Istanbul (ANTARA) - Ukraina berencana membeli sedikitnya 1 juta uni drone pada 2024, kata Rustem Umerov, menteri pertahanan negara itu pada Senin.
"Secara total, pada 2024, negara ini berencana membeli sedikitnya satu juta drone. Ini penting, bahwa untuk pertama kalinya kebutuhan militer yang sebenarnya terhadap drone telah dikalkulasi dan dirangkum dengan jelas," kata Umerov dalam kolom berita untuk kantor berita Negara Ukraina, Ukrinform.
Sembari menyatakan bahwa Kementerian Pertahanan Ukraina memesan gelombang pertama drone first-person view (FPV), Umerov mengatakan bahwa kementerian tersebut sedang mengerjakan logistik secara efektif, pembelian yang lebih murah dan memproduksi komponen tempur dalam jumlah yang cukup.
Baca juga: Pembunuh jurnalis Rusia diampuni setelah daftar ikut perang Ukraina
Umerov kemudian mengatakan bahwa kementerian tersebut sebelumnya tidak membeli drone FPV karena "kriteria dan aturan yang jelas untuk aplikasinya di medan perang di tingkat legislatif," meski mengindikasikan bahwa lembaga lain, seperti Kementerian Transformasi Digital, telah membeli drone tersebut.
"Dan ini hanya salah satu contoh kurang sistematisnya pengadaan Pasukan Bersenjata. Tim baru Kementerian Pertahanan telah mengubah pendekatan terkait perencanaan pasokan senjata dan properti militer," katanya.
"Ukraina pertama-tama harus membeli apa yang dibutuhkan militer dan sudah membuktikan keefektifannya. Setiap hryvnia (warga Ukraina) harus diberdayakan seefisien mungkin," tambah Umerov.
Sumber: Anadolu
Baca juga: Vladimir Putin izinkan warga Ukraina masuk Rusia tanpa visa
Baca juga: Zelenskiy serukan warga Ukraina tetap fokus ke upaya perang
Baca juga: Zelenskyy sebut ekspor biji-bijian Ukraina bisa jalan terus tanpa Rusia
"Secara total, pada 2024, negara ini berencana membeli sedikitnya satu juta drone. Ini penting, bahwa untuk pertama kalinya kebutuhan militer yang sebenarnya terhadap drone telah dikalkulasi dan dirangkum dengan jelas," kata Umerov dalam kolom berita untuk kantor berita Negara Ukraina, Ukrinform.
Sembari menyatakan bahwa Kementerian Pertahanan Ukraina memesan gelombang pertama drone first-person view (FPV), Umerov mengatakan bahwa kementerian tersebut sedang mengerjakan logistik secara efektif, pembelian yang lebih murah dan memproduksi komponen tempur dalam jumlah yang cukup.
Baca juga: Pembunuh jurnalis Rusia diampuni setelah daftar ikut perang Ukraina
Umerov kemudian mengatakan bahwa kementerian tersebut sebelumnya tidak membeli drone FPV karena "kriteria dan aturan yang jelas untuk aplikasinya di medan perang di tingkat legislatif," meski mengindikasikan bahwa lembaga lain, seperti Kementerian Transformasi Digital, telah membeli drone tersebut.
"Dan ini hanya salah satu contoh kurang sistematisnya pengadaan Pasukan Bersenjata. Tim baru Kementerian Pertahanan telah mengubah pendekatan terkait perencanaan pasokan senjata dan properti militer," katanya.
"Ukraina pertama-tama harus membeli apa yang dibutuhkan militer dan sudah membuktikan keefektifannya. Setiap hryvnia (warga Ukraina) harus diberdayakan seefisien mungkin," tambah Umerov.
Sumber: Anadolu
Baca juga: Vladimir Putin izinkan warga Ukraina masuk Rusia tanpa visa
Baca juga: Zelenskiy serukan warga Ukraina tetap fokus ke upaya perang
Baca juga: Zelenskyy sebut ekspor biji-bijian Ukraina bisa jalan terus tanpa Rusia