Sampit (ANTARA) - Warga Kelurahan Kota Besi Hilir Kecamatan Kota Besi Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah bergembira lantaran Jalan Diponegoro yang puluhan tahun rusak, kini menjadi mulus setelah diaspal.
"Jalan ini mungkin antara 20 sampai 30 tahun belum diaspal. Alhamdulillah masyarakat sangat senang karena dengan diaspalnya jalan ini maka mempermudah transportasi barang dan jasa," kata H Dahlan Ismail, salah satu tokoh masyarakat setempat, Senin.
Dahlan bersama warga setempat menyambut Bupati Halikinnor yang datang memantau dimulainya pengaspalan Jalan Diponegoro. Warga juga terlihat antusias melihat proses pengaspalan yang menggunakan dua alat berat khusus tersebut.
Menurut pengusaha rotan tersebut, sebelumnya jalan tersebut hancur sehingga ketika panas menjadi berdebu, sedangkan saat hujan maka jalan menjadi becek. Kondisi itu juga mengganggu mobilitas angkutan sehingga dampaknya pada perekonomian, khususnya meningkatnya harga barang.
"Kami sangat bersyukur dan berterima kasih. Jalannya bagus dan permanen, bahkan kendaraan berat pun aman untuk melintas. Jalan Samudera juga sudah diusulkan. Insya Allah pada Juni atau Juli direalisasikan," ujar Dahlan Ismail.
Baca juga: Perpanjangan landasan pacu Bandara Sampit direalisasikan 2024
Sementara itu Halikinnor juga gembira menyaksikan Jalan Diponegoro mulai diaspal. Dia berharap peningkatan jalan ini bisa memudahkan masyarakat beraktivitas.
"Saya ingatkan kepada anak muda jangan kebut-kebutan lantaran jalan bagus. Sama-sama merawat supaya usia pakai jalan bisa lebih lama. Jalan Samudera juga diperbaiki tahun ini. Jalan ke sekolah juga akan diupayakan, pada 2024 sambil melihat kondisi kemampuan keuangan daerah," kata Halikinnor.
Halikinnor menjelaskan, dulu dirinya pernah menjadi lurah dan merasakan sulitnya membangun tanpa anggaran. Untuk itu setelah menjadi bupati, dia membuat kebijakan bahwa mulai tahun ini, satu desa minimal satu paket kegiatan agar percepatan pemerataan pembangunan semakin terbit terbanyak.
Apalagi kalau APBD Kotawaringin Timur sudah normal dan beban utang sudah selesai, Halikinnor berharap nanti semua jalan di desa beraspal.
"Semua bergerak. Tidak hanya di Kota Besi. Di Samuda juga kita bangun. Bahkan saya sudah menginstruksikan semua desa diberikan anggaran agar bisa membangun," demikian Halikinnor.
Baca juga: 156 peserta bersaing di FLS2N dan O2SN SD Kotim
Baca juga: Bupati Kotim terima medali kehormatan Gerdayak
Baca juga: Legislator soroti jaringan listrik bahayakan keselamatan warga
"Jalan ini mungkin antara 20 sampai 30 tahun belum diaspal. Alhamdulillah masyarakat sangat senang karena dengan diaspalnya jalan ini maka mempermudah transportasi barang dan jasa," kata H Dahlan Ismail, salah satu tokoh masyarakat setempat, Senin.
Dahlan bersama warga setempat menyambut Bupati Halikinnor yang datang memantau dimulainya pengaspalan Jalan Diponegoro. Warga juga terlihat antusias melihat proses pengaspalan yang menggunakan dua alat berat khusus tersebut.
Menurut pengusaha rotan tersebut, sebelumnya jalan tersebut hancur sehingga ketika panas menjadi berdebu, sedangkan saat hujan maka jalan menjadi becek. Kondisi itu juga mengganggu mobilitas angkutan sehingga dampaknya pada perekonomian, khususnya meningkatnya harga barang.
"Kami sangat bersyukur dan berterima kasih. Jalannya bagus dan permanen, bahkan kendaraan berat pun aman untuk melintas. Jalan Samudera juga sudah diusulkan. Insya Allah pada Juni atau Juli direalisasikan," ujar Dahlan Ismail.
Baca juga: Perpanjangan landasan pacu Bandara Sampit direalisasikan 2024
Sementara itu Halikinnor juga gembira menyaksikan Jalan Diponegoro mulai diaspal. Dia berharap peningkatan jalan ini bisa memudahkan masyarakat beraktivitas.
"Saya ingatkan kepada anak muda jangan kebut-kebutan lantaran jalan bagus. Sama-sama merawat supaya usia pakai jalan bisa lebih lama. Jalan Samudera juga diperbaiki tahun ini. Jalan ke sekolah juga akan diupayakan, pada 2024 sambil melihat kondisi kemampuan keuangan daerah," kata Halikinnor.
Halikinnor menjelaskan, dulu dirinya pernah menjadi lurah dan merasakan sulitnya membangun tanpa anggaran. Untuk itu setelah menjadi bupati, dia membuat kebijakan bahwa mulai tahun ini, satu desa minimal satu paket kegiatan agar percepatan pemerataan pembangunan semakin terbit terbanyak.
Apalagi kalau APBD Kotawaringin Timur sudah normal dan beban utang sudah selesai, Halikinnor berharap nanti semua jalan di desa beraspal.
"Semua bergerak. Tidak hanya di Kota Besi. Di Samuda juga kita bangun. Bahkan saya sudah menginstruksikan semua desa diberikan anggaran agar bisa membangun," demikian Halikinnor.
Baca juga: 156 peserta bersaing di FLS2N dan O2SN SD Kotim
Baca juga: Bupati Kotim terima medali kehormatan Gerdayak
Baca juga: Legislator soroti jaringan listrik bahayakan keselamatan warga