Sampit (ANTARA) - Ratusan pembina Pramuka Kwartir Cabang Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah mengikuti Kemah Karang Pamitran Cabang tahun 2023 yang dilaksanakan di tempat Wisata Linusa Garden, Kecamatan Kota Besi, pada 2-4 November 2023.
“Pada kegiatan ini berkumpul seluruh pembina Pramuka se-Kotim yang berjumlah 249 peserta. Kalau bersama panitia semuanya kurang lebih 350 orang,” kata Ketua Panitia Karang Pamitran Cabang 2023, Haryanti di Kota Besi, Kamis.
Ia menjelaskan, kegiatan ini bertujuan menjalin silaturahim dan berbagi pengalaman, pengetahuan, serta keterampilan, khususnya dalam bidang kepramukaan.
Harapannya melalui kegiatan tersebut para pembina Pramuka bisa menyamakan persepsi dalam memberikan pembinaan terhadap anggota pramuka nantinya.
Untuk meningkatkan wawasan dan pengetahuan para pembina Pramuka, pihaknya sengaja mendatangkan pelatih nasional guna memberikan edukasi terkait metode, teknik, kurikulum, dan rencana pembinaan yang berhubungan dengan kepramukaan di Gugus Depan.
“Manfaat dari kegiatan ini selain untuk pembina sendiri, juga untuk generasi selanjutnya. Karena Gugus Depan itu adalah gerbang awal dalam memberikan pendidikan terhadap anak-anak kita yang nantinya merupakan penerus generasi yang akan datang,” tuturnya.
Kegiatan Pamitran Cabang tahun 2023 Kwarcab Kotim tersebut dibuka oleh Asisten II Setda Kotim Alang Arianto yang mewakili Bupati Kotim Halikinnor. Turut hadir Kepala Dinas Kesehatan Umar Kaderi yang juga Pembina Pramuka Saka Bakti Husada Kotim dan jajaran Forkopimcam Kota Besi.
Alang mengatakan, pemerintah melalui Menteri Pendidikan dan Kebudayaan telah menetapkan Peraturan Nomor 63 tahun 2014 tentang pendidikan kepramukaan sebagai kegiatan ekstrakurikuler wajib pada pendidikan dasar dan pendidikan menengah.
Baca juga: KPU Kotim terima 30.394 segel plastik untuk Pemilu 2024
Hal tersebut berdasarkan pertimbangan bahwa pendidikan kepramukaan dilaksanakan untuk menginternalisasikan nilai Ketuhanan, kebudayaan, kepemimpinan, kebersamaan, sosial, kecintaan alam, dan kemandirian pada peserta didik.
Selain itu, melalui pendidikan kepramukaan, akan timbul rasa memiliki, saling tolong menolong, mencintai tanah air dan mencintai alam.
Pendidikan kepramukaan sebagai kegiatan ekstrakurikuler wajib, secara sistem diperankan sebagai wahana penguatan psikologis-sosial-kultural yang merupakan perwujudan sikap dan keterampilan kurikulum 2013 yang secara psikopedagogis berhubungan erat dengan pengembangan sikap dan kecakapan dalam pendidikan kepramukaan.
Dengan demikian, pencapaian kompetensi inti sikap spiritual, sikap sosial, dan keterampilan memperoleh penguatan bermakna melalui fasilitasi sistemik-adaptif pendidikan kepramukaan di lingkungan satuan pendidikan.
Pengelolaan pendidikan kepramukaan sebagai kegiatan ekstrakurikuler wajib pada satuan pendidikan dasar dan menengah merupakan tanggung jawab kepala sekolah dengan pelaksana pembina pramuka yang memenuhi kualifikasi minimal telah memperoleh sertifikat kursus mahir dasar atau KMD.
“Untuk itu saya berharap, dengan adanya Karang Pamitran ini, tidak hanya menjadi ajang kumpul-kumpul para pembina, tetapi dapat menjadi wadah merekatkan persatuan dan kesatuan para pembina dan pelatih Pramuka, yang selanjutnya mampu menanamkan nilai-nilai dan karakter Pramuka ke setiap generasi muda penerus bangsa,” ujarnya.
Ia menambahkan, melalui Karang Pamitran ini para peserta diharapkan bisa saling bertukar pengetahuan dan keterampilan antar pelatih dan pembina sangat diperlukan, tidak hanya teknik kepramukaan, tetapi juga terkait dengan inovasi dan kewirausahaan serta kecakapan hidup lainnya.
"Supaya, para anggota pramuka setelah tamat pendidikan, baik itu SMA maupun kuliah, tidak kebingungan mencari kerja hanya karena tidak mempunyai keterampilan dan kecakapan hidup. Maka dari itu kemampuan pembina pramuka harus terus diasah dan ditingkatkan, sehingga menginspirasi peserta didiknya," demikian Alang Arianto.
