Jakarta (ANTARA) - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri memiliki peluang bertemu Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) untuk membahas kerja sama politik pada Pilpres 2024.
"Ya, nanti (penjajakannya), kan tim pemenangan nasional (sudah) dibentuk. Tim pemenangan nasional ini kemudian mendapat arahan dari dewan pengarah para ketum partai," ujar Hasto kepada awak media di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Senin.
Baca juga: Megawati tunjuk Arsjad Rasjid jadi Ketua Tim Pemenangan Ganjar
"Di situlah komunikasi secara intens dengan partai politik lain, dengan tokoh-tokoh masyarakat itu akan dilakukan. Mengingat dewan penasihat itu juga nanti akan berasal dari tokoh-tokoh masyarakat," tambahnya.
Adapun peluang ini muncul usai Demokrat resmi mencabut dukungannya terhadap bakal capres Anies Baswedan sekaligus keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) setelah Majelis Tinggi Partai Demokrat menggelar rapat di Cikeas, Bogor, Jawa Barat, Jumat (1/9).
Baca juga: Megawati kumpulkan ketum parpol pengusung Ganjar Pranowo
Hal itu dilakukan Demokrat setelah Anies Baswedan memilih Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin sebagai bakal calon wakil presiden pendampingnya di Pilpres 2024
Hasto mengatakan saat ini pihaknya sedang fokus dengan tim pemenangan nasional Ganjar Pranowo. Dia mengungkapkan tim pemenangan Ganjar itu rencananya akan menggelar rapat konsolidasi setiap Rabu di Gedung High End, Kebon Sirih, Jakarta Pusat.
Baca juga: Megawati - Ganjar terima Oesman Sapta dan pengurus Hanura
Baca juga: Megawati panik delapan partai menangkan Anies Pemilu 2024 hoaks!
Tangkapan layar - Presiden Keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono dalam peluncuran buku "Tetralogi Transformasi AHY" dipantau melalui kanal YouTube Agus Yudhoyono, Jakarta, Kamis (10/82023). ANTARA/Agus Yudhoyono
“Jadi, setelah tim pemenangan nasional itu nanti komposisinya lengkap, ditargetkan pada Rabu depan, maka agenda-agenda penggalangan termasuk parpol selanjutnya akan dilakukan nanti karena menunggu arahan dari seluruh dewan pengarah yang terdiri atas para ketum parpol,” ujar Hasto.
Sebelumnya, Selasa (20/6), Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) Puan Maharani mengatakan ada harapan untuk terwujudnya pertemuan antara Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dengan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Hal itu disampaikannya merespons cuitan Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang mengaku bermimpi bertemu dengan Presiden ke-5 RI sekaligus Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Baca juga: PDIP jajaki peluang kerja sama dengan Demokrat
“Tidak ada kata tidak, semua itu masih ada harapan. Jadi jangan pernah putus asa,” kata Puan di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa.
Ketua DPR RI itu berharap adanya momentum yang dapat mempertemukan kedua mantan Presiden RI tersebut.
Terkait tafsir mimpi SBY itu, menurut dia bisa jadi mimpi tersebut merupakan suatu pertanda perlunya semua tokoh bersatu dalam membangun bangsa dan negara secara guyub.
Baca juga: Demokrat bagikan isi surat Anies berharap AHY jadi cawapres
Dia pun berharap relasi guyub para tokoh bangsa dengan pengalamannya yang telah teruji itu dapat menciptakan harmoni bagi Indonesia.
Ganjar Pranowo adalah bakal calon presiden yang telah mendapat dukungan dari PDI Perjuangan, Perindo, Hanura, dan PPP. Akan tetapi, hingga saat ini belum ada bakal calon wakil presiden yang ditetapkan.
Baca juga: Majelis hakim tolak PK Moeldoko terkait kepengurusan Partai Demokrat
Sesuai dengan jadwal KPU RI, pendaftaran bakal pasangan calon presiden dan wakil presiden mulai19 Oktober hingga 25 November 2023.
Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu (UU Pemilu) mengatur pasangan calon presiden/wakil presiden diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai politik peserta pemilu yang memenuhi persyaratan perolehan kursi paling sedikit 20 persen dari jumlah kursi DPR atau memperoleh 25 persen dari suara sah secara nasional pada pemilu anggota DPR sebelumnya.
Saat ini ada 575 kursi di parlemen sehingga pasangan calon presiden/wakil presiden pada Pilpres 2024 harus memiliki dukungan minimal 115 kursi dari DPR RI. Pasangan calon juga dapat diusung oleh parpol atau gabungan parpol peserta Pemilu 2019 yang total perolehan suara sahnya minimal 34.992.703 suara.
