Sampit (ANTARA) - Bupati Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah Halikinnor mendorong seluruh sekolah di daerah ini menyukseskan program pengembangan dan revitalisasi bahasa daerah, khususnya bahasa Dayak Sampit.
"Dinas Pendidikan Kabupaten Kotawaringin Timur menjadi ujung tombak dalam upaya pengembangan dan pembinaan serta revitalisasi bahasa daerah Dayak Sampit kepada generasi penerus kita melalui program belajar mengajar bermuatan lokal yang diberikan di sekolah-sekolah di seluruh kabupaten," kata Halikinnor di Sampit, Selasa.
Halikinnor mengaku sangat mendukung program pengembangan dan revitalisasi bahasa daerah. Menurutnya hal ini sangat penting agar bahasa daerah, khususnya bahasa Dayak Sampit tidak sampai punah.
Untuk itu dia mengucapkan terima kasih yang setinggi-tingginya kepada Balai Bahasa Provinsi Kalimantan Tengah, selaku unit pelaksana tugas dari Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kemendikbudristek yang melaksanakan kegiatan pelatihan guru master atau guru utama revitalisasi bahasa daerah untuk tunas bahasa ibu bahasa Dayak Sampit di Kabupaten Kotawaringin Timur.
Kegiatan yang dilaksanakan Senin (5/6) itu sebagai upaya implementasi model pelindungan bahasa daerah yang merupakan bagian dari Program Merdeka Belajar Kemendikbudristek.
Program ini merupakan amanat undang-undang tentang bahasa, baik secara nasional maupun aturan pemerintah daerah yang mengatur tentang penggunaan, pengembangan, pembinaan serta revitalisasi bahasa daerah secara regional di wilayah Kabupaten Kotawaringin Timur.
Saat ini, pemerintah memiliki program pengembangan dan pembinaan serta revitalisasi bahasa daerah yang dilakukan secara masif. Program ini diimplementasikan melalui program kerja berbagai kementerian, lembaga serta pemerintah daerah yang memiliki hubungan dengan kebahasaan dalam berbagai bidang.
Baca juga: Jadi pengganti antar waktu, Dadang Prianto langsung menyandang jabatan
Kemendikbudristek melalui Program Merdeka Belajar juga menyasar pengembangan, pembinaan dan revitalisasi bahasa daerah ini melalui berbagai program kerja yang diterapkan oleh lembaga-lembaga yang berada di bawah naungannya.
Salah satu program kerja Merdeka Belajar ini adalah melakukan pengembangan, pembinaan dan revitalisasi bahasa dan sastra daerah secara langsung dalam bentuk pelatihan-pelatihan kebahasaan dan kesastraan daerah.
Kegiatan itu ditujukan kepada pemangku kepentingan di bidang pendidikan serta dilanjutkan dengan memberikan pengetahuan dan pengimplementasiannya dalam bentuk pelajaran bermuatan lokal di seluruh sekolah yang ada di bawah naungan Kemendikbudristek.
selanjutnya hasil dari pelaksanaan kegiatan ini akan ditindaklanjuti dalam bentuk Festival Bahasa Ibu yang akan dilaksanakan untuk memberikan dorongan dan motivasi kepada para siswa semakin semangat menguasai bahasa dan sastra daerahnya.
Siswa juga diharapkan mampu menunjukkan kemampuan dan penguasaannya itu dalam ajang perlombaan yang pada akhirnya akan menghasilkan siswa-siswa berprestasi dalam mempraktikkan penggunaan bahasa daerah dalam berbagai bentuk kreativitas yang sejalan dengan itu.
"Saya berharap kepada berbagai pihak yang terlibat untuk benar-benar melaksanakan dan mengimplementasikan hasil kegiatan ini secara langsung dan tepat guna, sehingga menghasilkan generasi penerus yang cinta dan bangga menggunakan dan berkreasi menggunakan bahasa dan sastra daerah, khususnya bahasa dan sastra bahasa Dayak Sampit," ujarnya.
Halikinnor menambahkan, Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur akan memberikan perhatian dan dukungan penuh dalam berbagai upaya yang diperlukan untuk membina, mengembangkan serta merevitalisasi bahasa dan sastra daerah bahasa Dayak Sampit ini.
"Semoga segala jerih payah yang kita lakukan bisa mendapatkan hasil yang maksimal dan bermanfaat bagi kelestarian bahasa dan sastra bahasa Dayak Sampit," demikian Halikinnor.
