M Husein Asy'ari (ANTARA) - Palangka Raya - Legislator Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah Ruselita mengapresiasi upaya pemerintah setempat dalam mengoptimalkan pencegahan stunting, diantaranya dengan mencanangkan Kampung Berkualitas (KB).
"Tentu kita sangat mengapresiasi program KB dari Pemerintah Kota Palangka Raya ini, sebagai upaya pencegahan stunting dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM)," kata Ruselita di Palangka Raya, Senin.
Ia menjelaskan untuk mencapai hasil yang optimal dalam upaya pencegahan stunting yang efisiensi dan efektifitas, perlu dilakukannya aksi secara komprehensif, terpadu, dan bersifat multisektoral.
"Sebagai upaya penanganan dan penyelesaian kasus stunting tidak dapat diselesaikan sendiri, semua pihak harus kolaborasi dan bersinergi dalam upaya percepatan penurunan stunting tersebut," kata Srikandi dari Partai Perindo tersebut.
Wakil Ketua I Komisi C tersebut berharap seluruh unsur perangkat daerah dapat menjadikan penanganan stunting sebagai prioritas untuk mewujudkan Kota Palangka Raya bebas stunting kedepannya.
"Kita tau stunting bisa berakibat tidak optimalnya kecerdasan anak dan juga anak yang terindikasi stunting akan lebih rentan terhadap penyakit, selain itu. Maka kami berharap program KB ini bisa terus dimaksimalkan untuk mendapatkan hasil yang inginkan," ucapnya.
Ia menambahkan, salah satu upaya pencegahan stunting yakni dengan cara memberikan intervensi program kepada sasaran yang berisiko mengakibatkan stunting, yakni calon pengantin, ibu hamil, ibu menyusui, dan balita.
"Harus terus kita kampanyekan upaya pencegahan stunting ini, karena untuk menjadikan generasi yang lebih baik kedepannya," tuturnya.
Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Pemberdayaan Masyarakat (DPPKBP3APM) Kota Palangka Raya sudah mencanangkan 25 kelurahan KB yang tersebar diseluruh kecamatan.
"Setiap kecamatan ada dua atau tiga kampung KB, dan dari 30 kelurahan, tersisa lima kelurahan yang belum dicanangkan," kata Sekertaris DPPKBP3APM Kota Palangka Raya, Octavines S.K Tarigan.
"Tentu kita sangat mengapresiasi program KB dari Pemerintah Kota Palangka Raya ini, sebagai upaya pencegahan stunting dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM)," kata Ruselita di Palangka Raya, Senin.
Ia menjelaskan untuk mencapai hasil yang optimal dalam upaya pencegahan stunting yang efisiensi dan efektifitas, perlu dilakukannya aksi secara komprehensif, terpadu, dan bersifat multisektoral.
"Sebagai upaya penanganan dan penyelesaian kasus stunting tidak dapat diselesaikan sendiri, semua pihak harus kolaborasi dan bersinergi dalam upaya percepatan penurunan stunting tersebut," kata Srikandi dari Partai Perindo tersebut.
Wakil Ketua I Komisi C tersebut berharap seluruh unsur perangkat daerah dapat menjadikan penanganan stunting sebagai prioritas untuk mewujudkan Kota Palangka Raya bebas stunting kedepannya.
"Kita tau stunting bisa berakibat tidak optimalnya kecerdasan anak dan juga anak yang terindikasi stunting akan lebih rentan terhadap penyakit, selain itu. Maka kami berharap program KB ini bisa terus dimaksimalkan untuk mendapatkan hasil yang inginkan," ucapnya.
Ia menambahkan, salah satu upaya pencegahan stunting yakni dengan cara memberikan intervensi program kepada sasaran yang berisiko mengakibatkan stunting, yakni calon pengantin, ibu hamil, ibu menyusui, dan balita.
"Harus terus kita kampanyekan upaya pencegahan stunting ini, karena untuk menjadikan generasi yang lebih baik kedepannya," tuturnya.
Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Pemberdayaan Masyarakat (DPPKBP3APM) Kota Palangka Raya sudah mencanangkan 25 kelurahan KB yang tersebar diseluruh kecamatan.
"Setiap kecamatan ada dua atau tiga kampung KB, dan dari 30 kelurahan, tersisa lima kelurahan yang belum dicanangkan," kata Sekertaris DPPKBP3APM Kota Palangka Raya, Octavines S.K Tarigan.