Baca juga: Puan Maharani: Tak ada jalan buntu soal rekonsiliasi dengan Demokrat
Baca juga: AHY tanggapi soal pengumuman bakal cawapres
"Ya, nanti (penjajakannya), kan tim pemenangan nasional (sudah) dibentuk. Tim pemenangan nasional ini kemudian mendapat arahan dari dewan pengarah para ketum partai," ujar Hasto kepada awak media di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Senin.
Baca juga: Megawati tunjuk Arsjad Rasjid jadi Ketua Tim Pemenangan Ganjar
"Di situlah komunikasi secara intens dengan partai politik lain, dengan tokoh-tokoh masyarakat itu akan dilakukan. Mengingat dewan penasihat itu juga nanti akan berasal dari tokoh-tokoh masyarakat," tambahnya.
Adapun peluang ini muncul usai Demokrat resmi mencabut dukungannya terhadap bakal capres Anies Baswedan sekaligus keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) setelah Majelis Tinggi Partai Demokrat menggelar rapat di Cikeas, Bogor, Jawa Barat, Jumat (1/9).
Baca juga: Megawati kumpulkan ketum parpol pengusung Ganjar Pranowo
Hal itu dilakukan Demokrat setelah Anies Baswedan memilih Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin sebagai bakal calon wakil presiden pendampingnya di Pilpres 2024
Hasto mengatakan saat ini pihaknya sedang fokus dengan tim pemenangan nasional Ganjar Pranowo. Dia mengungkapkan tim pemenangan Ganjar itu rencananya akan menggelar rapat konsolidasi setiap Rabu di Gedung High End, Kebon Sirih, Jakarta Pusat.
Baca juga: Megawati - Ganjar terima Oesman Sapta dan pengurus Hanura
Baca juga: Megawati panik delapan partai menangkan Anies Pemilu 2024 hoaks!
“Jadi, setelah tim pemenangan nasional itu nanti komposisinya lengkap, ditargetkan pada Rabu depan, maka agenda-agenda penggalangan termasuk parpol selanjutnya akan dilakukan nanti karena menunggu arahan dari seluruh dewan pengarah yang terdiri atas para ketum parpol,” ujar Hasto.
Sebelumnya, Selasa (20/6), Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) Puan Maharani mengatakan ada harapan untuk terwujudnya pertemuan antara Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dengan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Hal itu disampaikannya merespons cuitan Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang mengaku bermimpi bertemu dengan Presiden ke-5 RI sekaligus Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Baca juga: PDIP jajaki peluang kerja sama dengan Demokrat
“Tidak ada kata tidak, semua itu masih ada harapan. Jadi jangan pernah putus asa,” kata Puan di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa.
Ketua DPR RI itu berharap adanya momentum yang dapat mempertemukan kedua mantan Presiden RI tersebut.
Terkait tafsir mimpi SBY itu, menurut dia bisa jadi mimpi tersebut merupakan suatu pertanda perlunya semua tokoh bersatu dalam membangun bangsa dan negara secara guyub.
Baca juga: Demokrat bagikan isi surat Anies berharap AHY jadi cawapres
Dia pun berharap relasi guyub para tokoh bangsa dengan pengalamannya yang telah teruji itu dapat menciptakan harmoni bagi Indonesia.
Ganjar Pranowo adalah bakal calon presiden yang telah mendapat dukungan dari PDI Perjuangan, Perindo, Hanura, dan PPP. Akan tetapi, hingga saat ini belum ada bakal calon wakil presiden yang ditetapkan.
Baca juga: Majelis hakim tolak PK Moeldoko terkait kepengurusan Partai Demokrat
Sesuai dengan jadwal KPU RI, pendaftaran bakal pasangan calon presiden dan wakil presiden mulai19 Oktober hingga 25 November 2023.
Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu (UU Pemilu) mengatur pasangan calon presiden/wakil presiden diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai politik peserta pemilu yang memenuhi persyaratan perolehan kursi paling sedikit 20 persen dari jumlah kursi DPR atau memperoleh 25 persen dari suara sah secara nasional pada pemilu anggota DPR sebelumnya.
Saat ini ada 575 kursi di parlemen sehingga pasangan calon presiden/wakil presiden pada Pilpres 2024 harus memiliki dukungan minimal 115 kursi dari DPR RI. Pasangan calon juga dapat diusung oleh parpol atau gabungan parpol peserta Pemilu 2019 yang total perolehan suara sahnya minimal 34.992.703 suara.
Baca juga: Puan Maharani: Tak ada jalan buntu soal rekonsiliasi dengan Demokrat
Baca juga: AHY tanggapi soal pengumuman bakal cawapres