Kuala Kapuas (ANTARA) - Pos Komando Penanganan Darurat Bencana Kebakaran Hutan Dan Lahan Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah, mencatat dari awal Januari hingga 28 Agustus 2023 telah ada 56 kejadian kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di daerah setempat.
"Untuk luasan lahan yang terbakar ada 492,1 hektar, dan titik panas atau hotspot 1.062," kata Kepala Pelaksana BPBD Kapuas Panahatan Sinaga di Kuala Kapuas, Rabu (30/8).
Kemudian, lanjut dia, pemadaman darat dilakukan sebanyak 44 kali dan udara sebanyak 19 kali. Dampak dari kejadian karhutla ini, ada dua orang menjadi korban terdampak. Sedangkan upaya yang dilakukan, pemerintah setempat sudah menetapkan status siaga darurat karhutla terhitung dari 17 Mei hingga 15 Agustus 2023, dan di perpanjang sampai dengan 14 Oktober 2023.
"Aktivasi Pos Komando Penanganan Darurat Bencana karhutla dari tingkat desa, kelurahan, kecamatan hingga kabupaten," ucapnya..
Selanjutnya, melaksanakan pencegahan dan deteksi dini karhutla melalui sosialisasi kepada Masyarakat, pemasangan spanduk imbauan, patroli terpadu, pengecekan hotspot dan surat edaran Bupati Kapuas tentang kesiapsiagaan menghadapi karhutla kepada seluruh desa/kelurahan, camat dan Perusahaan besar swasta (PBS).
"Melaksanakan pemadaman darat karhutla serta menindaklanjuti laporan-laporan kejadian kebakaran hutan dan lahan di wilayah Kabupaten Kapuas," terangnya.
Baca juga: Bapemperda DPRD Kapuas bahas perda penyertaan modal Bank Kalteng
Kebakaran hutan dan lahan di daerah setempat tersebar di beberapa kecamatan diantaranya, Kecamatan Dadahup ada 11 kejadian karhutla, Kecamatan Mantangai 18 kejadian, Kecamatan Kapuas Murung 10 kejadian, Kecamatan Kapuas Timur 3 kejadian, Kecamatan Kapuas Barat 1 kajadian, Kecamatan Timpah 3 kejadian, Kecamatan Selat 8 kejadian, dan Kecamatan Pulau Petak 1 kejadian.
"Kembali kita mengingatkan, saat ini memasuki musim kemarau yang rawan akan terjadinya kebakaran hutan maupun lahan. Semua pihak termasuk masyarakat harus bersama-sama mencegah terjadinya karhutla, karena di musim kemarau saat ini sangat rawan terjadinya kebakaran," demikian Panahatan Sinaga.
Baca juga: Kemarau panjang, Plt Bupati Kapuas ingatkan masyarakat ancaman karhutla
Baca juga: Distan Kapuas minta masyarakat manfaatkan lahan tidur tanpa membakar
Baca juga: Ribuan ekor ternak di Kapuas sudah divaksinasi PMK
"Untuk luasan lahan yang terbakar ada 492,1 hektar, dan titik panas atau hotspot 1.062," kata Kepala Pelaksana BPBD Kapuas Panahatan Sinaga di Kuala Kapuas, Rabu (30/8).
Kemudian, lanjut dia, pemadaman darat dilakukan sebanyak 44 kali dan udara sebanyak 19 kali. Dampak dari kejadian karhutla ini, ada dua orang menjadi korban terdampak. Sedangkan upaya yang dilakukan, pemerintah setempat sudah menetapkan status siaga darurat karhutla terhitung dari 17 Mei hingga 15 Agustus 2023, dan di perpanjang sampai dengan 14 Oktober 2023.
"Aktivasi Pos Komando Penanganan Darurat Bencana karhutla dari tingkat desa, kelurahan, kecamatan hingga kabupaten," ucapnya..
Selanjutnya, melaksanakan pencegahan dan deteksi dini karhutla melalui sosialisasi kepada Masyarakat, pemasangan spanduk imbauan, patroli terpadu, pengecekan hotspot dan surat edaran Bupati Kapuas tentang kesiapsiagaan menghadapi karhutla kepada seluruh desa/kelurahan, camat dan Perusahaan besar swasta (PBS).
"Melaksanakan pemadaman darat karhutla serta menindaklanjuti laporan-laporan kejadian kebakaran hutan dan lahan di wilayah Kabupaten Kapuas," terangnya.
Baca juga: Bapemperda DPRD Kapuas bahas perda penyertaan modal Bank Kalteng
Kebakaran hutan dan lahan di daerah setempat tersebar di beberapa kecamatan diantaranya, Kecamatan Dadahup ada 11 kejadian karhutla, Kecamatan Mantangai 18 kejadian, Kecamatan Kapuas Murung 10 kejadian, Kecamatan Kapuas Timur 3 kejadian, Kecamatan Kapuas Barat 1 kajadian, Kecamatan Timpah 3 kejadian, Kecamatan Selat 8 kejadian, dan Kecamatan Pulau Petak 1 kejadian.
"Kembali kita mengingatkan, saat ini memasuki musim kemarau yang rawan akan terjadinya kebakaran hutan maupun lahan. Semua pihak termasuk masyarakat harus bersama-sama mencegah terjadinya karhutla, karena di musim kemarau saat ini sangat rawan terjadinya kebakaran," demikian Panahatan Sinaga.
Baca juga: Kemarau panjang, Plt Bupati Kapuas ingatkan masyarakat ancaman karhutla
Baca juga: Distan Kapuas minta masyarakat manfaatkan lahan tidur tanpa membakar
Baca juga: Ribuan ekor ternak di Kapuas sudah divaksinasi PMK