Sampit (ANTARA) - Dinas Ketahanan Pangan (Dishanpang) Provinsi Kalimantan Tengah bersama Perum Bulog sepakat perlunya percepatan distribusi Bantuan Pangan Beras (BPB) dan program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) untuk mengendalikan harga beras di daerah ini.
"Kami mencoba melalui dua program ini melakukan upaya yang mudah-mudahan bisa membantu menahan laju kenaikan harga beras. Ini juga mengantisipasi dampak El Nino terhadap ketahanan pangan, khususnya beras," kata Kepala Dishanpang Kalimantan Tengah, Riza Rahmadi di Sampit, Selasa.
Riza berkunjung ke Sampit bersama Pimpinan Wilayah Bulog Kantor Wilayah Kalimantan Tengah Budi Cahyanto. Mereka didampingi Kepala Cabang Bulog Sub Divisi Regional Sampit, Rony Hadianto dan Sekretaris Dishanpang Kotawaringin Timur Muhammad Yamin.
Sampit dipilih karena daerah ini merupakan pintu gerbang perekonomian Kalimantan Tengah. Selain itu, daerah dengan penduduk terbanyak di provinsi ini juga tidak luput dari kenaikan harga beras saat ini.
Mereka memantau kondisi pasokan dan harga beras di Pusat Perbelanjaan Mentaya dan Pasar Keramat. Kunjungan juga dilakukan ke gudang Bulog di Jalan Jenderal Sudirman untuk melihat stok beras saat ini.
Saat berbincang dengan beberapa pedagang di dua pasar tersebut, didapat fakta bahwa masyarakat sangat antusias membeli beras yang dipasok Bulog ke toko-toko yang terlibat dalam distribusi beras melalui program SPHP.
Hal itu lantaran kualitas beras yang dijual juga bagus dan harganya terjangkau sesuai yang ditetapkan pemerintah yaitu Rp11.500 per kilogram. Ini dinilai sangat menguntungkan, baik bagi pedagang maupun masyarakat, apalagi harga beras di pasaran sedang naik tinggi.
Baca juga: Penggunaan anggaran disoroti, berikut penjelasan Sekretaris DPRD Kotim
"Kami dapat 100 sak per lima hari. Kalau ditambah jadi 200 pun kami sanggup karena permintaan memang tinggi. Ini sangat membantu masyarakat," kata Riduan, pedagang beras di Pasar Keramat.
Menanggapi itu, Riza Rahmadi berharap pasokan beras SPHP ini lebih banyak lagi dan sebarannya diperluas. Tujuannya agar masyarakat bisa lebih mudah mendapatkan beras dengan harga terjangkau.
"Tadi setelah melihat beberapa titik penyaluran oleh Bulog, kami menyarankan agar ditambah toko-toko penyalurannya sehingga masyarakat kita bisa semakin mudah mendapatkan beras dengan harga terjangkau," kata Riza.
Sementara itu terkait bantuan pangan beras, Riza juga berharap penyalurannya oleh PT Pos Indonesia dioptimalkan. Harapannya dengan ketersediaan dan peredaran beras yang melimpah maka harga beras kembali turun dan terkendali dengan baik.
"Penyaluran bantuan pangan beras tahap kedua ini diharapkan bisa selesai di bulan September ini juga. Mudah-mudahan upaya yang kita lakukan bersama ini bisa membuat harga beras kembali turun dan stabil," harap Riza.
Pimpinan Wilayah Bulog Kantor Wilayah Kalimantan Tengah Budi Cahyanto menegaskan, stok beras mencukupi. Pihaknya sepakat untuk melakukan percepatan distribusi bantuan pangan beras dan peningkatan distribusi beras melalui program SPHP.
"Setelah melihat dari kunjungan lapangan ini maka kita akan lakukan penambahan lagi jumlah toko, jumlah pasar maupun terhadap kuantitas per toko. Harapannya dengan penambahan itu bisa lebih meningkatkan sebaran dari beras-beras yang kita distribusikan," kata Budi.
