Palangka Raya (ANTARA) - Anggota DPD RI Agustin Teras Narang menyatakan bahwa pemuda di tiap daerah di seluruh Indonesia, memiliki peran besar dalam membentuk sejarah kebangkitan nasional dari era Budi Utomo hingga lahirnya sumpah pemuda dan era kemerdekaan.
Salah seorang putra daerah dari Provinsi Kalimantan Tengah yakni G Obos juga turut berperan dalam kelahiran janji pemuda pada saat Kongres Pemuda 28 Oktober 1928, kata Teras Narang saat menjadi narasumber di dialog ilmiah yang dilaksanakan Institut Agama Hindu Negeri (IAHN) Palangka Raya, Senin.
"Jadi, para pemuda di Kalteng, termasuk mahasiswa IAHN Palangka Raya, haruslah sadar akan panggilan sejarahnya dan siap terlibat bagi kemajuan Indonesia," ucapnya.
Menurut mantan Gubernur Kalteng periode 2005-2015 itu, para pemuda bukan sekadar sebagai agen atau perantara, melainkan pelaku dan motor dari perubahan demi terwujudnya keadilan suatu bang, termasuk di Indonesia.
"Sekarang ini tinggal bagaimana para pemuda, termasuk mahasiswa IAHN Palangka Raya, bisa terus meningkatkan wawasan dan kualitasnya, agar benar-benar menjadi pelaku dan motor perubahan," kata Teras Narang.
Senator Kalteng ini menyebut, dalam konteks demokrasi, pengejawantahan dan implementasi dari suatu kedaulatan rakyat adalah melalui Pemilihan Umum, yang di mana kedaulatan ada di tangan rakyat. Dengan demikian rakyat, khususnya generasi muda, berhak memilih dan menentukan para pemimpin, baik eksekutif maupun legislatif secara arif dan bijaksana serta memikirkan kemajuan pembangunan sekaligus kesejahteraan masyarakat.
Baca juga: Pemerintah harus antisipatif dan hadir saat terjadi konflik
Dia mengatakan, ada banyak tantangan yang kita hadapi sebagai bangsa. Mulai dari upaya pembangunan IKN dan Bonus Demografi di dalam negeri hingga tantangan global seperti krisis pangan kemanusiaan. Oleh karenanya lewat demokrasi, para mahasiswa yang merupakan bagian dari Gen-Z, dapat berperan penting dan terlibat aktif menjadi pelaku dan motor perubahan Indonesia lebih baik.
"Untuk dapat berperan penting, generasi muda khususnya mahasiswa mesti jernih. Memiliki semangat 5 K dalam menilai fenomena di sekitarnya. Karakter kritis, konstruktif, mengawal konstitusi, pertahankan kebersamaan, dan tetap menjaga kesantunan," demikian Teras Narang.
Baca juga: Tiga figur Majelis Kehormatan MK dinilai berpengalaman dan punya rekam baik
Baca juga: Mahasiswa di Kalteng harus paham konsep hubungan pusat dan daerah
Baca juga: Rencana merevitalisasi jembatan Kayu Mandomai tidak ganggu APBD Kapuas
Salah seorang putra daerah dari Provinsi Kalimantan Tengah yakni G Obos juga turut berperan dalam kelahiran janji pemuda pada saat Kongres Pemuda 28 Oktober 1928, kata Teras Narang saat menjadi narasumber di dialog ilmiah yang dilaksanakan Institut Agama Hindu Negeri (IAHN) Palangka Raya, Senin.
"Jadi, para pemuda di Kalteng, termasuk mahasiswa IAHN Palangka Raya, haruslah sadar akan panggilan sejarahnya dan siap terlibat bagi kemajuan Indonesia," ucapnya.
Menurut mantan Gubernur Kalteng periode 2005-2015 itu, para pemuda bukan sekadar sebagai agen atau perantara, melainkan pelaku dan motor dari perubahan demi terwujudnya keadilan suatu bang, termasuk di Indonesia.
"Sekarang ini tinggal bagaimana para pemuda, termasuk mahasiswa IAHN Palangka Raya, bisa terus meningkatkan wawasan dan kualitasnya, agar benar-benar menjadi pelaku dan motor perubahan," kata Teras Narang.
Senator Kalteng ini menyebut, dalam konteks demokrasi, pengejawantahan dan implementasi dari suatu kedaulatan rakyat adalah melalui Pemilihan Umum, yang di mana kedaulatan ada di tangan rakyat. Dengan demikian rakyat, khususnya generasi muda, berhak memilih dan menentukan para pemimpin, baik eksekutif maupun legislatif secara arif dan bijaksana serta memikirkan kemajuan pembangunan sekaligus kesejahteraan masyarakat.
Baca juga: Pemerintah harus antisipatif dan hadir saat terjadi konflik
Dia mengatakan, ada banyak tantangan yang kita hadapi sebagai bangsa. Mulai dari upaya pembangunan IKN dan Bonus Demografi di dalam negeri hingga tantangan global seperti krisis pangan kemanusiaan. Oleh karenanya lewat demokrasi, para mahasiswa yang merupakan bagian dari Gen-Z, dapat berperan penting dan terlibat aktif menjadi pelaku dan motor perubahan Indonesia lebih baik.
"Untuk dapat berperan penting, generasi muda khususnya mahasiswa mesti jernih. Memiliki semangat 5 K dalam menilai fenomena di sekitarnya. Karakter kritis, konstruktif, mengawal konstitusi, pertahankan kebersamaan, dan tetap menjaga kesantunan," demikian Teras Narang.
Baca juga: Tiga figur Majelis Kehormatan MK dinilai berpengalaman dan punya rekam baik
Baca juga: Mahasiswa di Kalteng harus paham konsep hubungan pusat dan daerah
Baca juga: Rencana merevitalisasi jembatan Kayu Mandomai tidak ganggu APBD Kapuas