Pemkab Kotim pastikan inflasi terkendali jelang Natal dan Tahun Baru

id pemkab kotim, penjabat sekda kotim, sanggul lumban gaol, inflasi, nataru, natal dan tahun baru,sampit

Pemkab Kotim pastikan inflasi terkendali jelang Natal dan Tahun Baru

Penjabat Sekda Kotim Sanggul Lumban Gaol. (ANTARA/Devita Maulina)

Sampit (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah melalui Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) setempat memastikan kondisi inflasi di Kota Sampit stabil jelang perayaan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025.

“Alhamdulillah berdasarkan rapat TPID Kotim menjelang Natal dan Tahun Baru ini kondisi inflasi kita cenderung stabil dan stok sembilan bahan pokok kita juga aman,” kata Penjabat Sekretaris Daerah (Sekda) Kotim Sanggul Lumban Gaol di Sampit, Senin.

Sanggul menyampaikan, pihaknya telah menggelar rapat koordinasi bersama lintas sektor dan anggota TPID Kotim guna mengantisipasi lonjakan harga pangan yang berdampak pada kenaikan inflasi menjelang Natal dan Tahun Baru.

Rapat koordinasi ini melibatkan di antaranya Badan Pusat Statistik (BPS), Dinas Koperasi UKM Perindustrian dan Perdagangan, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP), Bulog Sub Divre Sampit, BMKG Kotim, Polres Kotim dan lainnya.

Dalam rapat tersebut setiap instansi maupun organisasi perangkat daerah (OPD) terkait telah menyampaikan laporan terkait hal-hal yang bisa berdampak pada inflasi daerah sesuai bidang masing-masing.

Dari laporan itu yang paling menjadi sorotan adalah ketersediaan bahan pokok (bapok) yang berdasarkan data DPKP Kotim dan Bulog setempat saat ini ketersediaan bapok masih aman.

Baca juga: Pemkab Kotim normalisasi sungai tangani banjir di wilayah selatan

Khususnya untuk stok beras di Bulog saat ini ada 2.400 ton yang diperkirakan cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat sampai empat bulan kedepan. Selain itu, Bulog juga menyediakan beras premium sebanyak dua ton.

“Jadi kita patut bersyukur bahwa inflasi kita sementara tetap stabil. Meskipun, ada hal lainnya yang perlu kita waspada, seperti kondisi cuaca karena dari keterangan BMKG tadi kita masih diliputi musim hujan, dimana intensitas curah hujan cukup tinggi,” sebutnya.

Sanggul menambahkan, walaupun sejauh ini kondisi inflasi di Kotim masih terkendali, namun pihaknya tak lantas mengendurkan kewaspadaan. Langkah antisipasi, seperti operasi pasar tetap disiapkan untuk berjaga-jaga terjadinya situasi yang mendorong kenaikan harga bapok.

“Kita melihat situasinya, kalau misalnya nanti ada bencana dan sebagainya yang berdampak pada daya beli masyarakat, maka tidak menutup kemungkinan kami akan menggelar operasi pasar atau pasar penyeimbang,” pungkasnya.

Senada disampaikan Kepala BPS Kotim Eddy Surahman bahwa kondisi inflasi di Kotim, khususnya Kota Sampit terpantau stabil. Hal serupa juga terjadi di wilayah lainnya di Kalimantan Tengah. Kendati, pihaknya meminta TPID untuk terus memantau kondisi pasar.

“Memang sejauh ini inflasi kita berada di angka yang rendah, tetapi ketersediaan pasokan bapok sangat penting dalam pengendalian inflasi. Takutnya, karena kondisi cuaca kita sekarang yang tidak menentu akan berdampak pada distribusi bapok,” ucapnya.

November 2024 lalu inflasi year on year di Kota Sampit berada di angka 1,12 persen, sedangkan inflasi month to month di angka 0,20 persen. Untuk inflasi Sampit di kisaran angka 1,5 persen ke bawah terbilang stabil hingga rendah.

Meski begitu, BPS Kotim menyarankan pemerintah daerah maupun TPID tetap menyiapkan langkah antisipasi terhadap kenaikan inflasi. Contohnya dengan menyiapkan pemasok alternatif untuk berjaga-jaga apabila pemasok yang biasanya tidak bisa mendistribusikan barang dengan lancar dan tepat waktu.

Sebab keterlambatan dalam pendistribusian barang, khususnya bapok ini bisa menyebabkan lonjakan harga di pasar akibat stok yang menipis dan kemudian berdampak pada kenaikan angka inflasi.

“Mudah-mudahan ini bisa dipantau terus untuk ketersediaan stok di Kotim. Apalagi, kita tau bahwa Sampit merupakan salah satu kota acuan inflasi di Kalteng,” imbuhnya.

Adapun, untuk komoditi barang yang kerap menyumbang inflasi pada momentum Natal dan Tahun Baru di Kota Sampit selama lima tahun terakhir cenderung sama, di antaranya ayam ras, bawang merah dan angkutan penerbangan yang dipengaruhi arus mudik Natal dan Tahun Baru.

Namun, tidak menutup kemungkinan ada komoditi lainnya yang akan menyumbang inflasi, khususnya komoditi yang dipasok dari luar daerah.

Baca juga: BPBD Kotim imbau masyarakat waspadai cuaca ekstrem

Baca juga: Lansia di Kotim antusias meriahkan Hari Ibu

Baca juga: Bupati Kotim minta Dekopinda jadi wadah musyawarah koperasi