Kuala Kurun (ANTARA) - Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah, Richard mengapresiasi kesiapan kepolisian resort setempat, dalam mengamankan setiap tahapan Pemilihan Umum (Pemilu) Serentak 2024 di daerah itu.
Kesiapan tersebut terlihat saat pelaksanaan simulasi sistem pengamanan kota (sispamkota) di halaman kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Gunung Mas, kata Richard saat memberi keterangan kepada awak media di Kuala Kurun, Kamis.
"Simulasi yang dilakukan Polres bersama TNI adalah sesuatu yang luar biasa. Simulasi ini menjadi gambaran bagi para pemangku kepentingan untuk mengambil langkah jika terjadi konflik di lapangan," sambungnya.
Dirinya pun berharap ke depan personel Polres Gunung Mas, bersama TNI, para pemangku kepentingan, dan segenap elemen masyarakat, benar-benar siap dalam menghadapi setiap tahapan Pemilu 2024.
"Kesiapan ini harapannya tidak hanya untuk mengantisipasi konflik di Kota Kuala Kurun, namun juga di kecamatan-kecamatan lain yang ada di kabupaten ini," kata Richard.
Sementara itu, Kapolres Gunung Mas AKBP Asep Bangbang Saputra menyampaikan, dalam simulasi tersebut diskenariokan ada sekelompok warga yang datang ke kantor KPU untuk mencari Ketua KPU.
Sekelompok warga tersebut tidak puas dengan hasil verifikasi bakal calon legislatif yang berasal dari salah satu partai politik. Mereka meminta Ketua KPU Gunung Mas untuk keluar menemui peserta aksi, dan selanjutnya memaksa masuk ke dalam kantor untuk menemui ketua.
"Personel pengamanan kantor KPU Gunung Mas selanjutnya meminta bantuan kekuatan personel dari kepolisian sektor (polsek) terdekat, untuk melakukan mediasi. Namun mediasi tidak menemukan titik temu," beber nya.
Baca juga: Tim Desk Kalteng apresiasi keseriusan Pemkab Gumas sukseskan pemilu 2024
Kemudian, lanjut dia, kapolsek melaporkan peristiwa tersebut ke Kapolres Gunung Mas untuk meminta bantuan personel, mengingat massa semakin banyak berdatangan ke kantor KPU.
Satuan Samapta Polres Gumas menerjunkan dua peleton personel pengendalian massa, guna mengendalikan massa pendukung yang mulai melakukan kekacauan di kantor KPU. Adegan demi adegan terus berjalan, hingga akhirnya warga berhasil dibubarkan dan situasi kembali kondusif.
“Simulasi melibatkan 180 personel Polres Gunung Mas, dengan melibatkan TNI dan para pemangku kepentingan lainnya. Ke depan simulasi akan terus dilakukan dengan beragam skenario lainnya,” demikian Asep Bangbang Saputra.
Baca juga: Gunung Mas dapat dana bagi hasil sawit Rp9,9 miliar
Baca juga: Bupati Gumas pastikan verifikasi calon petani plasma BMB terus berjalan
Baca juga: Legislator Gumas minta pengawasan kepada anak selama kabut asap ditingkatkan
Kesiapan tersebut terlihat saat pelaksanaan simulasi sistem pengamanan kota (sispamkota) di halaman kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Gunung Mas, kata Richard saat memberi keterangan kepada awak media di Kuala Kurun, Kamis.
"Simulasi yang dilakukan Polres bersama TNI adalah sesuatu yang luar biasa. Simulasi ini menjadi gambaran bagi para pemangku kepentingan untuk mengambil langkah jika terjadi konflik di lapangan," sambungnya.
Dirinya pun berharap ke depan personel Polres Gunung Mas, bersama TNI, para pemangku kepentingan, dan segenap elemen masyarakat, benar-benar siap dalam menghadapi setiap tahapan Pemilu 2024.
"Kesiapan ini harapannya tidak hanya untuk mengantisipasi konflik di Kota Kuala Kurun, namun juga di kecamatan-kecamatan lain yang ada di kabupaten ini," kata Richard.
Sementara itu, Kapolres Gunung Mas AKBP Asep Bangbang Saputra menyampaikan, dalam simulasi tersebut diskenariokan ada sekelompok warga yang datang ke kantor KPU untuk mencari Ketua KPU.
Sekelompok warga tersebut tidak puas dengan hasil verifikasi bakal calon legislatif yang berasal dari salah satu partai politik. Mereka meminta Ketua KPU Gunung Mas untuk keluar menemui peserta aksi, dan selanjutnya memaksa masuk ke dalam kantor untuk menemui ketua.
"Personel pengamanan kantor KPU Gunung Mas selanjutnya meminta bantuan kekuatan personel dari kepolisian sektor (polsek) terdekat, untuk melakukan mediasi. Namun mediasi tidak menemukan titik temu," beber nya.
Baca juga: Tim Desk Kalteng apresiasi keseriusan Pemkab Gumas sukseskan pemilu 2024
Kemudian, lanjut dia, kapolsek melaporkan peristiwa tersebut ke Kapolres Gunung Mas untuk meminta bantuan personel, mengingat massa semakin banyak berdatangan ke kantor KPU.
Satuan Samapta Polres Gumas menerjunkan dua peleton personel pengendalian massa, guna mengendalikan massa pendukung yang mulai melakukan kekacauan di kantor KPU. Adegan demi adegan terus berjalan, hingga akhirnya warga berhasil dibubarkan dan situasi kembali kondusif.
“Simulasi melibatkan 180 personel Polres Gunung Mas, dengan melibatkan TNI dan para pemangku kepentingan lainnya. Ke depan simulasi akan terus dilakukan dengan beragam skenario lainnya,” demikian Asep Bangbang Saputra.
Baca juga: Gunung Mas dapat dana bagi hasil sawit Rp9,9 miliar
Baca juga: Bupati Gumas pastikan verifikasi calon petani plasma BMB terus berjalan
Baca juga: Legislator Gumas minta pengawasan kepada anak selama kabut asap ditingkatkan