Tamiang Layang (ANTARA) - Ketua Komisi II DPRD Barito Timur, Kalimantan Tengah, Wahyudinnor meminta pemerintah kabupaten setempat serius mengentaskan kemiskinan penduduk yang cenderung naik.
“Menyelesaikan tingkat kemiskinan itu merupakan sebuah keberhasilan pemerintah daerah dalam hal pengelolaan anggaran daerah,” kata Wahyudinnor di Tamiang Layang, Selasa.
Berdasarkan data Badan Pusa Statistik (BPS) Barito Timur, tingkat kemiskinan penduduk cenderung naik pada 2020 hingga 2022 dengan persentase penduduk miskin pada 2022 sebesar 6,59 persen, atau naik dari 2021 sebesar 6,38 persen.
Sementara berdasarkan jumlah, banyaknya penduduk miskin di Barito Timur pada 2022 adalah 8.425 orang atau 7,3 persen dari jumlah penduduk sebanyak 115.406 jiwa. Besarnya garis kemiskinan di Barito Timur pada 2022 adalah Rp571.786,-/kapita/bulan.
Pada 2022, indeks kedalaman kemiskinan Kabupaten Barito Timur sebesar 1,06 dan indeks keparahan kemiskinan 0,23. Besarnya kedua indeks tersebut naik dibandingkan 2021 yang masing-masing mencapai 0,82 dan 0,16.
Baca juga: Harga sejumlah bapok di Bartim mengalami kenaikan
Dia mengharapkan, data riil dari BPS tersebut menjadi pemicu untuk Pemerintah Kabupaten Barito Timur dalam membuat program-program yang bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang berimplikasi pada menurunnya angka kemiskinan.
“Kita mengetahui COVID-19 merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi meningkatnya angka kemiskinan di Barito Timur. Dengan dicabutnya pandemi COVID-19, kita harap angka kemiskinan juga berkurang,” kata politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu.
Menurutnya, Pemerintah Kabupaten Barito Timur perlu mengelola Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) secara komprehensif dan memaksimalkannya dalam membuat program kerja yang bisa menggeliatkan perekonomian, seperti program yang berkaitan dengan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), maupun program yang bisa membuka lapangan usaha atau pekerjaan bagi masyarakat.
Baca juga: Pemkab Barito Timur optimalkan realisasi APBD 2023
Baca juga: Apoteker diminta bantu wujudkan pelayanan kesehatan prima
Baca juga: Wabup Bartim ajak masyarakat sukseskan Pemilu 2024
“Menyelesaikan tingkat kemiskinan itu merupakan sebuah keberhasilan pemerintah daerah dalam hal pengelolaan anggaran daerah,” kata Wahyudinnor di Tamiang Layang, Selasa.
Berdasarkan data Badan Pusa Statistik (BPS) Barito Timur, tingkat kemiskinan penduduk cenderung naik pada 2020 hingga 2022 dengan persentase penduduk miskin pada 2022 sebesar 6,59 persen, atau naik dari 2021 sebesar 6,38 persen.
Sementara berdasarkan jumlah, banyaknya penduduk miskin di Barito Timur pada 2022 adalah 8.425 orang atau 7,3 persen dari jumlah penduduk sebanyak 115.406 jiwa. Besarnya garis kemiskinan di Barito Timur pada 2022 adalah Rp571.786,-/kapita/bulan.
Pada 2022, indeks kedalaman kemiskinan Kabupaten Barito Timur sebesar 1,06 dan indeks keparahan kemiskinan 0,23. Besarnya kedua indeks tersebut naik dibandingkan 2021 yang masing-masing mencapai 0,82 dan 0,16.
Baca juga: Harga sejumlah bapok di Bartim mengalami kenaikan
Dia mengharapkan, data riil dari BPS tersebut menjadi pemicu untuk Pemerintah Kabupaten Barito Timur dalam membuat program-program yang bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang berimplikasi pada menurunnya angka kemiskinan.
“Kita mengetahui COVID-19 merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi meningkatnya angka kemiskinan di Barito Timur. Dengan dicabutnya pandemi COVID-19, kita harap angka kemiskinan juga berkurang,” kata politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu.
Menurutnya, Pemerintah Kabupaten Barito Timur perlu mengelola Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) secara komprehensif dan memaksimalkannya dalam membuat program kerja yang bisa menggeliatkan perekonomian, seperti program yang berkaitan dengan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), maupun program yang bisa membuka lapangan usaha atau pekerjaan bagi masyarakat.
Baca juga: Pemkab Barito Timur optimalkan realisasi APBD 2023
Baca juga: Apoteker diminta bantu wujudkan pelayanan kesehatan prima
Baca juga: Wabup Bartim ajak masyarakat sukseskan Pemilu 2024