Baca juga: Wabup ingatkan kontingen PWI Kotim tetap junjung tinggi sportivitas
Baca juga: Kecamatan ini raih gelar juara umum kesepuluh MTQ Kotim
Baca juga: Perusahaan di Kotim didorong bantu usaha produktif masyarakat desa
“Pada kegiatan ini berkumpul seluruh pembina Pramuka se-Kotim yang berjumlah 249 peserta. Kalau bersama panitia semuanya kurang lebih 350 orang,” kata Ketua Panitia Karang Pamitran Cabang 2023, Haryanti di Kota Besi, Kamis.
Ia menjelaskan, kegiatan ini bertujuan menjalin silaturahim dan berbagi pengalaman, pengetahuan, serta keterampilan, khususnya dalam bidang kepramukaan.
Harapannya melalui kegiatan tersebut para pembina Pramuka bisa menyamakan persepsi dalam memberikan pembinaan terhadap anggota pramuka nantinya.
Untuk meningkatkan wawasan dan pengetahuan para pembina Pramuka, pihaknya sengaja mendatangkan pelatih nasional guna memberikan edukasi terkait metode, teknik, kurikulum, dan rencana pembinaan yang berhubungan dengan kepramukaan di Gugus Depan.
“Manfaat dari kegiatan ini selain untuk pembina sendiri, juga untuk generasi selanjutnya. Karena Gugus Depan itu adalah gerbang awal dalam memberikan pendidikan terhadap anak-anak kita yang nantinya merupakan penerus generasi yang akan datang,” tuturnya.
Kegiatan Pamitran Cabang tahun 2023 Kwarcab Kotim tersebut dibuka oleh Asisten II Setda Kotim Alang Arianto yang mewakili Bupati Kotim Halikinnor. Turut hadir Kepala Dinas Kesehatan Umar Kaderi yang juga Pembina Pramuka Saka Bakti Husada Kotim dan jajaran Forkopimcam Kota Besi.
Alang mengatakan, pemerintah melalui Menteri Pendidikan dan Kebudayaan telah menetapkan Peraturan Nomor 63 tahun 2014 tentang pendidikan kepramukaan sebagai kegiatan ekstrakurikuler wajib pada pendidikan dasar dan pendidikan menengah.
Baca juga: KPU Kotim terima 30.394 segel plastik untuk Pemilu 2024
Hal tersebut berdasarkan pertimbangan bahwa pendidikan kepramukaan dilaksanakan untuk menginternalisasikan nilai Ketuhanan, kebudayaan, kepemimpinan, kebersamaan, sosial, kecintaan alam, dan kemandirian pada peserta didik.
Selain itu, melalui pendidikan kepramukaan, akan timbul rasa memiliki, saling tolong menolong, mencintai tanah air dan mencintai alam.
Pendidikan kepramukaan sebagai kegiatan ekstrakurikuler wajib, secara sistem diperankan sebagai wahana penguatan psikologis-sosial-kultural yang merupakan perwujudan sikap dan keterampilan kurikulum 2013 yang secara psikopedagogis berhubungan erat dengan pengembangan sikap dan kecakapan dalam pendidikan kepramukaan.
Dengan demikian, pencapaian kompetensi inti sikap spiritual, sikap sosial, dan keterampilan memperoleh penguatan bermakna melalui fasilitasi sistemik-adaptif pendidikan kepramukaan di lingkungan satuan pendidikan.
Pengelolaan pendidikan kepramukaan sebagai kegiatan ekstrakurikuler wajib pada satuan pendidikan dasar dan menengah merupakan tanggung jawab kepala sekolah dengan pelaksana pembina pramuka yang memenuhi kualifikasi minimal telah memperoleh sertifikat kursus mahir dasar atau KMD.
“Untuk itu saya berharap, dengan adanya Karang Pamitran ini, tidak hanya menjadi ajang kumpul-kumpul para pembina, tetapi dapat menjadi wadah merekatkan persatuan dan kesatuan para pembina dan pelatih Pramuka, yang selanjutnya mampu menanamkan nilai-nilai dan karakter Pramuka ke setiap generasi muda penerus bangsa,” ujarnya.
Ia menambahkan, melalui Karang Pamitran ini para peserta diharapkan bisa saling bertukar pengetahuan dan keterampilan antar pelatih dan pembina sangat diperlukan, tidak hanya teknik kepramukaan, tetapi juga terkait dengan inovasi dan kewirausahaan serta kecakapan hidup lainnya.
"Supaya, para anggota pramuka setelah tamat pendidikan, baik itu SMA maupun kuliah, tidak kebingungan mencari kerja hanya karena tidak mempunyai keterampilan dan kecakapan hidup. Maka dari itu kemampuan pembina pramuka harus terus diasah dan ditingkatkan, sehingga menginspirasi peserta didiknya," demikian Alang Arianto.
Baca juga: Wabup ingatkan kontingen PWI Kotim tetap junjung tinggi sportivitas
Baca juga: Kecamatan ini raih gelar juara umum kesepuluh MTQ Kotim
Baca juga: Perusahaan di Kotim didorong bantu usaha produktif masyarakat desa