Psikolog : Aromaterapi dapat bantu kelola stres

Jumat, 19 Januari 2024 10:50 WIB

Jakarta (ANTARA) - Psikolog Indah Sundari, S.Psi, M.Psi yang merupakan lulusan dari Universitas Padjajaran menyebutkan penggunaan aromaterapi dapat membantu pengelolaan stres lebih baik terutama pada kalangan dewasa muda yang kerap mengalami stres.

"Aromaterapi itu bisa membantu mengurangi stres karena bahan-bahan alaminya bisa meningkatkan kekebalan tubuh, bisa meningkatkan fokus dan konsentrasi juga, sehingga bisa mengurangi stres dan bisa digunakan sehari-hari," kata Indah di Jakarta, Kamis.

Adapun aromaterapi biasanya memanfaatkan wewangian yang berasal dari bahan-bahan alami seperti bunga, akar-akaran, dan daun-daunan, pada saat digunakan oleh orang yang mengalami stres maka tubuh bisa menjadi rileks.

Baca juga: Hal yang perlu dipertimbangkan sebelum membeli 'air purifier'

Hal ini juga dibuktikan dalam beberapa penelitian global, salahnya satunya seperti penelitian berjudul "Evaluating the effect of aromatherapy on a stress marker in healthy subjects" yang dirilis pada 2019 dalam "Journal of Pharmaceutical Health Care and Sciences.

Penelitian itu menunjukkan bahwa aromaterapi bisa meningkatkan imun tubuh dan membantu mengurangi stres dengan peningkatannya tersebut.

Psikolog Indah pun membagikan kiat untuk memanfaatkan aromaterapi dalam pengelolaan stres.

"Pertama bisa ambil posisi duduk atau berdiri yang tegak tapi nyaman. Setelahnya mulai tutup mata," kata Indah.

Dengan aromaterapi pilihan yang sudah disiapkan mulailah menarik napas sambil menghirup aromaterapi dalam tiga hitungan.

Sesudah itu tahan napas selama empat hitungan dan buang nafas perlahan lewat mulut dalam tiga hitungan.

Baca juga: Manfaat aromaterapi bagi kesehatan kulit

"Agar lebih rileks aromaterapi juga bisa dimanfaatkan untuk memberikan pijatan ringan di bagian dahi, leher, dan bahu," katanya.

Adapun stres merupakan hal yang pasti dialami oleh setiap manusia, namun stres yang berlebihan dapat memicu banyak penyakit termasuk gangguan fisik yang mengurangi kualitas hidup.

Dalam laporan terbaru IPSOS bertajuk "World Mental Health Day 2023" secara global didapati hasil bahwa Generasi Z menjadi generasi paling banyak merasakan stres dibanding generasi yang lebih tua.

Laporan itu melibatkan 23.274 responden dari 31 negara, dan didapati ada 43 persen generasi Z yang merasa stres hingga berdampak pada kehidupan sehari-hari.

Di Indonesia sendiri, sebagai salah satu generasi yang memiliki populasi besar ternyata cukup banyak generasi Z yang merasakan masalah gangguan mental akibat stres.

Berdasarkan laporan DataIndonesia.id yang melakukan survei pada 300 generasi Z yang tinggal di Indonesia didapati hasil sebesar 56 persennya merasakan masalah gangguan mental akibat stres.

Beberapa masalah yang terjadi diantaranya meliputi rasa takut dan cemas berlebih, menarik diri dari lingkungan sosial, hingga mengalami masalah tidur. Untuk itu stres perlu dikelola dengan baik terutama oleh generasi Z yang saat ini masuk dalam kategori dewasa muda agar dapat menjaga kualitas hidupnya tetap baik.

Pewarta : Livia Kristianti
Uploader : Admin Kalteng
Copyright © ANTARA 2024

Terkait

Kelola pikiran agar tidak mengalami kelelahan saraf sensorik

19 December 2024 13:56 Wib

Pemkab kobar tingkatkan tata kelola pemerintahan desa melalui audit kinerja

04 December 2024 17:06 Wib

Pemkab Kapuas kelola data tenaga kerja konstruksi

19 November 2024 12:49 Wib

Pemprov Kalteng sosialisasikan Permendagri pedoman pengelolaan aset

18 November 2024 18:19 Wib

DPRD Gunung Mas ingatkan kades hati-hati kelola anggaran

16 November 2024 13:45 Wib
Terpopuler

Disarpustaka Kapuas sambut siswa SD Islam Azza dalam kegiatan literasi

Kabar Daerah - 17 December 2024 10:52 Wib

Waket DPRD Bartim jadi dewan pakar Pemuda Katolik Pusat

Kabar Daerah - 18 December 2024 12:17 Wib

Menjadi produktif bisa bantu bertahan dalam menghadapi masalah

Lifestyle - 20 December 2024 11:15 Wib

DPRD Palangka Raya sepakat bahas raperda Penyelenggaraan Ketenagakerjaan

Kabar Daerah - 17 December 2024 11:56 Wib

Pemkab Kotim minta seluruh aparatur desa didaftarkan jadi peserta BPJS Ketenagakerjaan

Kabar Daerah - 18 December 2024 13:30 Wib