DPKP Kotim jelaskan realisasi cetak sawah tidak capai target

id pemkab kotim, cetak sawah kotim gagal, cetak sawah kotim tak capai target, cetak sawah kalteng, kalimantan tengah,sepnita, ketahanan pangan, sampit, k

DPKP Kotim jelaskan realisasi cetak sawah tidak capai target

Lokasi pelaksanaan program cetak sawah Kotim, tepatnya di Desa Lampuyang Kecamatan Teluk Sampit melakukan panen perdana pada Kamis (25/9/2025). (ANTARA/HO-DPKP Kotim)

Sampit (ANTARA) - Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah mengungkapkan realisasi program cetak sawah di wilayah setempat tahun ini tidak mencapai target, pasalnya berbagai kendala menjadi alasannya.

“Target cetak sawah di Kotim untuk 2025 ini adalah 4.261 hektare, namun yang terealisasi per 24 September lalu hanya 836 hektare. Memang banyak kendala yang dihadapi pihak ketiga dan kondisi lapangan yang agak berat sehingga cetak sawah ini tidak memenuhi target,” kata Kepala DPKP Kotim Sepnita di Sampit, Senin.

Ia menjelaskan, program cetak sawah adalah program strategis pemerintah bertujuan menambah luas lahan pertanian sawah baku guna mencapai swasembada pangan nasional, meningkatkan produksi beras dan mengantisipasi tantangan global.

Program ini dilaksanakan menggunakan dana tugas pembantuan bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan dilaksanakan pemerintah provinsi, sedangkan pemerintah kabupaten selaku tim teknis hanya mengawasi.

Berbeda dengan program optimasi lahan (oplah) yang hanya memperbaiki lahan yang sudah ada, pelaksanaan program cetak sawah dinilai lebih berat karena betul-betul membuat lahan pertanian dari awal.

Kesulitan program cetak sawah ini terletak pada kompleksitas dan besarnya sumber daya yang dibutuhkan untuk mengubah lahan non sawah menjadi lahan sawah produktif.

“Salah satu kendala yang menonjol di wilayah kita ini berkaitan dengan lokasi yang tidak memungkinkan untuk alat berat bisa mengerjakannya, di samping kendala teknis seperti itu juga ada kendala administrasi,” sebutnya.

Baca juga: Empat calon murid Sekolah Rakyat di Kotim batal bersekolah tahun ini

Selain itu, cetak sawah dianggap berhasil atau terealisasi apabila pengolahan lahannya sudah dilakukan, sehingga walaupun lahan sudah disiapkan tetapi jika belum diolah maka tidak akan masuk dalam data realisasi.

Awalnya, program cetak sawah di Kotim disiapkan untuk enam kecamatan, yakni Teluk Sampit, Mentaya Hilir Selatan, Seranau, Telaga Antang, Pulau Hanaut dan Baamang.

Rata-rata kecamatan tersebut sebenarnya sudah menyiapkan lahan untuk program cetak sawah, namun karena tidak dilakukan sampai pada pengolahan maka yang tercatat realisasinya hanya tiga kecamatan.

Tiga kecamatan ini bahkan sudah mulai menanam pada sekitar tiga bulan lalu dan kini mulai memasuki masa panen.

“Ketiga kecamatan tersebut adalah Teluk Sampit dengan luasan 493 hektare, Mentaya Hilir Selatan 330,8 hektare dan Baamang 12 hektare, sehingga totalnya kurang lebih 836 hektare,” ujarnya.

Dengan adanya realisasi program cetak sawah, maka luasan Lahan Baku Sawah (LBS) di Kotim pun bertambah dari 13.163,60 hektare pada 2023, kini menjadi 13.999,6 hektare.

Ia menambahkan, sesuai kontrak pelaksanaan program cetak sawah tahun ini sudah berakhir pada 24 September 2025, sehingga kegiatan cetak sawah telah dihentikan.

Kendati begitu, tidak menutup kemungkinan program ini masih akan dilanjutkan jika ada kebijakan terbaru dari pusat.

“Tapi kami tidak bisa memastikan, karena dana tugas pembantuannya dilaksanakan oleh provinsi, jadi yang mengerjakan itu provinsi sedangkan Kotim hanya lokasinya saja,” demikian Sepnita.

Baca juga: Wabup Kotim: Bersedia ditugaskan dimana saja adalah bagian kewajiban ASN

Baca juga: Pemkab Kotim diminta sikapi tingginya gangguan kesehatan jiwa pada anak

Baca juga: Wabup ungkap rencana pembangunan Sekolah Unggulan di Kotim


Pewarta :
Editor : Muhammad Arif Hidayat
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.