Sukamara (ANTARA) - Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Sukamara, Kalimantan Tengah Zainuddin menegaskan, pihaknya terus melakukan pendampingan dalam pengaktifan Identitas Kependudukan Digital (IKD) di wilayah setempat.
"Kami membuat jadwal seminggu dua kali mendatangi pegawai pada perangkat daerah, instansi vertikal, lembaga, dan sekolah. Namun, khusus bagi pengguna handphone android saja, sehingga bisa mengunduh aplikasi IKD ini,” katanya di Sukamara, Sabtu.
Sedangkan pendampingan untuk masyarakat juga tetap dilakukan, terutama di sela kegiatan pengurusan dokumen kependudukan ke Disdukcapil, perekaman di kecamatan, ataupun saat tim menggelar 'jemput bola' ke desa-desa.
Di sela berbagai kegiatan tersebut, aparatur dari Disdukcapil Sukamara akan langsung mendampingi untuk melakukan pengaktifan aplikasi IKD kepada masyarakat, sehingga sifatnya sosialisasi sembari pelayanan.
“Pengaktifan aplikasi IKD ini hanya bisa dilakukan petugas Dukcapil. Tujuan pengaktifan ini guna mempermudah masyarakat ke depan, sebab dalam aplikasi tersebut akan terkoneksi pada berbagai hal lain, misalnya BPJS, NPWP dan lainnya,” terang Zainuddin.
Baca juga: Pemkab Sukamara fokus dalam pengentasan kemiskinan
Dia menjelaskan, salah satu keunggulan IKD yakni saat masyarakat lupa membawa kartu (fisik) saat hendak berobat atau lainnya, maka dapat membuka aplikasi IKD.
“Aplikasi IKD ini hanya bisa diakses pemilik akun saja menggunakan sandi," ujarnya.
Adapun penerapan IKD di wilayah setempat hingga saat ini baru mencapai sekitar tiga persen dari jumlah penduduk yang memiliki KTP. Pihaknya terus berupaya memenuhi target nasional yakni 25 persen.
“Memang dalam memenuhi target tersebut tidak mudah, tetapi kita akan terus melakukan berbagai upaya dalam memenuhinya. Kemudian, kalau masyarakat ingin melakaukan aktifasi kita juga membuka stand pada setiap evend yang ada di Sukamara,” demikian tutupnya.
Baca juga: Pemkab Sukamara dukung peningkatan keamanan lingkungan
Baca juga: Sekda Sukamara pelajari potensi kerja sama Indonesia dengan New South Wales
Baca juga: Bupati Sukamara ingin penyelenggaraan festival durian menjadi agenda tahunan
"Kami membuat jadwal seminggu dua kali mendatangi pegawai pada perangkat daerah, instansi vertikal, lembaga, dan sekolah. Namun, khusus bagi pengguna handphone android saja, sehingga bisa mengunduh aplikasi IKD ini,” katanya di Sukamara, Sabtu.
Sedangkan pendampingan untuk masyarakat juga tetap dilakukan, terutama di sela kegiatan pengurusan dokumen kependudukan ke Disdukcapil, perekaman di kecamatan, ataupun saat tim menggelar 'jemput bola' ke desa-desa.
Di sela berbagai kegiatan tersebut, aparatur dari Disdukcapil Sukamara akan langsung mendampingi untuk melakukan pengaktifan aplikasi IKD kepada masyarakat, sehingga sifatnya sosialisasi sembari pelayanan.
“Pengaktifan aplikasi IKD ini hanya bisa dilakukan petugas Dukcapil. Tujuan pengaktifan ini guna mempermudah masyarakat ke depan, sebab dalam aplikasi tersebut akan terkoneksi pada berbagai hal lain, misalnya BPJS, NPWP dan lainnya,” terang Zainuddin.
Baca juga: Pemkab Sukamara fokus dalam pengentasan kemiskinan
Dia menjelaskan, salah satu keunggulan IKD yakni saat masyarakat lupa membawa kartu (fisik) saat hendak berobat atau lainnya, maka dapat membuka aplikasi IKD.
“Aplikasi IKD ini hanya bisa diakses pemilik akun saja menggunakan sandi," ujarnya.
Adapun penerapan IKD di wilayah setempat hingga saat ini baru mencapai sekitar tiga persen dari jumlah penduduk yang memiliki KTP. Pihaknya terus berupaya memenuhi target nasional yakni 25 persen.
“Memang dalam memenuhi target tersebut tidak mudah, tetapi kita akan terus melakukan berbagai upaya dalam memenuhinya. Kemudian, kalau masyarakat ingin melakaukan aktifasi kita juga membuka stand pada setiap evend yang ada di Sukamara,” demikian tutupnya.
Baca juga: Pemkab Sukamara dukung peningkatan keamanan lingkungan
Baca juga: Sekda Sukamara pelajari potensi kerja sama Indonesia dengan New South Wales
Baca juga: Bupati Sukamara ingin penyelenggaraan festival durian menjadi agenda tahunan