Jakarta (ANTARA) - Klinik kecantikan ERHA Ultimate meluncurkan kategori perawatan kulit baru khusus untuk menangani beragam penyakit kulit mulai dari eksim hingga dermatitis.
Pada lini baru yang disebut “Atopy and Skin Disease Center”, klinik kecantikan ini menyediakan konsultasi dengan dokter spesialis dan rangkaian perawatan dengan produk perawatan yang sesuai.
"Kami tidak hanya menangani dermatologi estetika, namun juga menyeluruh untuk seluruh kebutuhan kesehatan kulit dan rambut. Lini baru ini memberikan solusi permasalahan kulit melalui obat yang diracik oleh dokter dan penanganan medis," kata Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin ERHA, dr. Grace N. S. Wardhana, Sp.KK, FINSDV, FAADV di Jakarta, Selasa.
“Atopy and Skin Disease Center” merupakan lini yang fokus mengatasi permasalahan kulit tersebut untuk tiga kategori, yaitu "Baby and Children Atopic Dermatitis" yang dikhususkan untuk anak, "Adult Atopic Dermatitis" untuk usia produktif dan dewasa, serta "Geriatric Atopy Dermatitis" untuk usia lanjut.
Tidak hanya eksim dan dermatitis, seseorang dengan keluhan penyakit kulit lain seperti psoriasis dan vitiligo juga dapat berkonsultasi dan diatasi di sini.
Baca juga: ERHA adakan operasi katarak gratis di Riau
Lini pengobatan ini juga menangani tumor kulit, seperti penjinakan sel kulit, kemudian menghilangkan bekas luka, serta menangani infeksi kulit yang terinfeksi bakteri, jamur, virus, maupun parasit.
"Kalau ada keluarga, teman, atau anak-anak kita, yang mungkin memiliki tanda-tanda dermatitis atau serupa dengan itu, sesegera mungkin dikonsultasikan dengan dokter yang khusus menangani masalah kulit ini agar dapat diatasi dan tidak semakin parah," imbuh Grace.
Pada sebuah penelitian oleh Abuabara tahun 2019 menemukan bahwa 1 dari 5 anak, dan 1 dari 10 orang dewasa pada negara-negara berpenghasilan tinggi di dunia menderita dermatitis atopik (Eksim).
Selain itu, menurut data Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (Perdoski) di tahun 2022, sebagian orang mengalami penyakit kulit degeneratif atau penurunan fungsi kulit dari waktu ke waktu, sehingga gangguan kulit termasuk tiga besar penyakit tersebut banyak ditemukan di puskesmas-puskesmas Tanah Air.
Baca juga: Pendiri ERHA mendirikan SMK Wahana Tegal Angus
Baca juga: Berikut bahan aktif yang mampu cegah kekambuhan dermatitis atopik
Baca juga: Dokter sarankan ganti popok bayi empat jam sekali
Pada lini baru yang disebut “Atopy and Skin Disease Center”, klinik kecantikan ini menyediakan konsultasi dengan dokter spesialis dan rangkaian perawatan dengan produk perawatan yang sesuai.
"Kami tidak hanya menangani dermatologi estetika, namun juga menyeluruh untuk seluruh kebutuhan kesehatan kulit dan rambut. Lini baru ini memberikan solusi permasalahan kulit melalui obat yang diracik oleh dokter dan penanganan medis," kata Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin ERHA, dr. Grace N. S. Wardhana, Sp.KK, FINSDV, FAADV di Jakarta, Selasa.
“Atopy and Skin Disease Center” merupakan lini yang fokus mengatasi permasalahan kulit tersebut untuk tiga kategori, yaitu "Baby and Children Atopic Dermatitis" yang dikhususkan untuk anak, "Adult Atopic Dermatitis" untuk usia produktif dan dewasa, serta "Geriatric Atopy Dermatitis" untuk usia lanjut.
Tidak hanya eksim dan dermatitis, seseorang dengan keluhan penyakit kulit lain seperti psoriasis dan vitiligo juga dapat berkonsultasi dan diatasi di sini.
Baca juga: ERHA adakan operasi katarak gratis di Riau
Lini pengobatan ini juga menangani tumor kulit, seperti penjinakan sel kulit, kemudian menghilangkan bekas luka, serta menangani infeksi kulit yang terinfeksi bakteri, jamur, virus, maupun parasit.
"Kalau ada keluarga, teman, atau anak-anak kita, yang mungkin memiliki tanda-tanda dermatitis atau serupa dengan itu, sesegera mungkin dikonsultasikan dengan dokter yang khusus menangani masalah kulit ini agar dapat diatasi dan tidak semakin parah," imbuh Grace.
Pada sebuah penelitian oleh Abuabara tahun 2019 menemukan bahwa 1 dari 5 anak, dan 1 dari 10 orang dewasa pada negara-negara berpenghasilan tinggi di dunia menderita dermatitis atopik (Eksim).
Selain itu, menurut data Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (Perdoski) di tahun 2022, sebagian orang mengalami penyakit kulit degeneratif atau penurunan fungsi kulit dari waktu ke waktu, sehingga gangguan kulit termasuk tiga besar penyakit tersebut banyak ditemukan di puskesmas-puskesmas Tanah Air.
Baca juga: Pendiri ERHA mendirikan SMK Wahana Tegal Angus
Baca juga: Berikut bahan aktif yang mampu cegah kekambuhan dermatitis atopik
Baca juga: Dokter sarankan ganti popok bayi empat jam sekali