Baca juga: KPU Kalteng tingkatkan edukasi demokrasi pada pemilih pemula
Dia menjelaskan, toko yang ikut menjadi bagian dalam program SPHP tersebar di pasar-pasar seluruh kabupaten dan kota di Kalimantan Tengah, tidak terkecuali di Pusat Perbelanjaan Mentaya dan Pasar Keramat Sampit. Ketersediaan dan pasokan beras juga sudah siap.
"Program SPHP ini, kami menyebarkan di banyak titik. Sejauh ini sudah ada 145 titik dan akan terus bertambah, termasuk di pasar-pasar agar bisa mendekatkan distribusi kepada masyarakat dalam pemenuhan beras. Kami terus menyebarkan di toko-toko di pasar maupun toko-toko yang ada di sekitar pasar," timpal Budi.
Pihaknya juga sudah menyiapkan stok untuk bantuan pangan beras. Beras tersebut akan didistribusikan melalui PT Pos Indonesia kepada kepada 117.503 penerima bantuan pangan yang tersebar di 13 kabupaten dan satu kota di Kalimantan Tengah.
"Untuk bantuan pangan bulan September ini kita akan mendistribusikan ke ton kepada 117.503 penerima manfaat. Pendistribusiannya bekerja sama dengan PT Pos Indonesia yang diupayakan selesai 31 September 2023. Rabu mulai kita masifkan distribusi bantuan pangan," ujar Budi Cahyanto.
Sementara itu Kepala Kantor PT Pos Indonesia Cabang Sampit, Fajar menyatakan kesiapan mereka menyalurkan bantuan pangan beras. Pihaknya sudah menyiapkan mekanisme, termasuk memprioritaskan agar bantuan tersebut sampai kepada penerima yang berada di kecamatan-kecamatan terjauh.
Baca juga: Bupati Kotim berharap pengembangan transportasi laut dan udara terwujud
Baca juga: PMI Kotim perluas jangkauan bidang pelayanan
Baca juga: Supian Hadi tegaskan siap bertarung jadi Gubernur Kalteng
"Kami mencoba melalui dua program ini melakukan upaya yang mudah-mudahan bisa membantu menahan laju kenaikan harga beras. Ini juga mengantisipasi dampak El Nino terhadap ketahanan pangan, khususnya beras," kata Kepala Dishanpang Kalimantan Tengah, Riza Rahmadi di Sampit, Selasa.
Riza berkunjung ke Sampit bersama Pimpinan Wilayah Bulog Kantor Wilayah Kalimantan Tengah Budi Cahyanto. Mereka didampingi Kepala Cabang Bulog Sub Divisi Regional Sampit, Rony Hadianto dan Sekretaris Dishanpang Kotawaringin Timur Muhammad Yamin.
Sampit dipilih karena daerah ini merupakan pintu gerbang perekonomian Kalimantan Tengah. Selain itu, daerah dengan penduduk terbanyak di provinsi ini juga tidak luput dari kenaikan harga beras saat ini.
Mereka memantau kondisi pasokan dan harga beras di Pusat Perbelanjaan Mentaya dan Pasar Keramat. Kunjungan juga dilakukan ke gudang Bulog di Jalan Jenderal Sudirman untuk melihat stok beras saat ini.
Saat berbincang dengan beberapa pedagang di dua pasar tersebut, didapat fakta bahwa masyarakat sangat antusias membeli beras yang dipasok Bulog ke toko-toko yang terlibat dalam distribusi beras melalui program SPHP.
Hal itu lantaran kualitas beras yang dijual juga bagus dan harganya terjangkau sesuai yang ditetapkan pemerintah yaitu Rp11.500 per kilogram. Ini dinilai sangat menguntungkan, baik bagi pedagang maupun masyarakat, apalagi harga beras di pasaran sedang naik tinggi.
