Pemkab Kotim programkan peningkatan jalan pertanian

id Pemkab Kotim programkan peningkatan jalan pertanian, kalteng, Sampit, kotim, Kotawaringin Timur, pemkab kotim, bupati Kotim, Halikinnor, ekonomi

Pemkab Kotim programkan peningkatan jalan pertanian

Jalan usaha tani dan pengairan di salah satu persawahan di Desa Lampuyang Kecamatan Teluk Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur yang baru melakukan panen raya, Senin (7/4/2025) lalu. ANTARA/Norjani

Sampit (ANTARA) - Bupati Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah Halikinnor menyampaikan komitmennya meningkatkan jalan ke sentra produksi pertanian untuk mendukung peningkatan sektor ini.

"Jalan masuk ke sentra produksi ini harus bisa masuk mobil. Saya minta direncanakan untuk pembuatan siring dan pelebaran jalan agar mobil mudah masuk mengangkut hasil panen," kata Halikinnor di Sampit, Minggu.

Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur sangat serius dalam upaya meningkatkan sektor pertanian. Selain ingin mewujudkan ketahanan pangan daerah, upaya ini juga untuk mendorong peningkatan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat, khususnya di sektor pertanian.

Saat panen raya padi di Desa Lampuyang Kecamatan Teluk Sampit pada Senin (7/4) lalu, Halikinnor menyoroti kondisi jalan pertanian di lokasi itu. Kondisinya dinilai belum memadai padahal jalan sangat dibutuhkan untuk akses pengangkutan hasil panen.

Untung itu dia memerintahkan jajarannya untuk memprioritaskan peningkatan jalan usaha tani tersebut. Selain jalan umum, jalan usaha tani juga perlu mendapat perhatian karena berkaitan dengan perekonomian dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.

"Kalau luas tanam banyak, tapi mengangkut hasil panennya susah, kan tidak pas juga. Makanya kita utamakan ini jalan masuk ini, minimal jalan induknya. Kalau belum bisa diaspal, minimal di-agregat sehingga pengangkutan hasil panen menjadi lancar," timpalnya.

Baca juga: Bulog Kotim jelaskan alasan penghentian penjualan beras SPHP

Halikinnor memberikan arahan kepada jajarannya agar peningkatan jalan usaha tani dialokasikan anggarannya pada APBD Perubahan 2025 ini sehingga tahun depan sudah bisa dilaksanakan. Dia meminta DPRD juga mengawal anggarannya sehingga bisa terealisasi.

"Kami meminta bantuan dari pusat dalam bentuk apapun diharapkan bisa disalurkan ke Kotawaringin Timur. Usulan sering kami sampaikan tapi belum terealisasi. Harus sinergi antara program pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten," timpal Halikinnor.

Lebih jauh dikatakannya, hal yang saat ini masih menjadi kendala ada pengairan. Diperlukan normalisasi atau pengerukan hingga ke muara sungai besar menggunakan ekskavator amfibi, namun di beberapa titik masih terkendala karena masuk dalam kawasan hutan sehingga memerlukan izin dari pemerintah pusat.

Jika dipaksakan dilakukan kegiatan seperti pengerukan, dikhawatirkan dianggap melanggar aturan. Untuk itu perlu ditempuh prosedur perizinannya agar tidak menimbulkan dampak hukum.

"Coba ajukan usulan untuk normalisasi sungai itu dulu. Nanti kita bersama DPRD sama-sama menyampaikan usulan itu kepada Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan karena ini untuk kepentingan masyarakat," demikian Halikinnor.

Baca juga: Legislator Kotim minta pemkab tingkatkan pengawasan rumah indekos

Baca juga: Kehadiran Bamagnas diharap bantu pererat sinergi gereja di Kotim

Baca juga: Pergerakan penumpang arus balik di Bandara Haji Asan Sampit tembus 5.039 orang