Palangka Raya (ANTARA) - Staf Ahli (Sahli) Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) Bidang Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan Yuas Elko mengatakan, pelaksanaan kegiatan doa bersama lintas agama yang digelar hari ini merupakan sarana mempererat silaturahim dan memperkuat semangat persatuan antar umat.
"Harmonisasi umat beragama merupakan keniscayaan di tengah peradaban manusia yang penuh perbedaan. Perbedaan yang ada bukanlah penghalang untuk hidup rukun, damai dan tenteram serta sejahtera, dalam balutan rasa persaudaraan dan persatuan," katanya di sela kegiatan, di Palangka Raya, Jumat.
Yuas menghadiri kegiatan doa bersama lintas agama mewakili Gubernur Sugianto Sabran. Dalam kegiatan yang berpusat di UPT Taman Budaya ini hadir di antaranya para tokoh adat, tokoh masyarakat, serta lainnya.
Menurutnya kegiatan doa bersama lintas agama ini sangat penting dilaksanakan. Kegiatan ini mengusung tema "Bersatu dalam Perbedaan, Bersama Membangun Harmoni dan Kesejahteraan".
Baca juga: Bank Kalteng bersama BKAD se-Kalimantan Tengah samakan persepsi penyusunan laporan tahunan
Baca juga: Dishanpang terima penghargaan realisasi APBD Kalteng
Dikatakannya makna harmoni dalam keberagaman adalah memiliki rasa toleransi pada perbedaan agama, budaya, adat, dan lainnya.
"Saling menerima dan menghargai, sehingga tercipta harmonisasi dalam perbedaan di masyarakat," ujarnya.
Yuas pun mengajak semua pihak untuk bersama-sama berkomitmen menjaga kerukunan dan toleransi beragama. Yakni dengan saling menghormati dan menghargai perbedaan, serta senantiasa menjunjung tinggi nilai-nilai toleransi maupun perdamaian.
"Apalagi pada 2024 ini adalah tahun politik, saya mengajak kita semua, untuk bersama-sama menyukseskan pesta demokrasi tersebut agar dapat berlangsung dengan baik, jujur, adil, aman, damai, dan kondusif," ucapnya.
Baca juga: BRIN dukung Pemprov Kalteng dalam pembuatan RIPJ-PID
Baca juga: Wagub Kalteng: Lakukan langkah perbaikan dalam pengelolaan anggaran
"Harmonisasi umat beragama merupakan keniscayaan di tengah peradaban manusia yang penuh perbedaan. Perbedaan yang ada bukanlah penghalang untuk hidup rukun, damai dan tenteram serta sejahtera, dalam balutan rasa persaudaraan dan persatuan," katanya di sela kegiatan, di Palangka Raya, Jumat.
Yuas menghadiri kegiatan doa bersama lintas agama mewakili Gubernur Sugianto Sabran. Dalam kegiatan yang berpusat di UPT Taman Budaya ini hadir di antaranya para tokoh adat, tokoh masyarakat, serta lainnya.
Menurutnya kegiatan doa bersama lintas agama ini sangat penting dilaksanakan. Kegiatan ini mengusung tema "Bersatu dalam Perbedaan, Bersama Membangun Harmoni dan Kesejahteraan".
Baca juga: Bank Kalteng bersama BKAD se-Kalimantan Tengah samakan persepsi penyusunan laporan tahunan
Baca juga: Dishanpang terima penghargaan realisasi APBD Kalteng
Dikatakannya makna harmoni dalam keberagaman adalah memiliki rasa toleransi pada perbedaan agama, budaya, adat, dan lainnya.
"Saling menerima dan menghargai, sehingga tercipta harmonisasi dalam perbedaan di masyarakat," ujarnya.
Yuas pun mengajak semua pihak untuk bersama-sama berkomitmen menjaga kerukunan dan toleransi beragama. Yakni dengan saling menghormati dan menghargai perbedaan, serta senantiasa menjunjung tinggi nilai-nilai toleransi maupun perdamaian.
"Apalagi pada 2024 ini adalah tahun politik, saya mengajak kita semua, untuk bersama-sama menyukseskan pesta demokrasi tersebut agar dapat berlangsung dengan baik, jujur, adil, aman, damai, dan kondusif," ucapnya.
Baca juga: BRIN dukung Pemprov Kalteng dalam pembuatan RIPJ-PID
Baca juga: Wagub Kalteng: Lakukan langkah perbaikan dalam pengelolaan anggaran