Pemugaran Gunung Padang fokus perpanjang usia situs dari bencana alam

id Gunung Padang, Pemugaran, fokus perpanjang, usia situs, dari bencana alam, kalteng

Pemugaran Gunung Padang fokus perpanjang usia situs dari bencana alam

Dirjen Pelindungan Kebudayaan Dan Tradisi Kementerian Kebudayaan Restu Gunawan, memimpin langsung pemugaran awal yang dilakukan tim peneliti dan pemugaran Situs Megalitikum Gunung Padang, Senin (15/12/2025).ANTARA/Ahmad Fikri. (Ahmad Fikri)

Cianjur (ANTARA) - Ketua Tim Kajian Situs Gunung Padang Ali Akbar mengungkapkan proses rekonstruksi atau pemugaran Situs Cagar Budaya Gunung Padang akan memprioritaskan usia situs itu terutama dari bencana alam.

“Jadi prioritas utama situs ini adalah memperpanjang usianya ya, supaya tidak longsor, tidak rubuh ya. Setelah itu baru kita bisa melakukan kajian yang lebih lanjut,” kata Ali Akbar saat ditemui usai acara Mitembeyan Rekontruksi Situs Cagar Budaya Gunung Padang, di Cianjur, Jawa Barat, Senin.

Ali mengatakan ke depan akan dilakukan pemugaran di area situs seperti penguatan teras samping guna menjaga kelestarian Situs Cagar Budaya Gunung Padang.

Dalam proses pemugaran Situs Gunung Padang, Kementerian Kebudayaan sebelumnya telah membentuk Tim Kajian dan Pemugaran dengan menurunkan peneliti dan arkeolog.

Arkeolog dari Universitas Indonesia itu mengatakan bahwa dari kajiannya cukup banyak karena diyakini situs Gunung Padang merupakan cagar budaya yang kompleks.

“Yang di permukaan tanah saja cukup luas, dan ternyata di dalam juga masih ada beberapa lapisan budaya,” kata Ali.

Ali menjelaskan Situs Cagar Budaya Gunung Padang tak hanya ada di permukaan, namun juga memiliki kedalaman, penelitiannya masih ada yang baru di beberapa meter.

Kajian itu, lanjut Ali, harus dilanjutkan dengan pemugaran, yang mana tahap awal rekonstruksi akan melakukan penegakan batu.

“Pemugaran itu untuk tahap atau tahun yang sekarang lebih ke penegakan batu. Jadi yang memang sudah kita yakin betul bahwa ada foto-foto lama, terus kita wawancara dengan masyarakat bahwa batu itu pernah tegak, nah itu yang kita rekonstruksi,” jelas Ali.

Ali mengatakan kajian untuk rekonstruksi situs itu ke depan juga akan dilakukan studi banding ke berbagai negara, hal ini dilakukan karena di Indonesia belum ada situs sebanding mengingat usianya yang sangat tua.
"Nanti akan ada studi banding di Machu Picchu Peru dan juga di beberapa situs lainnya," imbuh dia.

Diketahui, Situs Gunung Padang merupakan salah satu punden berundak terpenting di Indonesia dan telah ditetapkan sebagai Situs Cagar Budaya Peringkat Nasional.


Pewarta :
Editor : Admin Portal
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.