Sampit (ANTARA) - Masyarakat di Kelurahan Baamang Tengah, Kecamatan Baamang, Kabupaten Kotawaringin Timur mengeluhkan tumpukan sampah di depo sampah dekat SMPN 3 Sampit yang meluber hingga ke jalan, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) setempat kemudian mengerahkan alat berat untuk mengatasinya.
“Kami sudah mengerahkan alat berat untuk mengangkut sampah di depo, sehingga tidak ada lagi sampah yang meluber ke jalan,” kata Kepala DLH Kotawaringin Timur Machmoer di Sampit, Rabu.
Ia menjelaskan, pihaknya memiliki satu unit alat berat berupa loader untuk penanganan sampah di depo-depo yang ada di Kota Sampit, secara bergiliran. Namun, alat berat yang biasanya stand by di depo Jalan Pelita itu sempat mengalami kerusakan selama dua hari, sehingga perlu diperbaiki.
Kendala teknis inilah membuat proses penanganan sampah di depo tertunda hingga menyebabkan penumpukan sampah yang kemudian menimbulkan keresahan warga. Seperti yang dikeluhkan warga di sekitar depo dekat SMPN 3 Sampit.
Ditambah, dengan kondisi cuaca belakangan ini yang sering turun hujan membuat sampah-sampah yang basah dan lembab menimbulkan bau tidak sedap yang menjadi-jadi.
Baca juga: BMKG Kotim: Waspada gelombang tinggi dampak Siklon Tropis Anggrek
“Namun, hari ini mulai kami kerahkan kembali alat berat itu ke depo dekat SMPN 3 Sampit untuk mengatasi sampah di sana. Kami juga meminta maaf kepada warga atas ketidaknyamanan ini,” imbuhnya.
Saat berita ini dibuat, tumpukan sampah di depo SMPN 3 Sampit telah teratasi, sebagian besar telah diangkut ke tempat pembuangan akhir (TPA) dan sisanya menyusul diangkut secara bertahap.
Machmoer melanjutkan, selama ini pihaknya hanya memiliki 1 unit loader untuk pengangkutan sampah, sehingga ketika alat berat itu mengalami kerusakan atau kendala teknis tidak ada alat berat pengganti untuk menangani sampah di depo-depo.
Satu unit loader ini jelas tidak cukup untuk penanganan sampah di depo-depo dalam kota, sehingga pihaknya mengupayakan penambahan alat berat dengan mengajukan pengadaan dua unit loader melalui Daftar Pelaksanaan Anggaran (DPA) Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur tahun 2024.
“Kami ada mengajukan dua unit loader di DPA 2024 ini, mudah-mudahan terealisasi, sehingga penanganan sampah di depo-depo bisa lebih maksimal,” demikian Machmoer.
Baca juga: PT Sukajadi Sawit Mekar dan PT Unggul Lestari raih penghargaan peduli penanganan karhutla
Baca juga: Pembangunan rumah sakit swasta di Kotim terkendala lahan
Baca juga: Ketua Komisi IV respons keluhan warga bantaran Sungai Mentaya perjuangkan jembatan
“Kami sudah mengerahkan alat berat untuk mengangkut sampah di depo, sehingga tidak ada lagi sampah yang meluber ke jalan,” kata Kepala DLH Kotawaringin Timur Machmoer di Sampit, Rabu.
Ia menjelaskan, pihaknya memiliki satu unit alat berat berupa loader untuk penanganan sampah di depo-depo yang ada di Kota Sampit, secara bergiliran. Namun, alat berat yang biasanya stand by di depo Jalan Pelita itu sempat mengalami kerusakan selama dua hari, sehingga perlu diperbaiki.
Kendala teknis inilah membuat proses penanganan sampah di depo tertunda hingga menyebabkan penumpukan sampah yang kemudian menimbulkan keresahan warga. Seperti yang dikeluhkan warga di sekitar depo dekat SMPN 3 Sampit.
Ditambah, dengan kondisi cuaca belakangan ini yang sering turun hujan membuat sampah-sampah yang basah dan lembab menimbulkan bau tidak sedap yang menjadi-jadi.
Baca juga: BMKG Kotim: Waspada gelombang tinggi dampak Siklon Tropis Anggrek
“Namun, hari ini mulai kami kerahkan kembali alat berat itu ke depo dekat SMPN 3 Sampit untuk mengatasi sampah di sana. Kami juga meminta maaf kepada warga atas ketidaknyamanan ini,” imbuhnya.
Saat berita ini dibuat, tumpukan sampah di depo SMPN 3 Sampit telah teratasi, sebagian besar telah diangkut ke tempat pembuangan akhir (TPA) dan sisanya menyusul diangkut secara bertahap.
Machmoer melanjutkan, selama ini pihaknya hanya memiliki 1 unit loader untuk pengangkutan sampah, sehingga ketika alat berat itu mengalami kerusakan atau kendala teknis tidak ada alat berat pengganti untuk menangani sampah di depo-depo.
Satu unit loader ini jelas tidak cukup untuk penanganan sampah di depo-depo dalam kota, sehingga pihaknya mengupayakan penambahan alat berat dengan mengajukan pengadaan dua unit loader melalui Daftar Pelaksanaan Anggaran (DPA) Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur tahun 2024.
“Kami ada mengajukan dua unit loader di DPA 2024 ini, mudah-mudahan terealisasi, sehingga penanganan sampah di depo-depo bisa lebih maksimal,” demikian Machmoer.
Baca juga: PT Sukajadi Sawit Mekar dan PT Unggul Lestari raih penghargaan peduli penanganan karhutla
Baca juga: Pembangunan rumah sakit swasta di Kotim terkendala lahan
Baca juga: Ketua Komisi IV respons keluhan warga bantaran Sungai Mentaya perjuangkan jembatan