Palangka Raya (ANTARA) - Penjabat (Pj) Wali Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) Hera Nugrahayu bersama sejumlah pihak terkait meninjau kebakaran lahan gambut di Kelurahan Kameloh Baru, Kecamatan Sabangau yang merupakan wilayah yang berbatasan dengan Kabupaten Pulang Pisau.
"Pihak terkait agar segera berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana dan Pemadam Kebakaran (BPBPK) Provinsi Kalteng, karena area karhutla ini terjadi diantara lintas wilayah yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Pulang Pisau," kata Hera di sela pemantauan karhutla di Palangka Raya.
Pihaknya juga meminta para petugas pemadam untuk terus menjaga kesehatan dan berhati-hati karena aktivitas pemadaman kebakaran lahan gambut memiliki risiko tinggi.
Misalnya terhadap dampak menghirup asap bekas kebakaran, risiko tertusuk batang kayu yang terbakar atau pun risiko terperosok di lahan gambut yang telah terbakar.
Untuk itu dia mengingatkan para petugas untuk selalu menggunakan peralatan pengaman saat melakukan pemadaman seperti masker yang memenuhi standar keselamatan dan keamanan serta menggunakan sepatu tahan panas.
Baca juga: Satgas Karhutla Palangka Raya bagikan masker pada pengguna jalan
Dalam upaya pemadaman kebakaran lahan gambut, pihaknya juga akan terus berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait mulai dari jajaran pemerintah kota, pemerintah provinsi hingga instansi vertikal.
"Saya juga minta seluruh pihak terkait melakukan mitigasi bencana dan upaya lain yang diperlukan agar karhutla tidak meluas ke area lain. Apalagi karhutla ini telah berdampak pada munculnya kabut asap pekat di wilayah udara Palangka Raya," katanya.
Sementara itu, saat ini petugas pemadam kebakaran dari unsur pemerintah, relawan dan tim serbu api terus melakukan pemadaman di beberapa lokasi berbeda di Kota Palangka Raya.
Diduga kuat, penyebab awal kebakaran tersebut karena adanya unsur kesengajaan dari masyarakat. Namun, guna memastikan dugaan itu, pihak berwajib yang berwenang melakukan penyelidikan.
Saat ini wilayah Kota Palangka Raya pada sebagian yang berkontur lahan gambut sangat rawan terbakar. Kondisi ini terjadi karena tidak adanya guyuran hujan di wilayah "Kota Cantik" pada beberapa pekan terakhir.
Keadaan ini berdampak pada keringnya lahan gambut sehingga sangat mudah terbakar jika terpicu api. Belum lagi, beberapa titik air sebagai sumber pemadaman kebakaran juga mengering dampak kemarau panjang.
Baca juga: Dinsos Palangka Raya salurkan bansos kepada 69 PPKS penyandang disabilitas
Baca juga: Tim gabungan padamkan karhutla di sejumlah titik Palangka Raya
Baca juga: Disdik undur jam masuk sekolah di Palangka Raya akibat kabut asap
"Pihak terkait agar segera berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana dan Pemadam Kebakaran (BPBPK) Provinsi Kalteng, karena area karhutla ini terjadi diantara lintas wilayah yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Pulang Pisau," kata Hera di sela pemantauan karhutla di Palangka Raya.
Pihaknya juga meminta para petugas pemadam untuk terus menjaga kesehatan dan berhati-hati karena aktivitas pemadaman kebakaran lahan gambut memiliki risiko tinggi.
Misalnya terhadap dampak menghirup asap bekas kebakaran, risiko tertusuk batang kayu yang terbakar atau pun risiko terperosok di lahan gambut yang telah terbakar.
Untuk itu dia mengingatkan para petugas untuk selalu menggunakan peralatan pengaman saat melakukan pemadaman seperti masker yang memenuhi standar keselamatan dan keamanan serta menggunakan sepatu tahan panas.
Baca juga: Satgas Karhutla Palangka Raya bagikan masker pada pengguna jalan
Dalam upaya pemadaman kebakaran lahan gambut, pihaknya juga akan terus berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait mulai dari jajaran pemerintah kota, pemerintah provinsi hingga instansi vertikal.
"Saya juga minta seluruh pihak terkait melakukan mitigasi bencana dan upaya lain yang diperlukan agar karhutla tidak meluas ke area lain. Apalagi karhutla ini telah berdampak pada munculnya kabut asap pekat di wilayah udara Palangka Raya," katanya.
Sementara itu, saat ini petugas pemadam kebakaran dari unsur pemerintah, relawan dan tim serbu api terus melakukan pemadaman di beberapa lokasi berbeda di Kota Palangka Raya.
Diduga kuat, penyebab awal kebakaran tersebut karena adanya unsur kesengajaan dari masyarakat. Namun, guna memastikan dugaan itu, pihak berwajib yang berwenang melakukan penyelidikan.
Saat ini wilayah Kota Palangka Raya pada sebagian yang berkontur lahan gambut sangat rawan terbakar. Kondisi ini terjadi karena tidak adanya guyuran hujan di wilayah "Kota Cantik" pada beberapa pekan terakhir.
Keadaan ini berdampak pada keringnya lahan gambut sehingga sangat mudah terbakar jika terpicu api. Belum lagi, beberapa titik air sebagai sumber pemadaman kebakaran juga mengering dampak kemarau panjang.
Baca juga: Dinsos Palangka Raya salurkan bansos kepada 69 PPKS penyandang disabilitas
Baca juga: Tim gabungan padamkan karhutla di sejumlah titik Palangka Raya
Baca juga: Disdik undur jam masuk sekolah di Palangka Raya akibat kabut asap