Pangkalan Bun (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKB) Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), Kalimantan Tengah, memprediksi dalam tiga hari ke depan wilayah setempat berpotensi terjadi hujan dengan kategori sedang hingga lebat.
"Setelah tiga hari ke depan, hasil pantauan kami kemungkinan hanya hujan ringan atau berawan," kata Prakirawan cuaca BMKG Kotawaringin Barat Eko Yulianto di Pangkalan Bun, Kamis.
Untuk itu, dirinya pun menyarankan kepada pemerintah dan masyarakat setempat, agar mewaspadai terjadi petir dan angin kencang sebelum turun hujan selama tiga hari ke depan.
"Justru sebelum hujan ketika awan awan terpantau udah terlihat hitam, atau di sebut awan kumulonimbus itu yang berpotensi petir dan angin kencang," ucapnya.
Dalam hal tersebut, pihaknya meminta kepada masyarakat untuk lebih waspada lagi, terutama pada penggunaan listrik. Dan, untuk seminggu ke depan gelombang di laut terpantau masih cukup tinggi, sehingga pihaknya menghimbau kepada masyarakat khususnya para nelayan untuk lebih waspada saat mencari ikan.
Eko mengungkapkan, untuk bulan Agustus dan September di perkirakan curah hujan di Kota Pangkalan Bun dan sekitarnya terbilang rendah, berkisar sekitar 50 mili meter (mm) perbulannya.
"Karena pada bulan itu sudah memasuki musim kemarau, pada saat puncak musim kemarau terpantau pada bulan September, dan hal yang diwaspadai adalah kebakaran hutan dan lahan," ungkapnya.
Baca juga: Penjabat Bupati Kobar sampaikan pesan penting saat pawai tanglong
Prakirawan BMKG Kobar itu pun menjelaskan bahwa cuaca di setiap daerah memiliki variasi atau karakteristik yang berbeda beda, dan untuk di Kalimantan Tengah sendiri pertumbuhan awannya terbilang sangat cepat.
"Begitu juga apabila terjadinya hujan, sama sama 50 mm nih, tetapi untuk di sini itu masih bisa di turunkan dalam satu jam sampai dua jam, sehingga intensitas atau tingkat kelebatan hujan di sini tinggi," demikian Eko.
Baca juga: BPOM Kobar berpartisipasi tingkatkan kepedulian masyarakat terhadap lingkungan
Baca juga: Pemkab Kobar beri beasiswa kepada 25 guru PAUD
Baca juga: Tingkatkan kepariwisataan, Pemkab Kobar gelar pelatihan pengelolaan desa wisata
"Setelah tiga hari ke depan, hasil pantauan kami kemungkinan hanya hujan ringan atau berawan," kata Prakirawan cuaca BMKG Kotawaringin Barat Eko Yulianto di Pangkalan Bun, Kamis.
Untuk itu, dirinya pun menyarankan kepada pemerintah dan masyarakat setempat, agar mewaspadai terjadi petir dan angin kencang sebelum turun hujan selama tiga hari ke depan.
"Justru sebelum hujan ketika awan awan terpantau udah terlihat hitam, atau di sebut awan kumulonimbus itu yang berpotensi petir dan angin kencang," ucapnya.
Dalam hal tersebut, pihaknya meminta kepada masyarakat untuk lebih waspada lagi, terutama pada penggunaan listrik. Dan, untuk seminggu ke depan gelombang di laut terpantau masih cukup tinggi, sehingga pihaknya menghimbau kepada masyarakat khususnya para nelayan untuk lebih waspada saat mencari ikan.
Eko mengungkapkan, untuk bulan Agustus dan September di perkirakan curah hujan di Kota Pangkalan Bun dan sekitarnya terbilang rendah, berkisar sekitar 50 mili meter (mm) perbulannya.
"Karena pada bulan itu sudah memasuki musim kemarau, pada saat puncak musim kemarau terpantau pada bulan September, dan hal yang diwaspadai adalah kebakaran hutan dan lahan," ungkapnya.
Baca juga: Penjabat Bupati Kobar sampaikan pesan penting saat pawai tanglong
Prakirawan BMKG Kobar itu pun menjelaskan bahwa cuaca di setiap daerah memiliki variasi atau karakteristik yang berbeda beda, dan untuk di Kalimantan Tengah sendiri pertumbuhan awannya terbilang sangat cepat.
"Begitu juga apabila terjadinya hujan, sama sama 50 mm nih, tetapi untuk di sini itu masih bisa di turunkan dalam satu jam sampai dua jam, sehingga intensitas atau tingkat kelebatan hujan di sini tinggi," demikian Eko.
Baca juga: BPOM Kobar berpartisipasi tingkatkan kepedulian masyarakat terhadap lingkungan
Baca juga: Pemkab Kobar beri beasiswa kepada 25 guru PAUD
Baca juga: Tingkatkan kepariwisataan, Pemkab Kobar gelar pelatihan pengelolaan desa wisata