Kuala Kurun (ANTARA) -
Sekretaris Daerah Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah, Richard menilai beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) dari Bulog memiliki kualitas yang bagus dan layak dikonsumsi masyarakat.
Oleh sebab itu, masyarakat Gunung Mas jangan ragu untuk membeli dan mengonsumsi beras SPHP, ucapnya usai memantau ketersediaan beras yang ada di gudang Bulog Kuala Kurun, Rabu.
“Kualitas beras SPHP ini bagus dan sangat layak dikonsumsi. Selain itu harga eceran tertinggi (HET) senilai Rp11.500 per kilogram, yang artinya lebih murah jika dibandingkan dengan merek lainnya,” sambung dia.
Akhir-akhir ini harga beras di wilayah kabupaten bermoto ‘Habangkalan Penyang Karuhei Tatau’ perlahan mulai merangkak naik. Untuk mencegah kenaikan harga yang signifikan, pemerintah juga melakukan sejumlah langkah.
Salah satu upaya yang dilakukan oleh pemerintah dan Bulog adalah dengan melakukan operasi pasar beras Program SPHP. Operasi pasar ini sudah dilakukan sebanyak tiga kali di Taman Kota Kuala Kurun.
Baca juga: 268 kepala keluarga di Gunung Mas dapat bantuan dari Bapanas
Baca juga: 268 kepala keluarga di Gunung Mas dapat bantuan dari Bapanas
Rencananya ke depan operasi pasar beras SPHP kembali dilakukan pada Kamis (2/11) di Taman Kota Kuala Kurun. Harga yang dipatok senilai Rp54 ribu per kilogram.
Lebih lanjut, berdasarkan peninjauan di gudang Bulog Kuala Kurun, stok beras yang ada di gudang tersebut terbilang masih melimpah. Oleh sebab itu, masyarakat Gunung Mas diminta tidak khawatir terhadap ketersediaan beras.
Sementara itu, Kepala Gudang Bulog Kuala Kurun Koko Budi Harjo menyampaikan, operasi pasar beras SPHP di Taman Kota Kuala Kurun sudah dilakukan tiga kali yakni pada Rabu (25/10), Jumat (27/10), dan Senin (30/10).
Selama tiga kali pelaksanaan operasi pasar, beras SPHP yang terjual mencapai 11 ton. Rinciannya operasi pasar pertama beras SPHP yang terjual adalah sebanyak 5 ton, operasi pasar kedua laku 3,5 ton, dan operasi pasar ketiga laku 2,5 ton.
“Sedangkan untuk stok yang ada di Gudang Bulog Kuala Kurun adalah sekitar 130 ton. Itu cukup untuk tiga hingga empat bulan ke depan,” demikian Koko.
Baca juga: Dukung Kabupaten Layak Anak, Disdikpora Gumas deklarasi Sekolah Ramah Anak
Baca juga: Operasi pasar kembali dilakukan untuk stabilkan harga beras di Gunung Mas
Baca juga: Kurun sukses pertahankan juara umum Pesparawi Gunung Mas
Baca juga: Dukung Kabupaten Layak Anak, Disdikpora Gumas deklarasi Sekolah Ramah Anak
Baca juga: Operasi pasar kembali dilakukan untuk stabilkan harga beras di Gunung Mas
Baca juga: Kurun sukses pertahankan juara umum Pesparawi Gunung Mas