Baca juga: BPBD Kotim apresiasi inisiatif Seranau tingkatkan kewaspadaan cegah karhutla
Baca juga: Bupati Kotim: Pengunduran diri kepala desa tidak bisa dibatalkan
Baca juga: Petani Kotim diminta serap ilmu di Penas KTNA
"Dinas Pendidikan Kabupaten Kotawaringin Timur menjadi ujung tombak dalam upaya pengembangan dan pembinaan serta revitalisasi bahasa daerah Dayak Sampit kepada generasi penerus kita melalui program belajar mengajar bermuatan lokal yang diberikan di sekolah-sekolah di seluruh kabupaten," kata Halikinnor di Sampit, Selasa.
Halikinnor mengaku sangat mendukung program pengembangan dan revitalisasi bahasa daerah. Menurutnya hal ini sangat penting agar bahasa daerah, khususnya bahasa Dayak Sampit tidak sampai punah.
Untuk itu dia mengucapkan terima kasih yang setinggi-tingginya kepada Balai Bahasa Provinsi Kalimantan Tengah, selaku unit pelaksana tugas dari Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kemendikbudristek yang melaksanakan kegiatan pelatihan guru master atau guru utama revitalisasi bahasa daerah untuk tunas bahasa ibu bahasa Dayak Sampit di Kabupaten Kotawaringin Timur.
Kegiatan yang dilaksanakan Senin (5/6) itu sebagai upaya implementasi model pelindungan bahasa daerah yang merupakan bagian dari Program Merdeka Belajar Kemendikbudristek.
Program ini merupakan amanat undang-undang tentang bahasa, baik secara nasional maupun aturan pemerintah daerah yang mengatur tentang penggunaan, pengembangan, pembinaan serta revitalisasi bahasa daerah secara regional di wilayah Kabupaten Kotawaringin Timur.
Saat ini, pemerintah memiliki program pengembangan dan pembinaan serta revitalisasi bahasa daerah yang dilakukan secara masif. Program ini diimplementasikan melalui program kerja berbagai kementerian, lembaga serta pemerintah daerah yang memiliki hubungan dengan kebahasaan dalam berbagai bidang.
Baca juga: Jadi pengganti antar waktu, Dadang Prianto langsung menyandang jabatan
Kemendikbudristek melalui Program Merdeka Belajar juga menyasar pengembangan, pembinaan dan revitalisasi bahasa daerah ini melalui berbagai program kerja yang diterapkan oleh lembaga-lembaga yang berada di bawah naungannya.
Salah satu program kerja Merdeka Belajar ini adalah melakukan pengembangan, pembinaan dan revitalisasi bahasa dan sastra daerah secara langsung dalam bentuk pelatihan-pelatihan kebahasaan dan kesastraan daerah.
Kegiatan itu ditujukan kepada pemangku kepentingan di bidang pendidikan serta dilanjutkan dengan memberikan pengetahuan dan pengimplementasiannya dalam bentuk pelajaran bermuatan lokal di seluruh sekolah yang ada di bawah naungan Kemendikbudristek.
selanjutnya hasil dari pelaksanaan kegiatan ini akan ditindaklanjuti dalam bentuk Festival Bahasa Ibu yang akan dilaksanakan untuk memberikan dorongan dan motivasi kepada para siswa semakin semangat menguasai bahasa dan sastra daerahnya.
Siswa juga diharapkan mampu menunjukkan kemampuan dan penguasaannya itu dalam ajang perlombaan yang pada akhirnya akan menghasilkan siswa-siswa berprestasi dalam mempraktikkan penggunaan bahasa daerah dalam berbagai bentuk kreativitas yang sejalan dengan itu.
"Saya berharap kepada berbagai pihak yang terlibat untuk benar-benar melaksanakan dan mengimplementasikan hasil kegiatan ini secara langsung dan tepat guna, sehingga menghasilkan generasi penerus yang cinta dan bangga menggunakan dan berkreasi menggunakan bahasa dan sastra daerah, khususnya bahasa dan sastra bahasa Dayak Sampit," ujarnya.
Halikinnor menambahkan, Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur akan memberikan perhatian dan dukungan penuh dalam berbagai upaya yang diperlukan untuk membina, mengembangkan serta merevitalisasi bahasa dan sastra daerah bahasa Dayak Sampit ini.
"Semoga segala jerih payah yang kita lakukan bisa mendapatkan hasil yang maksimal dan bermanfaat bagi kelestarian bahasa dan sastra bahasa Dayak Sampit," demikian Halikinnor.
Baca juga: BPBD Kotim apresiasi inisiatif Seranau tingkatkan kewaspadaan cegah karhutla
Baca juga: Bupati Kotim: Pengunduran diri kepala desa tidak bisa dibatalkan
Baca juga: Petani Kotim diminta serap ilmu di Penas KTNA