Sampit (ANTARA) - Perusahaan Umum Bulog Kantor Cabang Kotawaringin Timur sepanjang 2025 ini sudah menyerap 50 ton gabah kering panen (GKP) dari petani di Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah.
"Hari ini sekitar 18 ton. Sebelumnya ada 31,8 ton, berarti sudah sekitar 50 ton gabah yang sudah diserap di Kotim ini," kata Kepala Perum Bulog Kantor Cabang Kotawaringin Timur, Muhammad Azwar Fuad saat penen raya di Desa Lampuyang Kecamatan Teluk Sampit, Senin.
Panen raya di lahan pertanian yang dikelola Brigade Pangan Sei Bujur Maju Desa Lampuyang merupakan bagian dari panen serentak secara nasional di 14 provinsi yang dipimpin Presiden Prabowo Subianto dan disambungkan melalui video jarak jauh.
Turut hadir Bupati Halikinnor, Forum Koordinasi Pimpinan Daerah, Wakil Bupati Irawati, perwakilan Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah serta pemerintah pusat.
Gabah hasil panen ini langsung dibeli oleh Bulog. Dalam kegiatan ini, Azwar Fuad menyerahkan langsung uang pembayaran kepada Brigade Pangan Sei Bujur Maju Desa Lampuyang dengan asumsi atau pembelian gabah kering panen sebanyak 4,6 ton atau 4.600 kilogram untuk satu hektare dengan harga Rp6.500 per kilogram sehingga total Rp29.900.000.
Fuad mengatakan, saat ini beberapa wilayah di Kotawaringin Timur memasuki masa panen sehingga jumlah gabah yang akan diserap oleh Bulog dipastikan terus bertambah.
Informasi didapat dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan maupun Balai Penyuluh Pertanian Lampuyang, lokasi padi yang akan dipanen semakin banyak dan kemungkinan pada Mei nanti adalah puncak panen.
Untuk total luas tanam di Kotawaringin Timur pada 2025 ini lebih dari 8.000 hektare. Jika diasumsikan potensi panen hanya 4 ton saja per hektare, maka sedikitnya ada 32.000 ton gabah yang akan dihasilkan.
Baca juga: Kotim peringkat tiga terluas tanam padi di Kalteng
Perusahaan Umum Bulog Kantor Cabang Kotawaringin Timur yang wilayah kerjanya mencakup Kabupaten Kotawaringin Timur, Katingan dan Seruyan, pada 2025 ini ditargetkan menyerap gabah minimal 1.700 ton. Bulog optimistis bisa mencapai target tersebut.
Fuad menegaskan, sesuai penugasan yang diberikan pemerintah maka Bulog berkomitmen untuk siap menyerap seluruh gabah hasil produksi petani.
"Namun apabila ada pengusaha swasta atau pihak manapun yang mau membeli di atas HPP yang diterapkan Bulog yakni di atas harga Rp6.500 per kilogram, maka dipersilakan," ujarnya.
Untuk penyerapan gabah kering panen, Bulog tidak ada melakukan batasan jumlah maupun kondisi gabah. Artinya, kualitas apapun yang dihasilkan dari panen petani, tetap akan diterima dan dibeli oleh Bulog.
Bulog hanya mengimbau kepada pada petani supaya tidak terburu-buru dalam memanen padinya. Panen dilakukan hanya terhadap padi yang memang siap panen sesuai umur masa tanamnya.
"Harus benar-benar matang karena itu berpengaruh terhadap kualitas beras yang akan dihasilkan," demikian Azwar Fuad.
Sementara itu, Bupati Halikinnor menyampaikan terima kasihnya kepada Bulog yang selalu siap sedia menyerap gabah hasil panen petani di Kotawaringin Timur. Terlebih saat ini harga pembelian pemerintah atau HPP naik menjadi Rp6.500 per kilogram sehingga membuat petani semakin bersemangat.
"Ini bagian dari upaya kita bersama memperkuat ketahanan pangan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya petani. Terima kasih kami sampaikan kepada Bulog yang terus membantu petani di daerah ini," demikian Halikinnor.
Baca juga: Bulog Kotim anjurkan pengadaan mesin pengolah jagung
Baca juga: Marak kebakaran, DPRD Kotim imbau masyarakat tingkatkan kewaspadaan
Baca juga: DPRD ingatkan ASN Kotim tak tambah libur Lebaran