Jakarta (ANTARA) - Fermentasi merupakan proses pengawetan makanan dengan memanfaatkan mikroorganisme yang mengubah gula menjadi alkohol atau asam yang dapat mengawetkan makanan.
Asupan makanan fermentasi memiliki beragam khasiat bagi kesehatan tubuh di antaranya dapat melancarkan pencernaan, meningkatkan imunitas, menjaga kesehatan jantung, mengurangi berat badan, serta mengurangi kecemasan dan depresi.
Medical Daily pada Jumat (23/6) waktu setempat memberikan rekomendasi beberapa makanan fermentasi berkhasiat yang bisa dimasukkan dalam diet harian.
Kimchi
Kimchi adalah makanan tradisional Korea Selatan berupa sayur-sayuran yang telah difermentasi dan ditambah oleh bumbu pedas. Kimchi bisa terbuat dari fermentasi sawi, seledri, kol, lobak China, dan mentimun yang diawetkan pada air garam. Kimchi berkhasiat dalam mengatur kadar gula darah, mengurangi peradangan, dan melindungi kesehatan jantung.
Sauerkraut
Sauerkraut adalah makanan fermentasi yang terbuat dari kubis yang diiris halus kemudian difermentasi oleh bakteri asam laktat. Makanan tersebut bermanfaat untuk kesehatan usus, kesehatan otak, penurunan berat badan, dan imunitas tubuh.
Baca juga: Peneliti: makanan fermentasi tradisional China jadi obat hiperurisemia
Natto
Natto adalah makanan tradisional Jepang yang terbuat dari kacang kedelai matang yang difermentasi oleh bakteri Bacillus subtilis natto. Natto mengandung serat, probiotik, vitamin K2 dan nattokinase yang dapat menjaga tekanan darah dan kolesterol tetap terkendali. Makanan berlendir dan berbau khas itu juga berguna dalam pengobatan penyakit yang disebabkan infeksi bakteri.
Tempe
Tempe terbuat dari kedelai yang difermentasi kemudian dimasak. Di Indonesia tempe kerap dijadikan sebagai salah satu lauk dalam makanan sehari-hari. Tempe merupakan sumber protein yang baik dan mengandung antioksidan yang berkhasiat bagi kesehatan jantung, peredaran darah, hingga pencernaan.
Baca juga: Coffee Wine, kopi fermentasi inovasi petani Garut
Yoghurt
Yoghurt merupakan hasil fermentasi susu dengan memanfaatkan bakteri asam laktat. Penelitian menunjukkan bahwa menambahkan yoghurt probiotik ke dalam asupan makanan sehari-hari membantu mengurangi tekanan darah pada penderita hipertensi dan meningkatkan kepadatan tulang serta kebugaran fisik pada orang berusia lanjut.
Kombucha
Kombucha adalah teh fermentasi kaya akan probiotik yang diawetkan oleh bakteri atau ragi. Kombucha bermanfaat dalam mengobati iritasi pada usus besar, diare dan, penyakit radang. Minuman kaya probiotik itu juga dikaitkan dengan manfaat kesehatan mental.
Asupan makanan fermentasi memiliki beragam khasiat bagi kesehatan tubuh di antaranya dapat melancarkan pencernaan, meningkatkan imunitas, menjaga kesehatan jantung, mengurangi berat badan, serta mengurangi kecemasan dan depresi.
Medical Daily pada Jumat (23/6) waktu setempat memberikan rekomendasi beberapa makanan fermentasi berkhasiat yang bisa dimasukkan dalam diet harian.
Kimchi
Kimchi adalah makanan tradisional Korea Selatan berupa sayur-sayuran yang telah difermentasi dan ditambah oleh bumbu pedas. Kimchi bisa terbuat dari fermentasi sawi, seledri, kol, lobak China, dan mentimun yang diawetkan pada air garam. Kimchi berkhasiat dalam mengatur kadar gula darah, mengurangi peradangan, dan melindungi kesehatan jantung.
Sauerkraut
Sauerkraut adalah makanan fermentasi yang terbuat dari kubis yang diiris halus kemudian difermentasi oleh bakteri asam laktat. Makanan tersebut bermanfaat untuk kesehatan usus, kesehatan otak, penurunan berat badan, dan imunitas tubuh.
Baca juga: Peneliti: makanan fermentasi tradisional China jadi obat hiperurisemia
Natto
Natto adalah makanan tradisional Jepang yang terbuat dari kacang kedelai matang yang difermentasi oleh bakteri Bacillus subtilis natto. Natto mengandung serat, probiotik, vitamin K2 dan nattokinase yang dapat menjaga tekanan darah dan kolesterol tetap terkendali. Makanan berlendir dan berbau khas itu juga berguna dalam pengobatan penyakit yang disebabkan infeksi bakteri.
Tempe
Tempe terbuat dari kedelai yang difermentasi kemudian dimasak. Di Indonesia tempe kerap dijadikan sebagai salah satu lauk dalam makanan sehari-hari. Tempe merupakan sumber protein yang baik dan mengandung antioksidan yang berkhasiat bagi kesehatan jantung, peredaran darah, hingga pencernaan.
Baca juga: Coffee Wine, kopi fermentasi inovasi petani Garut
Yoghurt
Yoghurt merupakan hasil fermentasi susu dengan memanfaatkan bakteri asam laktat. Penelitian menunjukkan bahwa menambahkan yoghurt probiotik ke dalam asupan makanan sehari-hari membantu mengurangi tekanan darah pada penderita hipertensi dan meningkatkan kepadatan tulang serta kebugaran fisik pada orang berusia lanjut.
Kombucha
Kombucha adalah teh fermentasi kaya akan probiotik yang diawetkan oleh bakteri atau ragi. Kombucha bermanfaat dalam mengobati iritasi pada usus besar, diare dan, penyakit radang. Minuman kaya probiotik itu juga dikaitkan dengan manfaat kesehatan mental.