Palangka Raya (ANTARA) - Anggota DPRD Palangka Raya Jhony Arianto Satria Putra mengharapkan agar tidak ada ketimpangan digital di wilayah setempat yang mempunyai 30 kelurahan itu.
Ia menilai, akses internet yang merata dan berkualitas adalah salah satu faktor penting untuk mendukung pembangunan dan pelayanan publik di era digital.
“Kita tahu bahwa saat ini banyak hal yang bergantung pada internet, mulai dari pendidikan, kesehatan, ekonomi, hingga administrasi," katanya, Jumat.
Oleh karena itu, dia mendorong agar pemerintah kota dapat meningkatkan infrastruktur dan jaringan internet di seluruh kelurahan, terutama yang masih terisolir atau terpencil.
Menurut Jhony, ketimpangan digital dapat menimbulkan kesenjangan sosial dan ekonomi di masyarakat.
Ia mencontohkan, banyak siswa di daerah terpencil yang kesulitan mengikuti pembelajaran jarak jauh karena keterbatasan akses internet.
Hal ini tentu akan berdampak pada kualitas pendidikan dan kesejahteraan generasi muda.
“Kita tidak ingin ada anak-anak kita yang tertinggal atau terlantar karena masalah internet. Kita ingin mereka mendapatkan haknya untuk belajar dan berkembang sesuai dengan potensi dan minatnya," pungkasnya.
Ia menilai, akses internet yang merata dan berkualitas adalah salah satu faktor penting untuk mendukung pembangunan dan pelayanan publik di era digital.
“Kita tahu bahwa saat ini banyak hal yang bergantung pada internet, mulai dari pendidikan, kesehatan, ekonomi, hingga administrasi," katanya, Jumat.
Oleh karena itu, dia mendorong agar pemerintah kota dapat meningkatkan infrastruktur dan jaringan internet di seluruh kelurahan, terutama yang masih terisolir atau terpencil.
Menurut Jhony, ketimpangan digital dapat menimbulkan kesenjangan sosial dan ekonomi di masyarakat.
Ia mencontohkan, banyak siswa di daerah terpencil yang kesulitan mengikuti pembelajaran jarak jauh karena keterbatasan akses internet.
Hal ini tentu akan berdampak pada kualitas pendidikan dan kesejahteraan generasi muda.
“Kita tidak ingin ada anak-anak kita yang tertinggal atau terlantar karena masalah internet. Kita ingin mereka mendapatkan haknya untuk belajar dan berkembang sesuai dengan potensi dan minatnya," pungkasnya.