Sampit (ANTARA) - Kabupaten Kotawaringin Timur menduduki peringkat tiga dalam hal terluas tanam padi di Provinsi Kalimantan Tengah periode Januari hingga April 2025.
"Kotim (Kotawaringin Timur) urutan ketiga di Kalimantan Tengah. Pertama Kapuas, kedua Pulang Pisau, ketiga Kotim, sedangkan yang keempat kalau tidak salah Seruyan," kata Bupati Halikinnor saat panen raya di Desa Lampuyang Kecamatan Teluk Sampit, Senin.
Panen raya ini dilaksanakan serentak di 14 provinsi dan dipimpin Presiden Prabowo Subianto. Untuk Kalimantan Tengah, ada kabupaten yang dipercaya terlibat dalam kegiatan serentak yang dihubungkan melalui sambungan video langsung jarak jauh ini yakni Kabupaten Pulang Pisau, Kotawaringin Timur dan Seruyan.
Kotawaringin Timur menggelar panen raya di lahan pertanian yang dikelola Brigade Pangan Sei Bujur Maju Desa Lampuyang. Turut hadir Forum Koordinasi Pimpinan Daerah, Wakil Bupati Irawati, perwakilan Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah serta pemerintah pusat.
Bupati Halikinnor bersama unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Kotawaringin Timur bahkan ikut naik Combine Hadvester atau kendaraan pemanen sebagai simbolis dimulainya panen raya padi kawasan tersebut.
Dalam acara ini juga digelar penyerahan serap gabah dari Bulog kepada Brigade Pangan Sei Bujur Maju Desa Lampuyang dengan asumsi atau pembelian gabah kering panen sebanyak 4,6 ton atau 4.600 kilogram untuk satu hektare dengan harga Rp6.500 per kilogram sehingga total Rp29.900.000.
Uang pembelian gabah diberikan oleh Kepala Perum Bulog Kantor Cabang Kotawaringin Timur, Muhammad Azwar Fuad kepada perwakilan petani, disaksikan Bupati Halikinnor dan undangan lainnya.
Baca juga: Bulog Kotim anjurkan pengadaan mesin pengolah jagung
Halikinnor menjelaskan, Presiden Prabowo Subianto menekankan hanya dua faktor agar negara kuat yaitu militer untuk ketahanan nasional dan ketahanan pangan. Jika kedua hal itu kuat maka negara akan bisa menjadi negara yang maju.
Pemerintah pusat sangat serius dalam mewujudkan ketahanan pangan. Bahkan target yang awalnya ditetapkan tiga tahun, kini ditekan menjadi dua tahun. Malah jika bisa maka waktunya hanya 1,5 tahun.
Halikinnor menyampaikan terima kasih kepada semua pihak, terutama Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan yang sudah mempersiapkan semuanya. Dia juga mengapresiasi petani, khususnya di Desa Lampuyang dan sekitarnya di Selatan yang terus bersemangat menanam padi, terlebih sesuai tata ruang bahwa wilayah selatan dicadangkan untuk tanaman pangan.
Halikinnor menegaskan, ketahanan pangan merupakan program yang menjadi prioritas oleh Presiden Prabowo Subianto. Untuk meminta seluruh organisasi perangkat daerah untuk menginventarisasi kembali tentang apa saja kebutuhan yang ada sehingga tidak ada kendala dari sisi peralatan atau alsintan, pupuk dan lainnya.
"Regulasi distribusi pupuk sudah dipangkas habis. Saya minta tim yang diketahui Pj Sekda dibantu Asisten II untuk mengawasi penyaluran pupuk bersubsidi," demikian Halikinnor.
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kotawaringin Timur, Sepnita menjelaskan, Kalimantan Tengah termasuk satu dari 14 provinsi yang masuk dalam daerah yang luas tambah tanamnya memenuhi target.
Dari capaian itu, Kotawaringin Timur punya andil cukup signifikan. Hal ini juga berpengaruh terhadap status Kotawaringin Timur sendiri yang sebelumnya masuk kategori Merah, kini sudah masuk ke zona Hijau.
Baca juga: Marak kebakaran, DPRD Kotim imbau masyarakat tingkatkan kewaspadaan
Ada empat kabupaten yang luas tanamnya pada Januari sampai Maret ini sudah lebih dari 1000 hektare yaitu Kabupaten Kapuas, Pulang Pisau, Kotawaringin Timur dan Seruyan.
Target keseluruhan tanam untuk Kotawaringin Timur yaitu lebih dari 8000 hektare. Saat ini realisasinya sudah berada pada posisi luas panen 5.065 hektare sehingga berarti masih ada sekitar 3.500 hektare lagi yang akan dipanen pada Mei-Juni ini sebagai puncak panen.
Menurut Sepnita, biasanya April sudah selesai panen tetapi tahun ini situasinya berbeda karena banjir belum lama ini membuat jadwal tanam menjadi molor.
"Kami optimis luas panen 8000 hektare itu bisa tercapai karena luas tanam kita juga lebih dari 8000 hektare. Alhamdulillah tidak ada gangguan sama penyakit," tegas Sepnita.
Tahun ini ada peningkatan karena Kotawaringin Timur mendapat lokasi optimasi lahan seluas 3.528 hektare. Optimasi lahan maksudnya yaitu lahan yang ada diperbaiki agar menghasilkan lebih banyak lagi.
"Apalagi akan ada kegiatan normalisasi saluran yang melewati hutan lindung maka kami akan optimis. Terlebih, petani di Desa Lampuyang bisa melaksanakan tiga kali tanam dalam setahun," ujar Sepnita.
Sepnita menambahkan, potensi lahan pertanian di Kotawaringin Timur masih bisa dikembangkan namun statusnya masuk ke dalam kawasan hutan. Untuk itu dia berharap pemerintah pusat melalui Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan menyetujui usulan pengubahan status kawasan tersebut sehingga pertanian bisa lebih dikembangkan lagi.
Baca juga: DPRD ingatkan ASN Kotim tak tambah libur Lebaran
Baca juga: Bulog Kotim pastikan hasil pertanian jagung terserap optimal
Baca juga: H+5 Lebaran 1.088 pemudik susulan berangkat dari Pelabuhan Sampit