Sampit (ANTARA) - Gerakan Pangan Murah yang dilaksanakan serentak, termasuk di Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah dilaksanakan untuk membantu menjaga stabilitas harga bahan pokok agar tetap terjangkau oleh masyarakat.
"Dengan begitu maka masyarakat kita lebih terbantu. Selain itu, kita juga bisa menjaga stabilitas harga dan mampu mengendalikan inflasi," kata Wakil Bupati Irawati saat membuka Gerakan Pangan Murah di Taman Kota Sampit, Senin.
Barang yang dijual di antaranya beras, minyak goreng kemasan, bawang merah, bawang putih, gula pasir, cabai merah keriting, cabai rawit, telur ayam ras dan ikan.
Kegiatan ini disambut antusias masyarakat lantaran bahan pangan yang dijual lebih murah dibanding di pasaran. Hal itu disebabkan barang dijual langsung oleh petani maupun distributor sehingga panjangnya rantai distribusi bisa lebih singkat dan harga pun menjadi lebih murah.
Irawati menyebutkan, Gerakan Pangab Murah ini digelar serentak di 34 provinsi dan 256 kabupaten dan kota di seluruh Indonesia.
Gerakan pangan murah tersebut merupakan operasi pasar murah yang menyediakan berbagai kebutuhan pangan pokok dengan harga terjangkau.
Kegiatan ini diharapkan menjaga keterjangkauan harga pangan, meningkatkan daya beli masyarakat serta mengendalikan inflasi daerah.
Gerakan pangan murah ini bukan hanya untuk keseimbangan ketersediaan bahan pangan, tetapi juga keseimbangan harga.
Baca juga: Polda Kalteng tangkap 127 tersangka narkoba selama Operasi Antik 2023
Kegiatan ini merupakan wujud komitmen pemerintah dan kepedulian terhadap masyarakat untuk menstabilkan harga dan memudahkan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pokok dengan harga terjangkau. Ini sekaligus memangkas rantai distribusi pangan.
Kegiatan lain yang dilaksanakan Dinas Ketahanan Pangan Kotawaringin Timur dalam pengendalian inflasi adalah dengan melaksanakan pasar murah secara rutin di kelurahan-kelurahan wilayah Kecamatan Baamang dan Mentawa Baru Ketapang.
Kegiatan ini dilaksanakan terjadwal. Dalam satu tahun dilaksanakan sebanyak 30 kali atau 3 kali dalam satu bulan.
"Semua bahan pangan bisa diperoleh dengan harga lebih murah dibandingkan dengan harga pasar. Ini diharapkan bisa membantu masyarakat, khususnya menjelang hari besar keagamaan, seperti menjelang Hari Raya Idul Adha saat ini," ujar Irawati.
Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Muhammad Yusuf menambahkan gerakan pangan murah ini digelar sebagai upaya pengendalian harga pangan menjelang Hari Raya Idul Adha. Komoditas dijual dengan harga lebih miring dan disiapkan dengan jumlah yang cukup banyak.
Dia menyebut, minyak goreng dijual Rp13 ribu per kilogram, gula pasir Rp12.500 per kilogram, ayam ras Rp55 ribu per kg, bawang merah dan bawang putih Rp35 ribu per kilogram, cabai rawit dan cabai merah keriting Rp45 ribu per kilogram, cabai hijau Rp20 ribu per kilogram dan patin Rp25 ribu per kilogram yang tersedia sebanyak 150 kg.
"Mekanisme pembelian komoditas ini kita tidak menggunakan kupon jadi silakan warga antri dengan tertib. Kita menjual hingga barang yang tersedia habis," demikian Muhammad Yusuf.
Baca juga: Porprov Kalteng di Sampit pertandingkan 28 cabang olahraga
Baca juga: Komposisi baru KPU Kotim tanpa keterwakilan perempuan
Baca juga: Inovasi 'siporakotim' bawa Kadispora Kotim raih penghargaan terbaik Latpimnas
"Dengan begitu maka masyarakat kita lebih terbantu. Selain itu, kita juga bisa menjaga stabilitas harga dan mampu mengendalikan inflasi," kata Wakil Bupati Irawati saat membuka Gerakan Pangan Murah di Taman Kota Sampit, Senin.
Barang yang dijual di antaranya beras, minyak goreng kemasan, bawang merah, bawang putih, gula pasir, cabai merah keriting, cabai rawit, telur ayam ras dan ikan.
Kegiatan ini disambut antusias masyarakat lantaran bahan pangan yang dijual lebih murah dibanding di pasaran. Hal itu disebabkan barang dijual langsung oleh petani maupun distributor sehingga panjangnya rantai distribusi bisa lebih singkat dan harga pun menjadi lebih murah.
Irawati menyebutkan, Gerakan Pangab Murah ini digelar serentak di 34 provinsi dan 256 kabupaten dan kota di seluruh Indonesia.
Gerakan pangan murah tersebut merupakan operasi pasar murah yang menyediakan berbagai kebutuhan pangan pokok dengan harga terjangkau.
Kegiatan ini diharapkan menjaga keterjangkauan harga pangan, meningkatkan daya beli masyarakat serta mengendalikan inflasi daerah.
Gerakan pangan murah ini bukan hanya untuk keseimbangan ketersediaan bahan pangan, tetapi juga keseimbangan harga.
Baca juga: Polda Kalteng tangkap 127 tersangka narkoba selama Operasi Antik 2023
Kegiatan ini merupakan wujud komitmen pemerintah dan kepedulian terhadap masyarakat untuk menstabilkan harga dan memudahkan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pokok dengan harga terjangkau. Ini sekaligus memangkas rantai distribusi pangan.
Kegiatan lain yang dilaksanakan Dinas Ketahanan Pangan Kotawaringin Timur dalam pengendalian inflasi adalah dengan melaksanakan pasar murah secara rutin di kelurahan-kelurahan wilayah Kecamatan Baamang dan Mentawa Baru Ketapang.
Kegiatan ini dilaksanakan terjadwal. Dalam satu tahun dilaksanakan sebanyak 30 kali atau 3 kali dalam satu bulan.
"Semua bahan pangan bisa diperoleh dengan harga lebih murah dibandingkan dengan harga pasar. Ini diharapkan bisa membantu masyarakat, khususnya menjelang hari besar keagamaan, seperti menjelang Hari Raya Idul Adha saat ini," ujar Irawati.
Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Muhammad Yusuf menambahkan gerakan pangan murah ini digelar sebagai upaya pengendalian harga pangan menjelang Hari Raya Idul Adha. Komoditas dijual dengan harga lebih miring dan disiapkan dengan jumlah yang cukup banyak.
Dia menyebut, minyak goreng dijual Rp13 ribu per kilogram, gula pasir Rp12.500 per kilogram, ayam ras Rp55 ribu per kg, bawang merah dan bawang putih Rp35 ribu per kilogram, cabai rawit dan cabai merah keriting Rp45 ribu per kilogram, cabai hijau Rp20 ribu per kilogram dan patin Rp25 ribu per kilogram yang tersedia sebanyak 150 kg.
"Mekanisme pembelian komoditas ini kita tidak menggunakan kupon jadi silakan warga antri dengan tertib. Kita menjual hingga barang yang tersedia habis," demikian Muhammad Yusuf.
Baca juga: Porprov Kalteng di Sampit pertandingkan 28 cabang olahraga
Baca juga: Komposisi baru KPU Kotim tanpa keterwakilan perempuan
Baca juga: Inovasi 'siporakotim' bawa Kadispora Kotim raih penghargaan terbaik Latpimnas