Jakarta (ANTARA) - Psikolog klinis lulusan Universitas Indonesia A. Kasandra Putranto mengatakan orang tua dapat memulai mengenalkan konsep menabung pada anak melalui kegiatan sehari-hari yang dilakukan misalnya membaca buku.
“Misalnya, membacakan buku cerita yang menceritakan konsep uang atau finansial,” tulis Kasandra dalam pesan singkat yang diterima ANTARA, Senin.
Ia mengatakan salah satu sumber penting dalam edukasi finansial pada anak adalah dimulai dari keluarga. Orang tua merupakan sosok utama yang dilihat anak-anak sehari-hari. Maka dari itu orang tua juga perlu mencontohkan konsep menabung pada anak.
Dengan mencontohkan konsep menabung, anak akan terbiasa menyaksikan bagaimana orang tuanya melakukan kegiatan menabung. Hal ini ia utarakan menurut teori Social Learning oleh Bandura, yang berpendapat hampir seluruh perilaku manusia dipelajari dan mengobservasi melalui modeling atau meniru.
Baca juga: Tips kenalkan pengelolaan keuangan pada anak-anak
“Dengan demikian contoh yang diberikan orang tua dapat menjadi salah satu kunci dalam proses penanaman perilaku menabung pada anak,” tambah Kasandra.
Psikolog klinis forensik di Kasandra & Associates ini mengatakan, mengajarkan anak mengenai pentingnya menabung dan mengelola uang adalah keterampilan sehari-hari yang harus diajarkan sama seperti mengajarkan perilaku baik.
Di sini orang tua harus menanamkan pengertian pada anak bahwa uang adalah sesuatu yang harus didapatkan dan bukan hal yang tiba-tiba ada sehingga harus dijaga. Sehingga ketika anak sudah dewasa nanti, tidak sembarangan dalam mengelola uang yang dapat berefek buruk terhadap aspek kehidupannya.
“Terlebih lagi di dunia sekarang yang sangat konsumtif, semua orang harus memulai mengerti pentingnya menabung secepat mungkin,” katanya.
Baca juga: Tips mengatur finansial yang sehat bagi anak muda
Kasandra menjelaskan lebih lanjut, pengelolaan uang yang tidak benar ini berefek negatif terhadap aspek lain kehidupan seperti kesehatan yang buruk, akademis yang stagnan, kondisi psikologis yang tidak seimbang, masalah interpersonal dan hubungan keluarga serta kesulitan untuk bertumbuh memasuki masa dewasa dengan efektif.
Sebagai tips untuk orang tua, ia menyarankan teknik token yang dapat digunakan dalam memotivasi anak untuk menabung, dengan cara orang tua memberikan imbalan untuk suatu tugas tertentu yang diselesaikan anak.
Imbalannya bisa berupa memberikan suatu tanda bintang atau stiker yang nantinya dapat ditukarkan menjadi barang tertentu.
“Misalnya dua stiker untuk cemilan dan 10 stiker untuk mainan yang anak sangat inginkan. Dengan teknik ini, anak dapat belajar untuk bersabar dan 'menabung' hingga mencapai 10 stiker,” begitu pandangan Kasandra Putranto.
Baca juga: Pentingnya memulai pengelolaan keuangan yang baik sedini mungkin
Baca juga: Ini cara menyisihkan dana darurat untuk hidup tenang kini dan nanti
Baca juga: Berikut tips agar keuangan tetap sehat
“Misalnya, membacakan buku cerita yang menceritakan konsep uang atau finansial,” tulis Kasandra dalam pesan singkat yang diterima ANTARA, Senin.
Ia mengatakan salah satu sumber penting dalam edukasi finansial pada anak adalah dimulai dari keluarga. Orang tua merupakan sosok utama yang dilihat anak-anak sehari-hari. Maka dari itu orang tua juga perlu mencontohkan konsep menabung pada anak.
Dengan mencontohkan konsep menabung, anak akan terbiasa menyaksikan bagaimana orang tuanya melakukan kegiatan menabung. Hal ini ia utarakan menurut teori Social Learning oleh Bandura, yang berpendapat hampir seluruh perilaku manusia dipelajari dan mengobservasi melalui modeling atau meniru.
Baca juga: Tips kenalkan pengelolaan keuangan pada anak-anak
“Dengan demikian contoh yang diberikan orang tua dapat menjadi salah satu kunci dalam proses penanaman perilaku menabung pada anak,” tambah Kasandra.
Psikolog klinis forensik di Kasandra & Associates ini mengatakan, mengajarkan anak mengenai pentingnya menabung dan mengelola uang adalah keterampilan sehari-hari yang harus diajarkan sama seperti mengajarkan perilaku baik.
Di sini orang tua harus menanamkan pengertian pada anak bahwa uang adalah sesuatu yang harus didapatkan dan bukan hal yang tiba-tiba ada sehingga harus dijaga. Sehingga ketika anak sudah dewasa nanti, tidak sembarangan dalam mengelola uang yang dapat berefek buruk terhadap aspek kehidupannya.
“Terlebih lagi di dunia sekarang yang sangat konsumtif, semua orang harus memulai mengerti pentingnya menabung secepat mungkin,” katanya.
Baca juga: Tips mengatur finansial yang sehat bagi anak muda
Kasandra menjelaskan lebih lanjut, pengelolaan uang yang tidak benar ini berefek negatif terhadap aspek lain kehidupan seperti kesehatan yang buruk, akademis yang stagnan, kondisi psikologis yang tidak seimbang, masalah interpersonal dan hubungan keluarga serta kesulitan untuk bertumbuh memasuki masa dewasa dengan efektif.
Sebagai tips untuk orang tua, ia menyarankan teknik token yang dapat digunakan dalam memotivasi anak untuk menabung, dengan cara orang tua memberikan imbalan untuk suatu tugas tertentu yang diselesaikan anak.
Imbalannya bisa berupa memberikan suatu tanda bintang atau stiker yang nantinya dapat ditukarkan menjadi barang tertentu.
“Misalnya dua stiker untuk cemilan dan 10 stiker untuk mainan yang anak sangat inginkan. Dengan teknik ini, anak dapat belajar untuk bersabar dan 'menabung' hingga mencapai 10 stiker,” begitu pandangan Kasandra Putranto.
Baca juga: Pentingnya memulai pengelolaan keuangan yang baik sedini mungkin
Baca juga: Ini cara menyisihkan dana darurat untuk hidup tenang kini dan nanti
Baca juga: Berikut tips agar keuangan tetap sehat