Jakarta (ANTARA) - Menjelang Hari Raya Idul Adha, makanan olahan daging kambing merupakan salah satu favorit masyarakat yang umumnya sering dijadikan satai.
Namun, kolesterol menjadi salah satu hal yang ditakuti setelah menyantap daging kambing. Oleh sebab itu, penting bagi masyarakat untuk tetap memperhatikan kesehatan dengan cara mengolah daging kambing baik.
Platform telemedisin Good Doctor dalam siaran pers, Jumat, memberikan lima tips mengolah dan mengonsumsi daging kambing supaya kesehatan tetap terjaga.
Pertama, hindari menambahkan santan kental ke dalam olahan daging kambing karena dapat memicu naiknya tekanan darah.
Kedua, hindari menggoreng daging kambing karena dapat menambah kalori dan lemak pada daging kambing. Mengonsumsi makanan digoreng menyebabkan konsumsi minyak jenuh yang tidak sehat dalam jumlah berlebih.
Selain itu, mengonsumsi makanan yang digoreng dan berlemak mempunyai kemungkinan lebih besar menjadi penyebab asam lambung naik.
Baca juga: Cara bedakan daging kambing dan sapi
Ketiga, Good Doctor menyarankan untuk mengombinasikan olahan daging kambing dengan sayuran seperti tomat, bayam, dan sayuran hijau lainnya serta tambahkan rempah-rempah seperti bawang putih. Kandungan serat di dalam sayuran bisa memperlancar pencernaan dan mengurangi penyerapan kolesterol.
Keempat, pilih bagian daging tanpa lemak seperti bagian tenderloin atau daging has dalam tanpa lemak yang lebih cepat empuk saat dimasak.
Terakhir, siapkan minuman dan buah-buahan yang membantu menurunkan kolesterol. Teh hijau yang kaya katekin (antioksidan flavonoid) dapat mengurangi penyerapan kolesterol dan meningkatkan kemampuan pembuangan kolesterol lewat feses.
Selain itu, apel juga bisa dikonsumsi karena mengandung pektin, yaitu serat larut yang mampu menurunkan kadar Low Density Lipoprotein atau LDL kolesterol. Buah delima juga cukup ampuh untuk membantu penurunan penyerapan kolesterol dalam darah.
Daging kambing masih aman untuk dikonsumsi selama dalam jumlah yang wajar. Sebab, daging kambing memiliki kalori, lemak, dan kolesterol total yang cukup rendah dibandingkan daging sapi dan ayam.
Dalam porsi 3 ons daging kambing terkandung 122 kalori dan 3,2 miligram zat besi. Protein dalam daging kambing juga besar, porsi 3 ons daging kambing dapat memenuhi 46 persen dari nilai protein harian kebanyakan orang.
Daging kambing juga aman dari sisi lemak jenuh dan kolesterol. Per porsi daging kambing mengandung 0,79 gram lemak jenuh yang aman untuk jantung dan 63,8 miligram kolesterol.
Namun, kolesterol menjadi salah satu hal yang ditakuti setelah menyantap daging kambing. Oleh sebab itu, penting bagi masyarakat untuk tetap memperhatikan kesehatan dengan cara mengolah daging kambing baik.
Platform telemedisin Good Doctor dalam siaran pers, Jumat, memberikan lima tips mengolah dan mengonsumsi daging kambing supaya kesehatan tetap terjaga.
Pertama, hindari menambahkan santan kental ke dalam olahan daging kambing karena dapat memicu naiknya tekanan darah.
Kedua, hindari menggoreng daging kambing karena dapat menambah kalori dan lemak pada daging kambing. Mengonsumsi makanan digoreng menyebabkan konsumsi minyak jenuh yang tidak sehat dalam jumlah berlebih.
Selain itu, mengonsumsi makanan yang digoreng dan berlemak mempunyai kemungkinan lebih besar menjadi penyebab asam lambung naik.
Baca juga: Cara bedakan daging kambing dan sapi
Ketiga, Good Doctor menyarankan untuk mengombinasikan olahan daging kambing dengan sayuran seperti tomat, bayam, dan sayuran hijau lainnya serta tambahkan rempah-rempah seperti bawang putih. Kandungan serat di dalam sayuran bisa memperlancar pencernaan dan mengurangi penyerapan kolesterol.
Keempat, pilih bagian daging tanpa lemak seperti bagian tenderloin atau daging has dalam tanpa lemak yang lebih cepat empuk saat dimasak.
Terakhir, siapkan minuman dan buah-buahan yang membantu menurunkan kolesterol. Teh hijau yang kaya katekin (antioksidan flavonoid) dapat mengurangi penyerapan kolesterol dan meningkatkan kemampuan pembuangan kolesterol lewat feses.
Selain itu, apel juga bisa dikonsumsi karena mengandung pektin, yaitu serat larut yang mampu menurunkan kadar Low Density Lipoprotein atau LDL kolesterol. Buah delima juga cukup ampuh untuk membantu penurunan penyerapan kolesterol dalam darah.
Daging kambing masih aman untuk dikonsumsi selama dalam jumlah yang wajar. Sebab, daging kambing memiliki kalori, lemak, dan kolesterol total yang cukup rendah dibandingkan daging sapi dan ayam.
Dalam porsi 3 ons daging kambing terkandung 122 kalori dan 3,2 miligram zat besi. Protein dalam daging kambing juga besar, porsi 3 ons daging kambing dapat memenuhi 46 persen dari nilai protein harian kebanyakan orang.
Daging kambing juga aman dari sisi lemak jenuh dan kolesterol. Per porsi daging kambing mengandung 0,79 gram lemak jenuh yang aman untuk jantung dan 63,8 miligram kolesterol.