Jakarta (ANTARA) - Suku Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik Jakarta Barat menyampaikan tujuh cara untuk mencegah penipuan siber.
Kepala Suku Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik (Kominfotik) Jakarta Barat Andrie Yuswanto mengatakan, penipuan siber (phishing) adalah tindakan penipuan "online" dan penyerang berusaha untuk mendapatkan informasi pribadi pengguna internet.
"Seperti kata sandi, informasi keuangan atau data sensitif lainnya dengan menyamar menjadi entitas terpercaya," ungkap Andrie saat dihubungi pada Sabtu.
Sejak April 2023, pihaknya telah menerima dua aduan terkait "phising". "Yang dilaporkan ke kami baru dua kasus, tetapi yang kami dengar ada beberapa lagi. Dua laporan itu terkait penipuan dengan Application Package File (APK)," ungkap Andrie.
Ia meminta masyarakat agar selalu menjaga keamanan daring dan informasi pribadi. Ia menyebutkan beberapa cara untuk mencegah terjadinya penipuan pada pengguna internet.
Pertama, percaya naluri (insting). Jika sesuatu terlihat mencurigakan atau terasa tidak benar, jangan klik tautan atau unduh lampiran yang mencurigakan.
Kedua, melakukan verifikasi alamat situs. Pengguna internet itu mesti memastikan alamat situs yang diakses adalah benar dan aman. Periksa tautan secara seksama sebelum mengkliknya.
"Mengetahui alamat URL yang asli dapat membantu mengenali situs 'phishing'," ungkap dia.
Ketiga, mewaspadai email dari sumber yang tidak dikenal. Jika menerima email dari seseorang yang tidak dikenal, terutama yang meminta informasi pribadi atau keuangan, jangan memberikan informasi tersebut.
"Jika merasa ragu, hubungi perusahaan atau organisasi yang disebutkan di email secara langsung untuk memverifikasi keasliannya," kata Andrie.
Keempat, jangan pernah memberikan informasi sensitif melalui email. Perusahaan atau lembaga keuangan yang legal tidak akan meminta informasi sensitif melalui email.
"Jika diminta memberikan informasi seperti nomor kartu kredit atau password melalui email, itu bisa menjadi tanda penipuan," kata dia.
Kelima, mempertahankan keamanan akun.
"Gunakan kata sandi yang kuat dan berbeda untuk setiap akun daring. Selalu aktifkan verifikasi dua langkah jika tersedia untuk meningkatkan keamanan akun," kata dia.
Keenam, memperbarui perangkat dan perangkat lunak keamanan. Pastikan perangkat memiliki pembaruan terbaru dan paket keamanan yang diperlukan.
"Pembaruan ini sering mengatasi kelemahan keamanan yang dapat dimanfaatkan oleh penjahat dalam serangan 'phishing'," kata dia.
Ketujuh, menggunakan pemindai "phishing".
Salah satu cara untuk melindungi diri dari serangan "phishing" adalah dengan menggunakan pemindai yang tersedia di beberapa perangkat keras atau perangkat lunak keamanan komputer.
Perangkat ini membantu mendeteksi dan memperingatkan tentang situs web yang mencurigakan atau penipuan yang mungkin dikunjungi.
Kepala Suku Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik (Kominfotik) Jakarta Barat Andrie Yuswanto mengatakan, penipuan siber (phishing) adalah tindakan penipuan "online" dan penyerang berusaha untuk mendapatkan informasi pribadi pengguna internet.
"Seperti kata sandi, informasi keuangan atau data sensitif lainnya dengan menyamar menjadi entitas terpercaya," ungkap Andrie saat dihubungi pada Sabtu.
Sejak April 2023, pihaknya telah menerima dua aduan terkait "phising". "Yang dilaporkan ke kami baru dua kasus, tetapi yang kami dengar ada beberapa lagi. Dua laporan itu terkait penipuan dengan Application Package File (APK)," ungkap Andrie.
Ia meminta masyarakat agar selalu menjaga keamanan daring dan informasi pribadi. Ia menyebutkan beberapa cara untuk mencegah terjadinya penipuan pada pengguna internet.
Pertama, percaya naluri (insting). Jika sesuatu terlihat mencurigakan atau terasa tidak benar, jangan klik tautan atau unduh lampiran yang mencurigakan.
Kedua, melakukan verifikasi alamat situs. Pengguna internet itu mesti memastikan alamat situs yang diakses adalah benar dan aman. Periksa tautan secara seksama sebelum mengkliknya.
"Mengetahui alamat URL yang asli dapat membantu mengenali situs 'phishing'," ungkap dia.
Ketiga, mewaspadai email dari sumber yang tidak dikenal. Jika menerima email dari seseorang yang tidak dikenal, terutama yang meminta informasi pribadi atau keuangan, jangan memberikan informasi tersebut.
"Jika merasa ragu, hubungi perusahaan atau organisasi yang disebutkan di email secara langsung untuk memverifikasi keasliannya," kata Andrie.
Keempat, jangan pernah memberikan informasi sensitif melalui email. Perusahaan atau lembaga keuangan yang legal tidak akan meminta informasi sensitif melalui email.
"Jika diminta memberikan informasi seperti nomor kartu kredit atau password melalui email, itu bisa menjadi tanda penipuan," kata dia.
Kelima, mempertahankan keamanan akun.
"Gunakan kata sandi yang kuat dan berbeda untuk setiap akun daring. Selalu aktifkan verifikasi dua langkah jika tersedia untuk meningkatkan keamanan akun," kata dia.
Keenam, memperbarui perangkat dan perangkat lunak keamanan. Pastikan perangkat memiliki pembaruan terbaru dan paket keamanan yang diperlukan.
"Pembaruan ini sering mengatasi kelemahan keamanan yang dapat dimanfaatkan oleh penjahat dalam serangan 'phishing'," kata dia.
Ketujuh, menggunakan pemindai "phishing".
Salah satu cara untuk melindungi diri dari serangan "phishing" adalah dengan menggunakan pemindai yang tersedia di beberapa perangkat keras atau perangkat lunak keamanan komputer.
Perangkat ini membantu mendeteksi dan memperingatkan tentang situs web yang mencurigakan atau penipuan yang mungkin dikunjungi.