Pangkalan Bun (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah, kembali mengingatkan sekaligus meminta kepada seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) di wilayah setempat, agar tetap menjaga netralitas pada penyelenggaraan pemilihan umum tahun 2024.
"Saya minta kepada ASN untuk tidak terlibat pada politik praktis, dan katakanlah bahwa ASN itu netral yes dan tidak netral no," kata Asisten II Pemkab Kobar Ahmad Yadi di Pangkalan Bun, Senin.
Hal tersebut disampaikan dirinya pada saat menghadiri kegiatan Fasilitasi dan Pembinaan Penanganan Pelanggaran Netralitas ASN, terkait Pemilu serentak pada tahun 2024 yang di selenggarakan oleh Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kabupaten Kobar.
Dirinya juga menyampaikan beberapa hal yang berkaitan dengan netralitas dalam pemilu serentak 2024, baik itu berhati-hatilah dalam bertindak, berbuat, menulis, berujar dan juga berucap, dan berpihak kepada kata janji-janji mulut yang belum tentu di ketahui seperti apa.
"Tidak lupa juga kami ingatkan ASN untuk lebih memperhatikan dalam penggunaan sosial media terhadap Pemilu ini. Kita pun dalam hal menggunakan media sosial, harus sesuai fungsinya dan sebaiknya baiknya. Jangan menyalahi ketentuan dan aturan yang sudah ditentukan," tegasnya.
Baca juga: Sambut Idul Adha, pemkab pastikan ketersediaan hewan kurban aman
Ahmad Yadi menyakini bahwa seluruh ASN pasti sudah mengetahui semua aturan, baik itu ASN berkaitan dengan SKB, berkaitan dengan masalah pedoman, pembinaan, pengawasan netralitas ASN, semua sudah ada dan ikutilah aturan tersebut. Hanya saja, seluruh ASN yang ada di lingkungan Pemkab Kobar, jangan diskriminatif dan tetap jalankan tugas dengan baik serta profesional.
"Karena ASN telah melakukan angkat sumpah janji untuk menjalankan semua aturan, menjadi petugas yang profesional dan melayani publik sebaik-baiknya," demikian Ahmad Yadi.
Baca juga: Masyarakat Kobar diingatkan pentingnya tetap menjaga kebersihan
Baca juga: BKSDA Pangkalan Bun kembali tangkap orang utan kabur saat diperiksa
Baca juga: BMKG dukung nelayan Kobar melalui Program SLCN
"Saya minta kepada ASN untuk tidak terlibat pada politik praktis, dan katakanlah bahwa ASN itu netral yes dan tidak netral no," kata Asisten II Pemkab Kobar Ahmad Yadi di Pangkalan Bun, Senin.
Hal tersebut disampaikan dirinya pada saat menghadiri kegiatan Fasilitasi dan Pembinaan Penanganan Pelanggaran Netralitas ASN, terkait Pemilu serentak pada tahun 2024 yang di selenggarakan oleh Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kabupaten Kobar.
Dirinya juga menyampaikan beberapa hal yang berkaitan dengan netralitas dalam pemilu serentak 2024, baik itu berhati-hatilah dalam bertindak, berbuat, menulis, berujar dan juga berucap, dan berpihak kepada kata janji-janji mulut yang belum tentu di ketahui seperti apa.
"Tidak lupa juga kami ingatkan ASN untuk lebih memperhatikan dalam penggunaan sosial media terhadap Pemilu ini. Kita pun dalam hal menggunakan media sosial, harus sesuai fungsinya dan sebaiknya baiknya. Jangan menyalahi ketentuan dan aturan yang sudah ditentukan," tegasnya.
Baca juga: Sambut Idul Adha, pemkab pastikan ketersediaan hewan kurban aman
Ahmad Yadi menyakini bahwa seluruh ASN pasti sudah mengetahui semua aturan, baik itu ASN berkaitan dengan SKB, berkaitan dengan masalah pedoman, pembinaan, pengawasan netralitas ASN, semua sudah ada dan ikutilah aturan tersebut. Hanya saja, seluruh ASN yang ada di lingkungan Pemkab Kobar, jangan diskriminatif dan tetap jalankan tugas dengan baik serta profesional.
"Karena ASN telah melakukan angkat sumpah janji untuk menjalankan semua aturan, menjadi petugas yang profesional dan melayani publik sebaik-baiknya," demikian Ahmad Yadi.
Baca juga: Masyarakat Kobar diingatkan pentingnya tetap menjaga kebersihan
Baca juga: BKSDA Pangkalan Bun kembali tangkap orang utan kabur saat diperiksa
Baca juga: BMKG dukung nelayan Kobar melalui Program SLCN