Berikut cara kurangi risiko terkena autoimun

Kamis, 9 November 2023 16:19 WIB

Jakarta (ANTARA) - Kepala Divisi Alergi-Imunologi Klinik Departemen Ilmu Penyakit Dalam Rumah Sakit Dr Cipto Mangunkusumo Dr dr Sukamto Koesnoe, SpPD-KAI, FINASIM menuturkan penyakit autoimun tidak mungkin dicegah karena genetik tetapi ada cara mengurangi risiko seperti pola makan.

"Dengan makan makanan sehat, seimbang dan teratur, kaya antioksidan dan nutrisi itu bisa mengurangi kemungkinan autoimun," kata dia dalam diskusi daring yang digelar RSCM, Kamis.

Sukamto mengatakan walau penyakit autoimun sepenuhnya karena ada faktor genetik, namun merujuk sejumlah teori menyatakan beberapa makanan tertentu memiliki sifat merusak tubuh seperti radikal bebas bisa mengubah perilaku sistem kekebalan tubuh seseorang.

Baca juga: Ini penjelasan dokter soal munculnya reumatik autoimun usai kena COVID-19

Oleh karena itu, dia menyarankan orang-orang menerapkan pola makan sehat, termasuk konsumsi probiotik seperti yogurt dan kefir untuk mendukung sistem kekebalan tubuh. Probiotik juga diketahui bermanfaat untuk kesehatan sistem pencernaan serta tubuh secara keseluruhan.

Selain pola makan sehat, Sukamto menyarankan olahraga teratur untuk dapat meningkatkan fungsi kekebalan tubuh dan membantu menjaga agar tubuh tetap ideal.

"Berat badan meningkat chance mendapatkan autoimun tinggi," kata dia.

Cara lainnya untuk mengurangi risiko terkena penyakit autoimun, yakni menghindari merokok, tidur malam cukup dan mengelola stres karena stres kronik sangat memengaruhi sistem kekebalan tubuh.

"Lalu jika memiliki riwayat keluarga dengan penyakit autoimun segera konsultasi ke dokter untuk pemeriksaan dan diagnosis dini," saran Sukamto.

Baca juga: Bolehkah penderita autoimun kulit pakai produk 'skincare'?

Dia juga menyarankan orang-orang tidak lupa mendapatkan vaksinasi. Beberapa keadaan seperti infeksi COVID-19 menyebabkan penyakit baru salah satunya autoimun, sehingga vaksinasi bagi yang sehat tidak hanya mencegah infeksi tetapi juga mencegah terpicu reaksi autoimun gara-gara infeksi tadi.

Autoimun merupakan kondisi sistem kekebalan tubuh seseorang keliru menyerang sel-sel dan jaringan sehat dalam tubuhnya sendiri berakibat sistem kekebalan yang seharusnya melindungi tubuh dari infeksi atau sesuatu yang asing tetapi justru merusak organ, jaringan atau sistem organ tubuh lainnya dan menyebabkan berbagai gejala.

Sukamto mengatakan kumpulan gejala khas dinamakan sebagai satu penyakit autoimun tertentu, misalnya lupus dan rheumatoid arthritis. Gejala penyakit tergantung organ yang terkena, tingkat keparahan dan perjalanan penyakitnya.

"Jadi, penyakit autoimun bisanya fluktuatif, bisa membaik yang disebut remisi, atau justru memburuk. Ini dapat membuat diagnosis dan manajemen penyakitnya jadi lebih kompleks," kata dia.

Baca juga: Hindari penyakit autoimun dengn kelola stres Anda

Baca juga: Apa itu penyakit Autoimun, simak penjelasannya

Baca juga: Kelebihan garam dapat picu penyakit autoimun

Pewarta : Lia Wanadriani Santosa
Uploader : Admin Kalteng
Copyright © ANTARA 2024

Terkait

Mendagri dorong perubahan pola pikir baru dalam digitalisasi pemerintahan

01 November 2024 22:02 Wib

Benarkah bayi baru lahir bisa kenali pola bunyi kompleks?

28 October 2024 17:54 Wib

UPR berpartisipasi wujudkan sekolah sehat melalui gerakan kolaborasi

21 October 2024 8:03 Wib

Berikut tiga hal penting pengasuhan digital cegah kecanduan gawai

30 August 2024 9:04 Wib

Cara siasati pola makan dan kesehatan usus bantu percepat penyembuhan

17 July 2024 10:17 Wib
Terpopuler

Hendra-Budiman perkuat tim kemenangan hadapi Pilkada 2024

Kabar Daerah - 10 November 2024 16:37 Wib

Liverpool perlebar jarak dengan City di klasemen Liga Inggris

Olahraga - 11 November 2024 19:55 Wib

Pemkab Bartim bantu atasi masalah pelaku UMKM di Kecamatan Awang

Kabar Daerah - 12 November 2024 15:04 Wib

Timnas MLBB putra Indonesia menang atas Guam di IESF WEC 2024

Olahraga - 13 November 2024 8:39 Wib

Rodri mulai membaik, ingin tetap tampil musim ini

Olahraga - 13 November 2024 20:41 Wib