Palangka Raya (ANTARA) - Pemerintah Kota Palangka Raya di Provinsi Kalimantan Tengah mengoptimalkan peran pos pelayanan terpadu (posyandu) dalam upaya deteksi dini dan pencegahan stunting.
Wali Kota Palangka Raya Fairid Naparin di Palangka Raya, Jumat, menyampaikan bahwa pemerintah kota mengoptimalkan peran posyandu dalam pelaksanaan pemantauan tumbuh kembang bayi dan balita serta penyuluhan mengenai pencegahan stunting.
Ia menyampaikan bahwa para kader posyandu yang sering berinteraksi langsung dengan ibu hamil, ibu menyusui, serta ibu yang memiliki anak balita berperan penting dalam penyampaian informasi mengenai stunting beserta upaya pencegahan dan penanganannya.
Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Pemberdayaan Masyarakat Kota Palangka Raya Sahdin Hasan mengatakan bahwa stunting harus dicegah sedini mungkin.
Upaya pencegahan stunting mesti dilakukan mulai dari remaja, pada masa perencanaan kehamilan dan selama kehamilan, sampai ketika anak yang dilahirkan berusia dua tahun.
Baca juga: Wali Kota Palangka Raya minta TPID optimalkan pengendalian inflasi
Sahdin mengimbau warga rutin membawa anaknya ke posyandu agar tumbuh kembang anaknya senantiasa terpantau. Jika tumbuh kembang anak secara berkala dipantau, maka indikasi stunting bisa dideteksi sejak dini.
Dalam kegiatan posyandu, warga juga bisa memperoleh informasi mengenai stunting serta mendapatkan manfaat dari program-program yang dijalankan oleh pemerintah untuk mencegah dan menangani stunting, kondisi gagal tumbuh pada balita akibat kurang gizi dalam jangka waktu lama, paparan infeksi berulang, dan kurang stimulasi.
Selain menggiatkan penyuluhan mengenai pencegahan stunting, Sahdin mengatakan, pemerintah kota menjalankan Program Dapur Sehat Atasi Stunting untuk membantu pemenuhan kebutuhan gizi keluarga dengan risiko stunting.
Baca juga: Pemkot catat 2.000 elpiji 3 Kg sudah disebarkan ke warga Palangka Raya
Baca juga: Bawaslu Palangka Raya utamakan pencegahan pelanggaran netralitas ASN saat pemilu
Baca juga: Legislator Palangka Raya nilai Rainforest Festival menjadi sarana strategis mengedukasi masyarakat
Wali Kota Palangka Raya Fairid Naparin di Palangka Raya, Jumat, menyampaikan bahwa pemerintah kota mengoptimalkan peran posyandu dalam pelaksanaan pemantauan tumbuh kembang bayi dan balita serta penyuluhan mengenai pencegahan stunting.
Ia menyampaikan bahwa para kader posyandu yang sering berinteraksi langsung dengan ibu hamil, ibu menyusui, serta ibu yang memiliki anak balita berperan penting dalam penyampaian informasi mengenai stunting beserta upaya pencegahan dan penanganannya.
Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Pemberdayaan Masyarakat Kota Palangka Raya Sahdin Hasan mengatakan bahwa stunting harus dicegah sedini mungkin.
Upaya pencegahan stunting mesti dilakukan mulai dari remaja, pada masa perencanaan kehamilan dan selama kehamilan, sampai ketika anak yang dilahirkan berusia dua tahun.
Baca juga: Wali Kota Palangka Raya minta TPID optimalkan pengendalian inflasi
Sahdin mengimbau warga rutin membawa anaknya ke posyandu agar tumbuh kembang anaknya senantiasa terpantau. Jika tumbuh kembang anak secara berkala dipantau, maka indikasi stunting bisa dideteksi sejak dini.
Dalam kegiatan posyandu, warga juga bisa memperoleh informasi mengenai stunting serta mendapatkan manfaat dari program-program yang dijalankan oleh pemerintah untuk mencegah dan menangani stunting, kondisi gagal tumbuh pada balita akibat kurang gizi dalam jangka waktu lama, paparan infeksi berulang, dan kurang stimulasi.
Selain menggiatkan penyuluhan mengenai pencegahan stunting, Sahdin mengatakan, pemerintah kota menjalankan Program Dapur Sehat Atasi Stunting untuk membantu pemenuhan kebutuhan gizi keluarga dengan risiko stunting.
Baca juga: Pemkot catat 2.000 elpiji 3 Kg sudah disebarkan ke warga Palangka Raya
Baca juga: Bawaslu Palangka Raya utamakan pencegahan pelanggaran netralitas ASN saat pemilu
Baca juga: Legislator Palangka Raya nilai Rainforest Festival menjadi sarana strategis mengedukasi masyarakat