembangan Bandara Haji Asan Sampit yang sudah lama ditunggu-tunggu masyarakat.
"Saya berharap saat HUT Kotim pada 7 Januari 2024 nanti pesawat airbus (berbadan lebar) sudah bisa mendarat di Bandara Haji Asan Sampit. Kalau bisa lebih cepat maka tentu akan lebih baik," demikian Halikinnor.
Baca juga: Sambut Kirab Pemilu, Bupati Kotim ajak masyarakat gunakan hak pilih
Baca juga: Legislator soroti jaringan listrik bahayakan keselamatan warga
Baca juga: Pemkab Kotim gencarkan program KB sasar pekerja perkebunan