Palangka Raya (ANTARA) - Anggota DPRD Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah Ruselita meminta Dinas Pendidikan setempat untuk mengurangi jam belajar di sekolah karena buruknya kualitas udara akibat kabut asap di kota setempat.
"Hari ini kualitas udara di daerah kita sudah tidak sehat dan berbahaya bagi mereka yang menderita penyakit ISPA, maka dari itu Disdik Kota Palangka Raya agar bisa menginstruksikan setiap satuan pendidikan untuk mengurangi jam belajarnya," katanya di Palangka Raya, Selasa.
Legislator berparas cantik tersebut menuturkan, memang udara di daerah setempat tidak sehat akibat adanya partikel debu kebakaran lahan yang belakangan ini marak terjadi.
Kemudian apabila kualitas udara terus memburuk, maka sebaiknya disdik melaksanakan pembelajaran tatap muka dihentikan. Kemudian dilanjutkan dengan dengan menerapkan sistem pembelajaran online atau pembelajaran jarak jauh (PJJ).
"Ya semoga saja jangan sampai dilakukan PJJ, solusi yang terpenting adalah kebakaran hutan dan lahan di daerah kita harus dilakukan pemadaman sehingga udara di daerah kita bisa kembali normal," bebernya.
Ditambahkan Politisi dari Perindo tersebut, asap karhutla yang saat ini menyelimuti Kota Palangka Raya tentunya sangat membahayakan kesehatan manusia. Maka dari itu alangkah baiknya, masyarakat di daerah setempat ketika beraktivitas wajib menggunakan masker.
Hal itu dilakukan, agar warga tidak terserang penyakit ISPA yang kapan saja bisa menyerang saluran pernapasan manusia.
"Informasi yang saya dapatkan apabila menghirup kabut asap bisa terserang asma, gangguan pernapasan, bahkan serangan jantung. Apalagi bagi anak-anak usia sekolah yang masih tergolong rentan terkena penyakit tersebut," demikian Ruselita.
"Hari ini kualitas udara di daerah kita sudah tidak sehat dan berbahaya bagi mereka yang menderita penyakit ISPA, maka dari itu Disdik Kota Palangka Raya agar bisa menginstruksikan setiap satuan pendidikan untuk mengurangi jam belajarnya," katanya di Palangka Raya, Selasa.
Legislator berparas cantik tersebut menuturkan, memang udara di daerah setempat tidak sehat akibat adanya partikel debu kebakaran lahan yang belakangan ini marak terjadi.
Kemudian apabila kualitas udara terus memburuk, maka sebaiknya disdik melaksanakan pembelajaran tatap muka dihentikan. Kemudian dilanjutkan dengan dengan menerapkan sistem pembelajaran online atau pembelajaran jarak jauh (PJJ).
"Ya semoga saja jangan sampai dilakukan PJJ, solusi yang terpenting adalah kebakaran hutan dan lahan di daerah kita harus dilakukan pemadaman sehingga udara di daerah kita bisa kembali normal," bebernya.
Ditambahkan Politisi dari Perindo tersebut, asap karhutla yang saat ini menyelimuti Kota Palangka Raya tentunya sangat membahayakan kesehatan manusia. Maka dari itu alangkah baiknya, masyarakat di daerah setempat ketika beraktivitas wajib menggunakan masker.
Hal itu dilakukan, agar warga tidak terserang penyakit ISPA yang kapan saja bisa menyerang saluran pernapasan manusia.
"Informasi yang saya dapatkan apabila menghirup kabut asap bisa terserang asma, gangguan pernapasan, bahkan serangan jantung. Apalagi bagi anak-anak usia sekolah yang masih tergolong rentan terkena penyakit tersebut," demikian Ruselita.