Palangka Raya (ANTARA) -
Kementerian Pertanian (Kementan) melakukan akselerasi keberlanjutan pengembangan Food Estate lahan rawa sebagai lumbung pangan nasional salah satunya melalui gerakan tanam padi di Desa Pantik, Kecamatan Pandih Batu, Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah.
Gerakan tanam padi ini dipimpin Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementan, Suwandi, Senin, guna mengakselerasi keberlanjutan pengembangan Food Estate lahan rawa sebagai lumbung pangan nasional, terlebih dalam menghadapi kondisi ketidakpastian akibat El Nino.
"Luas lahan sawah lokasi penanaman padi ini adalah 62 hektare yang merupakan hasil ekstensifikasi 2021 dengan indeks penanaman (IP) meningkat dari 100 menjadi 200 atau tanam panen dua kali setahun dan produktivitasnya 2 ton per hektare," terang Suwandi dalam keterangan yang diterima di Palangka Raya.
Dia menyampaikan, Food Estate mengoptimalkan lahan rawa di Pulang Pisau merupakan program berkelanjutan yang dulu bangun Menteri Pertanian Amran Sulaiman pada 2018 yaitu Program Serasi atau elamat Rawa Sejahterakan Petani 9.000 hektare.
Menurutnya sesuai pesan Mentan, program ini diperluas dan Kementerian Pertanian mendukung karena pada 2023-2024 menargetkan peningkatan produksi terutama untuk komoditas padi dan jagung.
"Dengan adanya program Food Estate ini, dipastikan dapat menambah luas baku sawah dan juga melipatgandakan produksi pertanian di Kabupaten Pulpis. Saat ini, luas baku sawahnya mencapai 27.131 hektare," jelasnya.
Dia menyebut potensi lahan di Pulang Pisau sangat besar dan penambahan lahan tidak hanya ekstensifikasi tapi juga melalui intensifikasi dengan meningkatkan indeks pertanaman.
"Tadi yang satu kali setahun menjadi dua bahkan tiga kali setahun tanam. Varietas padi unggul sudah kami siapkan," tuturnya.
Lebih lanjut dia menyampaikan, Kementan dalam memacu pengembangan Food Estate tak hanya menangani on farm, tapi juga sisi hilir dan pasarnya. Hal ini sudah ada kerja sama dengan para penggilingan padi untuk meningkatkan nilai tambah dan kualitas beras petani.
"Makanya perlu ditambah alat mesin pertanian, saluran irigasi dan aspek hilirnya perlu penambahan combine harvester dan penggilingan padi," pinta Suwandi.
Suwandi memaparkan Food Estate merupakan program strategis nasional yang dikerjakan secara bertahap dan berkelanjutan oleh beberapa Kementerian dan Lembaga untuk memperkuat ketahanan pangan nasional. Di mana saat ini di Kalimantan Tengah yakni Kabupaten Pulang Pisau, Kapuas dan Gunung Mas terdapat total lahan Food Estate 44.135 hektare.
Baca juga: Kementan-BUMN berkolaborasi wujudkan swasembada gula
Baca juga: Kementan-BUMN berkolaborasi wujudkan swasembada gula
Dari keseluruhan Food Estate di Kalimantan Tengah terdapat hampir 100 persen yang sudah tertanami dan panen, sementara di beberapa lokasi lainnya sedang dalam proses demplot untuk mencari kesesuaian teknologi dan budidaya yang tepat.
"Perlu kami informasikan Food Estate di Pulang Pisau dan Kapuas petani sudah berhasil mendapatkan keuntungan ekonomi dari budi daya tanaman padi, jagung, peternakan dan perikananan. Dan ini akan diduplikasi di food estate di daerah lainnya," ucapnya.
Dijelaskannya produktivitas padi Food Estate Pulang Pisau hingga saat ini mengalami peningkatan, dari yang semula 3,18 hingga 3,78 ton per hektare, menjadi 3,75 hingga 4,22 ton per hektare.
Baca juga: Pemkab Lamandau serahkan bantuan alsintan dari Kementan untuk kelompok tani
Baca juga: KPK tegaskan belum ada penyelidikan korupsi pengadaan sapi di Kementan
Baca juga: Pemprov Kalteng-Bulog gelar pasar penyeimbang di dua kabupaten sekaligus
Baca juga: Pemkab Lamandau serahkan bantuan alsintan dari Kementan untuk kelompok tani
Baca juga: KPK tegaskan belum ada penyelidikan korupsi pengadaan sapi di Kementan
Baca juga: Pemprov Kalteng-Bulog gelar pasar penyeimbang di dua kabupaten sekaligus