Pangkalan Bun (ANTARA) - Pelaksana Harian (Plh) Sekretaris Daerah Kotawaringin Barat (Kobar), Kalimantan Tengah, Juni Gultom mengingatkan sekaligus meminta kepada masyarakat setempat, agar mengurangi aktivitas di luar rumah dan selalu menggunakan masker.
Permintaan itu karena beberapa hari terakhir Kabut asap di kabupaten ini mulai pekat dan membuat kualitas udara tidak sehat bagi tubuh, kata Juni Gultom di Pangkalan Bun, Kamis.
"Terutama bagi pihak sekolah, agar lebih memperhatikan kondisi asap saat ini, karena kondisi udara Kota Pangkalan Bun dikategorikan tidak sehat," tambahnya.
Dirinya pun sangat prihatin dengan kondisi cuaca saat ini akibat dari kebakaran hutan dan lahan yang terjadi, sehingga menimbulkan dampak kabut asap.
"Situasi ini tidak hanya berdampak pada kesehatan masyarakat, tetapi juga pendidikan anak-anak kita, Anak-anak harus tetap belajar, tapi kita harus memastikan keamanan dan kesehatan mereka," ungkapnya.
Dia menghimbau, kepada masyarakat terutama kepada pihak sekolah untuk mengurangi aktivitas di luar ruangan saat proses belajar mengajar. Setiap peserta didik, pendidik dan tenaga kependidikan pun diwajibkan menggunakan masker.
Baca juga: Pj Bupati: Pemkab Kobar komit bantu fasilitasi kebutuhan Istana Kuning
Dirinya juga berharap, melalui evaluasi dan upaya langkah awal ini, akan menghasilkan langkah-langkah konkret untuk melindungi kesehatan anak-anak sambil memastikan kelangsungan pendidikan mereka.
"Aturan tentang jam belajar dan jam masuk sudah tepat, tapi perlu ditinjau dan dievaluasi sesuai dengan kondisi terkini," kata Juni.
Dengan kondisi yang saat ini, pemerintah daerah juga berencana untuk menggandeng berbagai pihak, termasuk ahli kesehatan dan lingkungan untuk membantu mengembangkan pedoman yang lebih baik terkait belajar selama kabut asap.
Baca juga: Wagub minta Pemkab Kobar terus berinovasi tingkatkan pembangunan daerah
Baca juga: Pj Bupati ajak masyarakat hadiri Kobar bershalawat pada 11 Oktober 2023
Baca juga: Pj Bupati ingatkan Kades se-Kobar serius tangani stunting
Permintaan itu karena beberapa hari terakhir Kabut asap di kabupaten ini mulai pekat dan membuat kualitas udara tidak sehat bagi tubuh, kata Juni Gultom di Pangkalan Bun, Kamis.
"Terutama bagi pihak sekolah, agar lebih memperhatikan kondisi asap saat ini, karena kondisi udara Kota Pangkalan Bun dikategorikan tidak sehat," tambahnya.
Dirinya pun sangat prihatin dengan kondisi cuaca saat ini akibat dari kebakaran hutan dan lahan yang terjadi, sehingga menimbulkan dampak kabut asap.
"Situasi ini tidak hanya berdampak pada kesehatan masyarakat, tetapi juga pendidikan anak-anak kita, Anak-anak harus tetap belajar, tapi kita harus memastikan keamanan dan kesehatan mereka," ungkapnya.
Dia menghimbau, kepada masyarakat terutama kepada pihak sekolah untuk mengurangi aktivitas di luar ruangan saat proses belajar mengajar. Setiap peserta didik, pendidik dan tenaga kependidikan pun diwajibkan menggunakan masker.
Baca juga: Pj Bupati: Pemkab Kobar komit bantu fasilitasi kebutuhan Istana Kuning
Dirinya juga berharap, melalui evaluasi dan upaya langkah awal ini, akan menghasilkan langkah-langkah konkret untuk melindungi kesehatan anak-anak sambil memastikan kelangsungan pendidikan mereka.
"Aturan tentang jam belajar dan jam masuk sudah tepat, tapi perlu ditinjau dan dievaluasi sesuai dengan kondisi terkini," kata Juni.
Dengan kondisi yang saat ini, pemerintah daerah juga berencana untuk menggandeng berbagai pihak, termasuk ahli kesehatan dan lingkungan untuk membantu mengembangkan pedoman yang lebih baik terkait belajar selama kabut asap.
Baca juga: Wagub minta Pemkab Kobar terus berinovasi tingkatkan pembangunan daerah
Baca juga: Pj Bupati ajak masyarakat hadiri Kobar bershalawat pada 11 Oktober 2023
Baca juga: Pj Bupati ingatkan Kades se-Kobar serius tangani stunting