Komplikasi penyakit degeneratif muncul 20 tahun kemudian

Rabu, 13 September 2023 17:19 WIB

Jakarta (ANTARA) - Pakar penyakit dalam dari Perhimpunan Ahli Penyakit Dalam Indonesia dr Ariska Sinaga, SpPD mengingatkan orang berusia 20 tahun-an yang terkena penyakit degeneratif biasanya mengalami komplikasi di usia 40 tahun apabila tak ditangani.
 
"Di usia 20 tahun-an masih kerja pertama kali, belum banyak penghasilannya. Komplikasi biasanya muncul di umur 40 tahun, itu di saat puncak-puncaknya karir," ujar dia dalam sesi workshop dengan topik yang digelar daring, Rabu.
 
Ariska menyebutkan penyakit seperti tekanan darah tinggi atau hipertensi dan diabetes sebagai contoh penyakit degeneratif yang banyak ditemukan pada pada usia 20 tahun-an dan 30 tahun-an. Sementara bila mundur pada 10 tahun ke belakang, penyakit ini banyak dialami mereka yang berusia 40 tahun-an.
 
Dia menemukan dalam beberapa bulan terakhir sekitar empat hingga lima pasien diabetes tipe 2 di usia 20 tahun.

Baca juga: Komplikasi radang amandel bisa sebabkan gangguan katup jantung

Berbicara komplikasi, penyakit diabetes misalnya yakni serangan jantung dan stroke, infeksi kaki yang berat sehingga dapat mengakibatkan amputasi, gagal ginjal stadium akhir dan disfungsi seksual.
 
Ariska yang meraih gelar spesialis penyakit dalam dari Universitas Indonesia itu lalu berpendapat biaya pengobatan yang nantinya dikeluarkan pun akan lebih banyak.
 
"Sementara di usia 20 tahun-an masih kerja pertama kali, belum banyak penghasilannya. Komplikasi biasanya muncul di umur 40 tahun, itu di saat puncak-puncaknya karir," tutur dia.
 
Dia lalu mengingatkan sebagian pasien penyakit khsususnya diabetes tak menyadari kondisinya. Ada kasus seorang yang berkonsultasi ke dokter karena demam namun setelah mendapatkan pemeriksaan lengkap ditemukan penyakit diabetes.
 
"Tidak selalu yang terkena diabetes harus ada riwayat keluarga, kalau ada yang harus waspada," kata dia.
 
Sementara itu, saat ini terjadi peningkatan biaya medis di Indonesia salah satunya inflasi biaya kesehatan. Survei tahun 2021-2023 menunjukkan inflasi medis di Indonesia meningkat 13,6 persen di tahun 2023 yang sebelumnya 12,3 persen di tahun 2022.
 
Penyebab lainnya yakni penundaan pengobatan khususnya selama pandemi COVID-19 yang berujung komplikasi sehingga meningkatkan biaya perawatan.
 
"Misal ada masalah dengan batu empedu, sudah diminta operasi tetapi ditunda karena pandemi, akhirnya berdampak buruk pada penyakit yang diderita, lebih banyak komplikasinya yang pasti meningkatkan biaya perawatan, durasi perawatan dan tindakan-tindakan," demikian kata Ariska.

Baca juga: Benarkah komplikasi varises bisa berujung serangan jantung hingga stroke?

Baca juga: Diabetes tak terkontrol bisa sebabkan gangguan gastroparesis

Baca juga: Kenali bahaya komplikasi yang bisa muncul dari diabetes

Pewarta : Lia Wanadriani Santosa
Uploader : Admin Kalteng
Copyright © ANTARA 2024

Terkait

UMPR bekali pelajar SMA tentang risiko penyakit degeneratif

25 August 2022 12:20 Wib, 2022

Dokter sebut kualitas tidur buruk tingkatkan risiko penyakit degeneratif

07 June 2021 11:05 Wib, 2021
Terpopuler

Mochamad Ikhsan jabat Ketua LPTQ Barito Utara

Kabar Daerah - 02 September 2024 16:39 Wib

Tanda-tanda tersembunyi pada seseorang yang mengalami sindrom metabolik

Lifestyle - 03 September 2024 14:54 Wib

Hyundai pamerkan IONIQ 5 versi off-road di AS

Lifestyle - 04 September 2024 17:45 Wib

Jangan lelah lawan intoleransi dan radikalisme di Indonesia

Nasional - 06 September 2024 17:46 Wib

DPUPR Barsel laksanakan sertifikasi kepada tenaga jasa konstruksi

Kabar Daerah - 02 September 2024 16:48 Wib