Baca juga: Penggunaan anggaran disoroti, berikut penjelasan Sekretaris DPRD Kotim
"Kami dapat 100 sak per lima hari. Kalau ditambah jadi 200 pun kami sanggup karena permintaan memang tinggi. Ini sangat membantu masyarakat," kata Riduan, pedagang beras di Pasar Keramat.
Menanggapi itu, Riza Rahmadi berharap pasokan beras SPHP ini lebih banyak lagi dan sebarannya diperluas. Tujuannya agar masyarakat bisa lebih mudah mendapatkan beras dengan harga terjangkau.
"Tadi setelah melihat beberapa titik penyaluran oleh Bulog, kami menyarankan agar ditambah toko-toko penyalurannya sehingga masyarakat kita bisa semakin mudah mendapatkan beras dengan harga terjangkau," kata Riza.
Sementara itu terkait bantuan pangan beras, Riza juga berharap penyalurannya oleh PT Pos Indonesia dioptimalkan. Harapannya dengan ketersediaan dan peredaran beras yang melimpah maka harga beras kembali turun dan terkendali dengan baik.
"Penyaluran bantuan pangan beras tahap kedua ini diharapkan bisa selesai di bulan September ini juga. Mudah-mudahan upaya yang kita lakukan bersama ini bisa membuat harga beras kembali turun dan stabil," harap Riza.
Pimpinan Wilayah Bulog Kantor Wilayah Kalimantan Tengah Budi Cahyanto menegaskan, stok beras mencukupi. Pihaknya sepakat untuk melakukan percepatan distribusi bantuan pangan beras dan peningkatan distribusi beras melalui program SPHP.
"Setelah melihat dari kunjungan lapangan ini maka kita akan lakukan penambahan lagi jumlah toko, jumlah pasar maupun terhadap kuantitas per toko. Harapannya dengan penambahan itu bisa lebih meningkatkan sebaran dari beras-beras yang kita distribusikan," kata Budi.
Baca juga: KPU Kalteng tingkatkan edukasi demokrasi pada pemilih pemula
Dia menjelaskan, toko yang ikut menjadi bagian dalam program SPHP tersebar di pasar-pasar seluruh kabupaten dan kota di Kalimantan Tengah, tidak terkecuali di Pusat Perbelanjaan Mentaya dan Pasar Keramat Sampit. Ketersediaan dan pasokan beras juga sudah siap.
"Program SPHP ini, kami menyebarkan di banyak titik. Sejauh ini sudah ada 145 titik dan akan terus bertambah, termasuk di pasar-pasar agar bisa mendekatkan distribusi kepada masyarakat dalam pemenuhan beras. Kami terus menyebarkan di toko-toko di pasar maupun toko-toko yang ada di sekitar pasar," timpal Budi.
Pihaknya juga sudah menyiapkan stok untuk bantuan pangan beras. Beras tersebut akan didistribusikan melalui PT Pos Indonesia kepada kepada 117.503 penerima bantuan pangan yang tersebar di 13 kabupaten dan satu kota di Kalimantan Tengah.
"Untuk bantuan pangan bulan September ini kita akan mendistribusikan ke ton kepada 117.503 penerima manfaat. Pendistribusiannya bekerja sama dengan PT Pos Indonesia yang diupayakan selesai 31 September 2023. Rabu mulai kita masifkan distribusi bantuan pangan," ujar Budi Cahyanto.
Sementara itu Kepala Kantor PT Pos Indonesia Cabang Sampit, Fajar menyatakan kesiapan mereka menyalurkan bantuan pangan beras. Pihaknya sudah menyiapkan mekanisme, termasuk memprioritaskan agar bantuan tersebut sampai kepada penerima yang berada di kecamatan-kecamatan terjauh.
Baca juga: Bupati Kotim berharap pengembangan transportasi laut dan udara terwujud
Baca juga: PMI Kotim perluas jangkauan bidang pelayanan
Baca juga: Supian Hadi tegaskan siap bertarung jadi Gubernur Kalteng